.

Selasa, 02 April 2013

06. ANALISIS dan PILIHAN STRATEGI

Seri Konsep Manajemen Strategis

oleh : Team 1 
Ayu Nova Era Jayanti, Berwanman Wendhy Gideon, Doni Kurniawan, Benny Agus Permana, Firza Mahdar


(artikel sejenis baca disini)

Hakikat Analisis dan Pilihan Strategi 

Pada dasarnya analisis dan pilihan starategi menentukan tindakan alternatif terbaik dalam mencapai misi dan tujuan dengan memanfaatkan evaluasi dari visi, misi, tujuan, penilaian internal, dan penilaian eksternal.

Proses Menciptakan dan Memilih Strategi

Dalam proses penyusunan strategi sebaiknya melibatkan banyak manajer dan karyawan yang sebelumnya memiliki andil dalam perumusan visi dan misi, melakukan penilaian internal dan penilaian eksternal. Sehingga dengan partisipasi dari semua perwakilan memberikan peluang pemahaman terhadap strategi perusahaan dengan lebih baik dan berkomitmen penuh terhadapnya.

Teknik perumusan strategi yang penting dapat diintegrasikan ke dalam kerangka pengambilan keputusan 3 tahap yaitu tahap input, tahap pencocokan, dan tahap keputusan.



Tahap Input merupakan tahapan dalam meringkas informasi input dasar yang dibutuhkan dalam perumusan strategi

Tahap Pencocokan merupakan tahapan dalam menghasilkan strategi alternative yang layak dengan memadukan faktor eksternal dan internal. Tahap kedua ini meliputi matrix SWOT, Space, BCG, IE, dan Grand Strategy

Matrix SWOT

Pada matrix ini ada 4 strategi yang dapat dikembangkan yaitu:

1. Strategi SO (Strengths Opportunities) memanfaatkan kekuatan internal untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal

2. Strategi WO (Weakness Opportunities) bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal

3. Strategi ST (Strengths Threats) menggunakan kekuatan internal untuk menghindari ancaman eksternal

4. Strategi WT (Weakness Threats) merupakan taktik defensive yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal

Matrix SPACE

Terdiri dari kerangka kerja empat kuadran dimana masing-masing kuadran menunjukkan apakah strategi agresif, konservatif, defensive, atau bersaing yang bisa diterapkan dalam suatu organisasi.

Sumbu matrix SPACE menunjukkan dua dimensi internal yaitu kekuatan finansial (Financial Strength - FS) dan keunggulan kompetitif (Competitif AdvantageCA) serta dua dimensi eksternal yaitu stabilitas lingkungan (Environment Stability - ES) dan kekuatan industry (Industry StrengthIS). 

Matrix BCG

Secara grafis merupakan gambaran deviasi pangsa pasar relative dengan tingkat pertumbuhan industri. Sehingga dengan matrix ini suatu organisasi mampu mengelola portfolio bisnisnya dengan mengamati pangsa pasar


  1. Kuadran 1 (Question Mark) memiliki posisi pangsa pasar yang relative rendah namun bersaing di industry dengan tingkat pertumbuhan tinggi 
  2. Kuadran 2 (Star) menggambarkan peluang pertumbuhan dan profitibilitas jangka panjang 
  3. Kuadran 3 (Cash Cow) posisi dimana pangsa pasar relative tinggi namun dengan pertumbuhan indutri yang rendah. 
  4. Kuadran 4 (Dog) adalah posisi yang paling lemah karena berada pada pangsa pasar yang rendah dan bersaing pada industry yang tumbuh lambat maupun tidak berkembang sama sekali. 

Matrix Internal-Eksternal (IE Matrix)

Matrix ini serupa dengan matrix BCG dimana menempatkan divisi-divisi dalam suatu diagram sistematis, hanya saja pada matrix IE diperlukan lebih banyak informasi penyusunnya dan memiliki sumbu yang berbeda. Matrix ini didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu skor bobot IFE total di sumbu X dan skor bobot EFE total di sumbu Y.

Matrix Grand Strategy

Matrix ini didasarkan pada dua dimensi evaluatif, yaitu posisi kompetitif dan pertumbuhan pasar (industry). Matrix ini tergantung pada informasi pada tahap input untuk memadukan peluang internal dan ancaman eksternal. Matrix Grand Strategy mempunyai empat kuadran. Strategi yang tepat untuk dipertimbangkan perusahaan tercantum dalam urutan daftar keatraktifan pada tiap kuadran dalam matrix.
  • Kuadran 1 organisasi mampu memanfaatkan peluang eksternal 
  • Kuadran 2 berada di posisi dimana pertumbuhan pasar sangat cepat sehingga strategi intensif menjadi pilihan pertama untuk dipertimbangkan 
  • Kuadran 3 berkompetisi pada pertumbuhan pasar yang lambat dan mempunyai posisi kompetisi yang lemah 
  • Kuadran 4 berada di posisi kompetitif yang kuat namun berada pada industry dengan pertumbuhan yang lambat. 
Tahap Ketiga merupakan tahapan keputusan dalam menggunakan satu macam teknik, Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). 

Tujuan dari teknik ini adalah mengidentifikasi strategi alternatif yang baik dengan menentukan keaktraktifan dari berbagai strategi berdasarkan pada kemampuan dalam mengambil peluang eksternal maupun internal.

Keistimewaan 
  • Rangkaian-rangkaian strategi-strateginya dapat diamati secara berurutan atau bersamaan. 
  • Mendorong para penyusun strategi untuk memasukkan faktor-faktor eksternal dan internal yang relevan ke dalam proses keputusan. 
Keterbatasan
  • Membutuhkan penilaian intuitif dan asumsi mendasar 
  • Hanya akan bermanfaat jika informasi prasyarat dan analisa pencocokan yang menjadi dasarnya
Sumber:
David Fred R., Konsep Manajemen Strategis, Penerbit Salemba Empat, 2009

Artikel Terkait

62 komentar:

  1. Dear All

    Saya hanya menambahkan beberapa poin dari pembahasan di atas tentang SWOT

    Dalam melakukan analisis strategi suatu perusahaan kita butuh melihat beberapa faktor agar kita mengetahui dimana posisi situasi perusahaan saat ini.
    Faktor-faktor tersebut adalah :
    1. Strength (Kekuatan)
    2. Weakness (Kelemahan)
    3. Opportunities (Peluang)
    4. Threat (Ancaman)
    Kekuatan dan kelemahan merupakan faktor yang dapat ditemukan di dalam internal perusahaan, dan dapat dikendalikan oleh perusahaan. Sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor yang terdapat di luar lingkungan perusahaan dan tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan.

    Dalam menentukan faktor-faktor tersebut kita dapat menggunakan pertanyaan sebagai berikut :
    1. Strength Apa yang dilakukan perusahaan dengan baik
    2. Weakness Kekurangan dari perusahaan, atau hal apa yang tidak dapat dilakukan oleh perusahaan dengan baik
    3. Opportunities Faktor eksternal mana yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan
    4. Threat Faktor eksternal mana yang dapat mengancam perusahaan, terkadang peluang perusahaan lain juga masuk ke dalam ancaman

    Setelah kita mendapatkan semua faktor SWOT, lalu kita merancang Matriks SWOT sesuai dengan faktor-faktor yang telah kita dapatkan. Dengan ini kita akan dapat menemukan situasi perusahaan saat ini, dan dapat mengambil keputusan strategi selanjutnya berdasarkan posisi SO, SW, WT, OT.

    Regards

    Berwanman Wendhy Gideon Munthe
    1206180645 - MT
    Kelompok 1

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas tambahannya Pak Wendhy.Menarik pada bagian akhir tambahannya 'Dengan ini kita akan dapat menemukan situasi perusahaan saat ini, dan dapat mengambil keputusan strategi selanjutnya berdasarkan posisi SO, SW, WT, OT.

      Dari buku David R Fred yang kita dijelaskan kalau analisa SWOT masuk dalam tahap pencocokan (matching stage)dimana dalam tahap ini masih ada 5 analisa lagi yakni : analisa SPACE, analisa BCG, analisa IE dan analisa Grand Strategy. Dari analisa-analisa di tahap pencocokan ini baru diambil keputusan di tahap akhir )keputusan)yakni analisa QSPM. Dan inipun masih harus memperhatikan aspek budaya dan politik yang berkembang baru secara strategi dan intuitif diputuskan pilihan terbaiknya.
      Menarik untuk kita kaji kenapa analisa SWOT menjadi sangat terkenal sebelum kita membaca bab ini, padahal masih ada 8 analisa lainnya atau bahkan lebih yang mempengaruhi pilihan kita mengambil keputusan?

      Hapus
    2. Menambahkan beberapa hal berkaitan dengan Analisis dan Pilihan Strategi..>>

      Pemilihan strategi perusahaan dapat dilakukan melalui penerapan strategic platform yang berkaitan dengan kapabilitas organisasi dalam mengendalikan bisnis (control the business) di lingkungan yang beragam dengan sekumpulan kemampuan strategis. Semua perusahaan mulai dari perusahaan terkecil yang hanya memproduksi satu jenis produk dalam satu industri, sampai konglomerat terbesar yang memproduksi berbagai produk tentu sudah memiliki arah dan strategi pengembangan usaha, yang artinya untuk mempertahankan eksistensinya, perusahaan harus melakukan tindakan analisis strategi baik untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

      Banyak konsep atau model atau strategi-strategi atau pendekatan-pendekatan yang dikemukakan oleh para pakar untuk mencapai keunggulan bersaing perusahaan di berbagai industri, diantaranya Porter, dengan Porter’s Five Forces Approach (PFA) nya, Barney dengan Resource-based Approach (RBA) nya, serta Dyer dan Singh dengan Relational Approach (RA) nya. Jadi strategi-strategi tersebut dibuat dengan harapan perusahaan/organisasi mampu menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif dibandingkan dengan para pesaingnya. Hal ini sebagaimana yang dinyatakan oleh Porter (1999), bahwa : ” The goal of much of business strategy is to achieve a sustainable competitive advantage ”. Terdapat lima (5) kekuatan (forces) persaingan yang membentuk strategi, yaitu :

      1. Ancaman Pendatang Baru (Threat of potential New Entrants);
      2. Kekuatan tawar menawar pemasok (Bargaining Power of Suppliers);
      3. Kekuatan tawar menawar pembeli (Bargaining Power of Buyers);
      4. Ancaman dari produk atau jasa pengganti (Threat of Substitute Products or Services); dan
      5. Persaingan antara pesaing yang ada (Rivalry Among Existing Competitors).

      Perubahan tingkat persaingan di industri adalah titik awal dalam pengembangan strategi yang dilakukan untuk memperkuat posisi organisasi (strengthening organization posision), menyenangkan pelanggan (pleasing customer/stakeholder satisfaction) dan meningkatkan capaian target kinerja (achieving performance targets). Beberapa hal tersebut akan mempengaruhi apakah suatu industri benar-benar menarik dan dapat membantu meyakinkan investor untuk mengantisipasi sisi positif dan negatif dalam perkembangan kompetisi terutama dalam jenis industri yang sama.

      YN

      Hapus
    3. Kalau menurut saya Pa very,
      Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats) sudah terkenal terlebih dahulu karena analisa ini sudah biasa digunakan oleh perusahaan-perusahan besar agar kinerja bisnis tetap terjaga untuk melipatgandakan profit dan juga digunakan untuk bisnis berskala kecil. Bahkan dalam organisasi jenis apapun analisa ini sering dipakai karena analisis SWOT berdasarkan perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Sesuai dengan pengertian menurut Fredy Rangkuti “Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman”.

      Hapus
    4. Sepertinya begitu Pak Harun,...setidaknya sebelum saya membaca bab ini dari buku David R Fred. Menjadi menarik, dalam Analisa SWOT yang begitu terkenal dimasukkan dalam Tahap Pencocokan (Matching Stage) bersamaan dengan 4 analisa lainnya (SPACE,porto folio (IE+BCG) dan Grand Strategy)baru masuk ke Tahap Ketiga, Keputusan dengan analisa QSPM. Semakin banyak analisa yang kita petimbangkan akan semakin bagus dalam output keputusan strategi yang akan diambil. Dan itupun harus juga dipertimbangkan aspek budaya, politik. Dan tambahan analisa dari Ibu Renny.., analisa PEST (;..PESTLE). Muara (tujuan)dari semua analisa dan pilihan strategi tentunya untuk mendapatkan alternative yang terbaik,...

      Hapus
    5. Selamat malam, izinkan saya mencurahkan sedikit yang kami tahu tentang SWOT
      Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (Strengths-Weakness-Opportunities-Threats — SWOT Matrix ) adalah alat yang dapat membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi: SO (kekuatan-peluang —strengths-opportunities), WO (kelemahan-peluang — weaknesses-opportunities), ST (kekuatan-ancaman — strengths-threats), WT (kelemahan-ancaman — weaknesses-threats).
      Dari matriks SWOT ini akan dapat tercipta beberapa pilihan strategi persaingan, yaitu :
      Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Ini adalah posisi perusahaan yang sangat baik, dimana semua pimpinan organisasi akan mengarahkan organisasinya menuju ke kondisi yang memungkinkan mereka untuk menerapkan strategi SO, setelah sebelumnya menggunakan strategi WO, ST dan WT.
      Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal. Terkadang perusahaan memiliki peluang yang baik, namun karena kelemahan yang dimilikinya , dia tidak dapat memanfaatkan peluang tersebut menjadi sebuah keuntungan. Misalanya, terdapat permintaan yang cukup besar terhadap motor matic di pasaran, namun karena tidak memiliki kemampuan untuk memproduksi motor matic, maka perusahaan menjalin joint venture atau kerjasama dengan perusahaan lainnya dalam memproduksi motor matic, joint venture tadi adalah bentuk penerapaan strategi WO ini.
      Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal. Contoh dari strategi ST terjadi ketika Texas Instruments menggunakan departemen legal yang sangat bagus (kekuatan) untuk menagih hampir $700 juta untuk kerusakan dan royalti dari sembilan perusahaan Jepang dan Korea yang melanggar paten untuk memory chip semikonduktor (ancaman). Perusahaan pesaing yang meniru ide, inovasi, dan produk yang dipatenkan adalah ancaman utama di banyak industri. Hal ini masih menjadi masalah utama perusahaan AS yang menjual produknya di Cina.
      Strategi WT adalah taktik defensif yang diarahkan pada pengurangan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal akan berada pada posisi yang tidak aman. Kenyataannya, perusahaan seperti itu mungkin harus berusaha bertahan hidup, bergabung, mengurangi ukuran, mendeklarasikan kebangkrutan, atau memilih likuidasi.
      Ada delapan langkah yang terlibat dalam membuat Matriks SWOT:
      1. Tuliskan peluang eksternal kunci perusahaan.
      2. Tuliskan ancaman eksternal kunci perusahaan.
      3. Tuliskan kekuatan internal kunci perusahaan.
      4. Tuliskan kelemahan internal kunci perusahaan.
      5. Cocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil Strategi SO dalam sel yang ditentukan.
      6. Cocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil Strategi WO dalam sel yang ditentukan.
      7. Cocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil Strategi ST dalam sel yang ditentukan.
      8. Cocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil Strategi WT dalam sel yang ditentukan.
      Tujuan dari masing-masing alat pencocokan dalam matriks SWOT tersebut adalah untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak, bukan untuk memilih strategi mana yang terbaik. Tidak semua strategi yang dikembangkan dalam Matriks SWOT akan dipilih untuk implementasi.

      Hapus
  2. Assalamu`alaykum wr.wb.


    Mau tanya teman-teman TIM I, boleh ya... :)

    Dari berbagai alternative/renewable sources, dengan semakin menurunnya conventional reserve yang ada didunia, sepertinya belum ada secara luas diimplementasikan.

    salah satu partial solutionnya adalah dengan "STCG" untuk unconventional sources of hydrocarbon--Shale, Tight Gas Sands, CBM, juga Gas Hydrates.

    Selain dari pilihan-pilihan strategi yang sudah teman-teman uraikan diatas...
    Bagaimanakah tanggapan teman-teman, mengenai "PESTLE analysis", political, economical, sociological, technological, legal, serta environmental analysis, untuk kasus pilihan alternative sources seperti diatas ?

    Lalu bagaimana dengan expected future scenario untuk pilihan-pilihan alternative sources yang ada ?

    Potensi pasar terbesar untuk tenaga alternatif yang mana ya ? di dunia dan Indonesia ?

    Terima kasih sebelum dan sesudahnya..

    Wassalamu`alaykum

    TIM 3

    Errie Kusriadie (ME)
    Harun Al-Rasyid (ME)
    Rinaldy Resinanda (MT)
    Renni Ekaputri (MT)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebelum menjawab pertanyaan bu Reni , sebaiknya kita belajar dulu apakah itu PESTLE Analisys ?? artikel dibawah saya ambil dari http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/pest-political-economic-social-dan.html.
      Disini hanya kurang unsur Legal dan Enviromental (mungkin nanti rekan2 yang lain bisa menambahkan.
      Berikut artikelnya :
      PEST analysis terkait dengan pengaruh lingkungan pada suatu bisnis. PEST merupakan suatu cara atau alat yang bermanfaat untuk meringkas lingkungan eksternal dalam operasi bisnis. PEST harus ditindaklanjuti dengan pertimbangan bagaimana bisnis harus menghadapi pengaruh dari lingkungan politik, ekonomi, sosial, dan teknologi.

      a. Political
      Faktor-faktor politik yang dianalisis dan didiagnosis oleh kebanyakan perusahaan antara lain:
      • Upah minimum
      • Pengendalian harga
      • Kesempatan bekerja yang sama untuk semua orang
      • Keselamatan dan kesehatan dalam pekerjaan
      • Peraturan dan perlindungan lingkungan
      • Perpajakan (perusahaan; konsumen)
      • Peraturan perdagangan internasional
      • Perlindungan konsumen
      • Hukum ketenagakerjaan
      • Perusahaan/sikap pemerintah
      • Peraturan kompetisi

      b. Economic
      Keadaan perekonomian pada waktu sekarang dan di masa yang akan datang dapat mempengaruhi kemajuan dan strategi perusahaan. Faktor-faktor ekonomi yang spesifik yang dianalisis dan didiagnosis oleh kebanyakan perusahaan termasuk:
      • Pertumbuhan ekonomi
      • Kebijakan moneter
      • Pengeluaran pemerintah
      • Kebijakan ke arah unemployment
      • Gejala inflasi dan deflasi dalam harga barang-barang dan jasa.
      • Kebijaksanaan keuangan
      • Kebijaksanaan fiskal
      • Neraca pembayaran

      c. Social
      Faktor-faktor sosial terpusat pada penilaian dari sikap konsumen dan karyawan yang mempengaruhi strategi. Para perencana strategi harus mengikuti perubahan pada tingkatan pendidikan dan penilaian sosial dengan maksud menilai dampaknya terhadap strategi mereka. Tetapi reaksi khas dari perusahaan terhadap faktor-faktor sosial berbeda-beda, dari perubahan dalam tingkah laku sampai ke usaha mengubah penilaian sosial dan sikap melalui usaha hubungan kemasyarakatan.
      Faktor-faktor sosial yang dianalisis dan didiagnosis oleh kebanyakan perusahaan antara lain:
      • Distribusi pendapatan
      • Demografi
      • Tenaga kerja / mobilitas sosial
      • Perubahan gaya hidup
      • Sikap kerja
      • Pendidikan
      • Kesehatan dan kesejahteraan
      • Kondisi kehidupan (polusi, perumahan, dsb)

      d. Technology
      Perencana strategi yang efektif meneliti lingkungan untuk mencari perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi bahan baku, operasi, dan produk serta jasa perusahaan, karena perubahan teknologi dapat memberikan peluang besar untuk meningkatkan hasil, tujuan atau mengancam kedudukan perusahaan.
      Dorongan pemerintah melalui kebijaksanaan pajak dan undang-undang juga memainkan peranan dalam perubahan teknologi. Kemauan untuk melakukan inovasi dan mengambil resiko nampak merupakan komponen yang penting. Selanjutnya perubahan teknologi menghendaki iklim sosial ekonomis yang dapat menerimanya.
      Faktor-faktor politik yang dianalisis dan didiagnosis oleh kebanyakan perusahaan antara lain:
      • Fokus pemerintah dan industri pada kemajuan teknologi
      • Penemuan dan pengembangan baru
      • Kecepatan dari transfer teknologi
      • Rates of technology obsolescence
      • Biaya dan penggunaan teknologi
      • Perubahan dalam ilmu pengetahuan
      • Dampak dari perubahan teknologi

      Hapus
    2. Mencoba menanggapi TIM 3, PESTLE Analysis (PESTLE akronim dari Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, Legal dan Environment) merupakan tool yang sangat berguna dalam memahami gambaran menyeluruh lingkungan tempat kita beroperasi serta kesempatan/peluang(O)maupun ancaman (T)yang ada disekitarnya. Dengan pemahaman lingkungan secara menyeluruh dari ke 6 aspek (PESTLE) yang dianalisa, kita dapat mengambil kesempatan yang ada serta meminimalisir resiko atau ancaman. Alat analisa ini bisa digunakan untuk memahami segala resiko terkait dengan pertumbuhan atau penurunan usaha, dan juga posisi, potensi serta arahan strategis untuk bisnis maupun organisasi.
      Sebagai sebuah alat analisa tentunya akan semakin baik untuk melengkapi 9 (sembilan) analisa sebagaimana yang telah diuraikan dalam Bab VI (antara lain: Analisa IFE, EFE,SWOT, SPACE, Portofolio (BCG+IE) dan Grand Strategy dan QSPM), tergantung seberapa DALAM (TAJAM) kita melakukan analisanya. Karena bagaimanapun juga output yang dihasilkannyapun merupakan keputusan yang subyektif, namun dengan banyaknya analisa diharapkan tingkat ke'objektif'annya akan semakin baik.

      Hapus
    3. http://www.slideshare.net/Canvassco/indonesia-pestle-analysis-2015
      Link diatas adalah presentasi PESTLE analisis Indonesia tahun 2015 bedasarkan data tahun 2014.

      http://pestleanalysis.com/ pada web ini juga bisa di akses PESTLE analsis dari negara China dan SIngapura.

      Dengan melakukan PESTLE analisis maka akan aspek lingkungan yang dapat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan.

      Hapus
    4. Menambahkan atas jawaban dan penjelasan sebelumnya. Perbedaan antara PEST dan SWOT terletak pada hal-hal dibawah ini :
      a. PEST cenderung digunakan untuk menilai pasar termasuk kompetitor yang ditinjau dari aspek proposisi tertentu atau bisnis, sedangkan SWOT cenderung digunakan untuk penilaian bisnis atau proposisi dalam bisnis dan pemasaran, apakah itu merupakan bisnis diri sendiri atau bisnis kompetitor.
      b. Analisis PEST dapat berguna sebelum analisis SWOT dimana PEST berguna dalam identifikasi faktor-faktor SWOT atau dengan kata lain, analisis PEST dapat dicantumkan dalam analisis SWOT untuk memperoleh capaian efek yang sangat mendalam.
      c. PEST sangat bermanfaat dan relevan untuk bisnis atau proposisi yang sangat besar dan kompleks, bahkan analisis ini sangat signifikan untuk bisnis lokal berskala kecil yang tidak dapat dianalisis oleh analisis lainnya.
      d. Semua kegiatan bisnis dapat memperoleh manfaat dari analisis SWOT terhadap kompetitornya dan selanjutnya, dapat memberikan poin yang berguna terhadap aspek-aspek ekonomi dalam analisis PEST.

      Hapus
  3. Rekans..
    Ingin menambahkan mengenai Matriks BCG..

    Matriks BCG (Boston Counsulting Group) merupakan salah satu dari beberapa model perencanaan portofolia yang ada dalam dunia manajemen, dimana matirks BCG sendiri di desain oleh Bruce Hendersen pada awal tahun 1970-an. Dalam matriks BCG sendiri terdiri dari empat kelompok yang di kelompokan berdasarkan pada kombinasi dari pertumbuhan pasar dan pangsa pasar dalam kaitannya dengan para pesaing lain dalam pasar dirmana perusahaan tersebut berada. Matriks BCG sendiri di buat berdasarkan dua asumsi utama yaitu yang pertama adalah:

    1.Semakin besar pangsa pasar yang dimiliki oleh sebuah perusahaan maka semakin besar jumlah penerimaan yang diterima oleh perusahaa tersebut. Hal tentu saja sangat beralasan dan sangat rasional dan juga logis, karena tentu dengan makin besar pangsa pasar yang artinya juga maka akan semakin besar konsumen yang mengkonsumsi produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan, yang tentu dengan semakin banyak konsumen yang menggunakan produk dari perusahaan maka tingkat pendapatan dari penerimaan tersebut akan juga meningkat (multiplier effect).

    2.Perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan yang cukup pesat akan melakukan investasi yang cukup besar termasuk dalam hal ini untuk meningkatkan infrakstruktur serta fasilitas yang dapat mkeningkatkan kapasitas produksi maupun kapasitas distribusi, dimana tentu saja hal ini akan membutuhkan konsumsi modal yang semakin besar juga. Dengan kata lain bahwa asumsi kedua dalam matriks BCG adalah bahwa perusahaan yang sedang dalam pertumbuhan akan membutuhkan modal yang banyak untuk mendukung pertumbuhan tesebut.

    BalasHapus
  4. Sedikit menambahkan tentang matrix SWOT
    Harus diingat bahwa SWOT hanya merupakan kerangka dasar dalam menetapkan strategi perusahaan. Beberapa kekeliruan dan kesalahan yang umum terjadi dalam menganalisa faktor – faktor SWOT antara lain :
    1. Dalam menentukan Strength, tidak dibandingkan dengan pesaing sehingga apa yang tadinya dianggap sebagai kekuatan, sebenarnya masih banyak kelemahannya dibanding pesaing.
    2. Dalam menganalisa Weakness :
    --> Kelemahan dianalisa secara departemental (parsial) dan bukan secara organisasi keseluruhan
    --> Salah satu kelemahan yang sering dipilih adalah customer satisfaction index yang lebih rendah dari pesaing atau jumlah komplain yang tinggi. Padahal mungkin kelemahan tersebut terjadi karena kebijakan atau karena menyangkut orang – orang tertentu (oknum)
    3. Dalam menganalisa Opportunity, cenderung menganggap weakness sebagai peluang untuk perbaikan. Misal : perusahaan kekurangan orang – orang yang berbakat dibidang tertentu (seperti IT). Di sini opportunity dianggap sebagai ‘menambah orang – orang IT yang berbakat’
    4. Dalam menganalisa Threat, sering kali gagal mempertimbangkan dampak negatif jangka panjang dari suatu faktor. Misalnya : peraturan pemerintah mengenai ekspor / impor, ketentuan perpajakan dan lain – lain.

    Kekeliruan dan kesalahan di atas dapat dikurangi dengan
    1. Melakukan riset yang mendalam baik ke lingkungan internal maupun eksternal untuk mendapatkan faktor – faktor dan strategi yang relevan
    2. Memberikan training untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai penerapan SWOT

    BalasHapus
  5. Dear Rekan2 Manstra,

    Proses analisis strategi membutuhkan waktu yang tidak sedikit ketika kita harus mengetahui tren internal, eksternal, lalu juga harus mengetahui tren beberapa tahun lagi mengenai kondisi politik, ekonomi dan budaya lalu kita masukkan ke dalam suatu tools analisis yang juga tidak hanya satu atau dua tools saja, setidaknya yang sudah kita pelajari di perkuliahan kemarin ada lima tools.

    Yang menjadi pertanyaan saya :
    1. Bagaimana jika terdapat suatu kondisi dimana perusahaan dituntut harus segera menentukan keputusan strategi dalam waktu yang sangat singkat?
    2. Apa yang harus dilakukan seorang CEO dalam mengambil keputusan jika tidak ada waktu untuk melakukan proses analisis yang cukup panjang tersebut?

    Mohon pencerahannya..

    Terima kasih.

    by :
    Kelompok 2
    Yunan Nasikhin (1206182240)
    Eko Hariyanto (1206323180)
    Riyanto Widodo (1206323211)
    Rinto Hariwijaya (1206181780)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju sekali bahwa untuk melakukan analisis dan penyusunan strategi membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Secara kondisional, menarik apa yang di pertanyakan oleh Mas Hariwijaya, ingin menambahkan pertanyaan…

      Sebelumnya, mengutip dari artikel “pada dasarnya analisis dan pilihan starategi menentukan tindakan alternatif terbaik dalam mencapai misi dan tujuan dengan memanfaatkan evaluasi dari visi, misi, tujuan, penilaian internal, dan penilaian eksternal”. Disamping itu, dalam proses penyusunan strategi disarankan untuk melibatkan orang banyak.

      Yang ingin saya tanyakan:
      1. Perlukah tiap perusahaan membuat schedule dalam merumuskan strategi atau bagaimana yang baiknya. mohon penjelasannya?
      2. Kapan ya, waktu yang tepat untuk menganalisis dan merumuskan strategi dalam sebuah perusahaan dan apa alasannya?

      Salam,

      Hapus
    2. Pak Andi,
      Menurut saya schedule tidaklah mutlak diperlukan dalam perumusan strategi. Bagaimanapun strategi tergantung kepada salah satunya,Faktor Eksternal, yang berada diluar kendali perusahaan. Bilamana dipandang perlu karena kondisi eksternal maka strategi harus segera dirumuskan kembali. Namun dalam pelaksanaannya haruslah diberi ruang dalam implementasi strategi untuk tidak segera dievaluasi melainkan dalam satu rentang waktu tertentu, misalnya dalam satu tahun.

      Salam

      Hapus
    3. Selamat malam.....
      saya sependapat dengan pak Arif Kapa....untuk schedule memang tidak lah mutlak diperlukan dalam perumusan strategi tetapi menurut saya, manajemen perlu menyepakati kapan dilakukannya evaluasi dan juga pengkajian ulang terhadap strategi yang telah dirumuskan, ini berarti diperlukan schedule terhadap periode waktu tertentu dalam melakukan evaluasi dan juga pengkajian ulang terhadap strategi yang telah dirumuskan....bisa jadi perumusan strategi tersebut berubah dikarenakan terjadinya perubahan faktor eksternal yang berada di luar kendali perusahaan.
      terima kasih....


      salam,

      Ari D. Putra ME - 2014

      Hapus
    4. Selamat malam.
      Mencoba menjawab pertanyaan no 2 dari pak andi, waktu yang tepat dalam menganalisis dan merumuskan strategi adalah ketika faktor-faktor internal dan atau eksternal mengalami perubahan dan diprediksi akan berdampak signifikan terhadap perusahaan supaya strategi yang di terapkan tetap dapat memenuhi tujuan awal yang telah di tetapkan bersama. Atau dapat pula dilakukan ketika terjadi pergantian pimpinan perusahaan dimana komitmen dan strategi awal yang di setujui pimpinan sebelumnya tidak sesuai dengan pimpinan baru sehingga perlu dilakukan peninjauan terhadap strategi yang telah ditetapkan sebelumnya.

      Hapus
    5. saya setuju dengan jawaban dari pak praditya. Menurut saya dengan menganalisis dan merumuskan dari faktor-faktor internal dan eksternal tentunya perusahaan tersebut harus siap menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dan menilik strategi sebelumnya tetapi kembali ke pemimpinnya apabila disini terjadi pergantian pemimpinan tentu decision maker ada di tangannya dan secara harfiah dialah yang bertanggung jawab untuk strategi perusahaan tersebut kedepannya.

      Syamsyarief Baqaruzi (ME 14)

      Hapus
  6. Dear Pak Rhinto,

    Untuk pertanyaan 1, kita sudah melakukannya di 20 menit terakhir kuliah. Sebenarnya jika sudah terlatih, tidak butuh waktu yang lama dalam mengerjakan sesuatu. Misalnya, bagi seorang programmer sangat cepat untuk mengerjakan program logic.

    Untuk pertanyaan 2, jika CEO tidak punya waktu untuk melakukan analisa, maka yang digunakan adalah feeling sbg CEO, tentunya berdasarkan pengalaman yang ada.

    BalasHapus
    Balasan

    1. Saya kurang setuju dengan pemahaman "jika CEO tidak punya waktu untuk melakukan analisa, maka yang digunakan adalah feeling sbg CEO, tentunya berdasarkan pengalaman yang ada". Saya tetap berpikir bahwa setiap CEO harus melakukan analisa. Pengalaman tidak bisa dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan mengigat factor eksternal dan factor internal perusahaan terus berubah. Perumusan ini merupakan proses yang sangat penting untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut.

      Salam,
      William Maha Putra

      Hapus
    2. Jika saya lihat sumber disini.
      CEO bertanggung jawab terhadap kesuksesan atau kegagalan perusahaan. Menentukan operasi, pemasaran, strategi, keuangan, budaya perusahaan, human resource, perekrutan, pemecatan, mememnuhi standard safety dan undang-undang/ regulasi, dsb adalah tanggung jawab CEO.
      Jadi untuk pengambilan keputusan berdasarkan intuisi atau pengalaman memiliki resiko tersendiri, jadi bisa saja dilakukan jika pengambil keputusan sudah mengetahui resiko dan mitigasinya atau resiko yang akan terjadi kecil. Hal ini memungkinkan.

      Sumber lain untuk CEO's duties dapat dilihat disini.

      Salam,

      Mario W-ME2014

      Hapus
    3. Saya setuju dengan pak william

      Pada dasarnya salah satu tugas dari CEO adalah mengambil keputusan strategis, apabila CEO tidak punya waktu dalam metode analisisnya bisa dilakukan oleh pihak-pihak yang ada dibawahnya, namun pengambilan keputusan dan pertanggung jawabannya merupakan tanggung jawab CEO.

      terima kasih

      Hapus
    4. Terdapat beberapa kemungkinan dalam hal kondisi ini terjadi:
      1. Sistem penilaian strategi yang dijalankan organisasi dibawahnya tidak berjalan dengan baik, sehingga informasi yang disampaikan tidak sesuai keinginan CEO dan perlu tindakan korektif segera.
      2. terdapat peluang bisnis yang mendadak atau diluarkendali yang dapat membahayakan masa depan organisasi, dan harus diputuskan saat itu juga dimana hal tersebut tidak termasuk dalam rencana kerja tahun tersebut.
      Oleh sebab itu dalam keadaan demikian, kredibilitas seorang CEO dipertaruhkan sehingga insting pengalaman wirausaha digunakan sebagai kartu truf terakhir. Namun hal ini bukan menjadi prosedur yang umum dan hanya dalam keadaan darurat saja.

      Hapus
    5. Seorang CEO yang baik, tidak hanya mengandalkan pengalaman dalam menentukan suatu keputusan yang bersifat strategis, yang didalamnya menyangkut kelangsungan hidup perusahaan dan karyawan-karyawannya.
      Seorang CEO, diharuskan pula melakukan analisis faktor-faktor yang dihadapi oleh perusahaan sebelum mengambil keputusan.

      CEO yang baik dan kompeten, adalah CEO yang dapat melakukan analisis dengan baik lalu memilih strategi yang baik, dikombinasikan dengan pengalaman yang ada sebagai media pembanding (benchmark).

      Salam
      Augtiaji A Baskoro

      Hapus
    6. Dalam sebuah perusahaan, peranan CEO sangatlah krusial. Ia adalah seorang pimpinan yang bertanggung jawab atas kegagalan atau kesuksesan sebuah perusahaan. Operasi, pemasaran, strategi, pendanaan, penciptaan budaya perusahaan, sumber daya manusia, perekrutan tenaga kerja, pemutusan hubungan kerja, penjualan, hubungan masyarakat, dan sebagainya. Semua urusan tersebut umumnya ditangani oleh seorang CEO.

      Itulah mengapa seorang CEO harus dipilih dengan baik. Dan jika kita memiliki sebuah usaha dan kita ingin memilih seseorang sebagai CEO, kita harus mengetahui syarat-syarat apa yang harus dipenuhi seorang individu agar bisa menjalankan mandat sebagai CEO dengan baik.

      Jadi disimpulkan bahwa saya sependapat bahwa CEO punya waktu dalam metode analisisnya karena dia seperti penentu akhir dalam aktivitas kalau dia tidak menganalisis bisa saja hasilnya pun akan tidak sesuai nantinya dengan hasil yang diharapkan

      Salam Hangat,
      Dimas ME'2014

      Hapus
    7. Ya. Seorang CEO yang "hanya" mengandalkan feeling di setiap momen pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman yang telah dilaluinya juga tidak dapat dibenarkan. Seorang CEO juga harus menganalisa terlebih dahulu, adapun manfaatnya bagi anak buahnya yaitu;

      1. Memberikan pemahaman terhadap permasalahan yang sedang dihadapi kepada anak buah. Sehingga apabila menghadapi permasalahan yang sama tidak perlu dianalisa sendiri.
      2. Melatih anak buah untuk mengenali langkah-langkah dalam membuat keputusan.
      3. Menciptakan suasana kerja yang harmonis dan komunikatif antar pimpinan dengan anak buah.

      Memang terkesan "memakan waktu" apabila seorang CEO dalam menganalisa sebuah permasalahan melibatkan anak buah. Tetapi disini sebetulnya seorang CEO "berinvestasi" karena dengan cara tersebut anak buah akan terbiasa dan bisa mengerjakan sendiri sesuai dengan cara yang diinginkan oleh seorang CEO.

      Terima kasih,

      Salam.

      Lendy Prabowo - ME 2014

      Hapus
    8. Selamat malam teman-teman ikut komen saja,
      Sebagai CEO tentu bukan orang sembarangan, paling tidak memiliki jam terbang yang cukup tinggi di bidangnya dan memiliki segudang pengalaman yang berharga, namun saya sependapat dengan Pak William, dimana hanya berdasarkan feeling sebagai CEO saja tak cukup tetap perlu sebuah analisa, meskipun analisa yang sederhana sekalipun, karena bagaimanapun trend internal dan eksternal bersifat dinamis artinya dapat selalu berubah-ubah.
      Jika memang tidak memiliki cukup waktu bisa digunakan rapat pimpinan untuk mengambil sebuah keputusan strategis berdasarkan trend masa lalu dan kondisi terkini. Paling tidak sharing pengalaman dari bawahan di jajaran direksi akan cukup membantu dikombinasikan pengalaman dan kemampuan dia sebagai seorang CEO untuk mengambil keputusan strategis.

      Salam,

      Hapus
    9. Selamat pagi....
      cukup menarik juga diskusi mengenai CEO ini.....
      saya sependapat dengan teman-teman....bahwa CEO memang perlu melakukan analisa....tetapi "insting" dari seorang CEO memang patut diperlukan.....makanya biasanya CEO itu merupakan orang-orang yang sudah berpengalaman dan mempunyai "jam terbang" yang tinggi agar bisa "terlatih" instingnya.....yang semuanya itu dijadikan modal dalam mengambil suatu keputusan yang penting terhadap organisasi perusahaannya.
      terima kasih
      salam....

      Hapus
    10. CEO merupakan aktor utama dalam pengambil keputusan strategi, kejelian CEO dalam memutuskan suatu keputusan dibutuhkan untuk mendapatkan keputusan yang tepat dan akurat juga dalam waktu singkat. Oleh karena itu selain jam terbang yang tinggi, seorang CEO juga harus memiliki intuisi bisnis yang mumpuni. Intuisi ini tentunya bukan hanya berlandasan feeling semata, tetapi juga kemamampuan CEO dalam menganalisa trend eksternal maupun trend internal yang ada, sehingga dapat meramu kekuatan maupun kelemahan dari perusahaan sehingga didapatkan suatu pilihan strategi yang tepat bagi perusahaan tersebut.

      Hapus
    11. Pekerjaan CEO dapat dikatakan sederhana, tetapi ternyata sangat tidak mudah. Seorang CEO memiiki tingkat tanggung jawab yang tinggi dibandingkan pekerjaan lainnya. Dia harus mampu bertanggung jawab atas tugas-tugas operasionalisasi sehari-hari dan tindakan yang diperlukan dalam langkah bisnis. Peranan CEO sangat krusial dalam bertanggung jawab atas kegagalan atau kesuksesan sebuah perusahaan dimana salah satunya adalah strategi perusahaan.

      Kualitas prima seorang CEO tampak dari kepemimpinannya dalam sebuah tim manajemen solid yang dimilikinya, untuk membantu strategi atau rencana pasar dan anggota tim tersebut memberikan banyak kesempatan bagi pegawai perusahaan dalam menimbang dengan menggunakan sudut pandangnya. Selain itu, dia juga bersedia membantu, menjaga keseimbangan prioritas dan menginspirasi tim manajemennya untuk memenangkan peluang emas yang akan dicapai. Seorang CEO yang andal akan bertindak strategis saat mengetahui apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya untuk mempertahankan kelangsungan bisnis perusahaannya dan meningkatkan keunggulan kompetitifnya.

      Hapus
    12. tugas CEO sangat komplek jika melihat dari beberapa sumber yang berhasil saya kutip. tugas CEO tersebut meliputi :
      1. menciptakan, mengkomunikasikan, mengimplementasikan seluruh strategi dalam organisasi atau perusahaan tersebut
      2. leading, guiding, directing, dan evaluating pekerjaan dari eksekutif leader lainnya dibawah kepemimpinannya
      3. mengformulasikan dan mengimplementasikan strategic plan yang telah direncanakan yang akan mengguide kemana arah perusahaan tersebut akan berjalan
      4. mengevaluasi kesuksesan dalam organisasi
      5. menjaga perhatian terhadap faktor eksternal dan internal perusahaan, market, kesempatan untuk ekspansi, customer dan industri baru yang memungkinkan untuk dikembangkan
      dan masih banyak lagi hal yang harus dimiliki dan dilakukan oleh CEO untuk membawa perusahaan yang dipimpin nya ke arah yang lebih baik

      Sumber :http://humanresources.about.com

      Salam

      Toni

      Hapus
    13. Seperti yang saya baca terdapat 5 karakter CEO idaman Perusahaan:

      1. seorang CEO Pemimpin
      Seorang CEO yang kompeten mampu memberikan semangat dan menjalankan tugas dengan baik dalam waktu yang sama. CEO yang menjadi pemimpin sejati membuat anggota timnya ingin bekerja dengan semangat meluap yang sama untuk membantu mencapai tujuan perusahaan

      2. Seorang CEO bersikap jelas
      CEO andal menentukan dan mengkomunikasikan strategi dan menciptakan buy-in untuk strategi ini. Kualitas prima seorang CEO terpancar saat ia mengetahui telah memiliki sebuah tim yang solid untuk membantu strategi atau rencana pasar dan mereka memberikan pegawai banyak peluang untuk menimbang dengan menggunakan sudut pandang mereka.

      3.Seorang CEO terjun langsung ke lapangan
      CEO yang baik tidak segan untuk membantu merencanakan rencana distribusi ke lapangan/ pasar dan menciptakan sumber pemasukan dan hasil yang lebih baik. Ia bersedia turun ke lapangan bersama para anggota tim untuk menghadiri kesepakatan penjualan yang jumlahnya signifikan atau memikirkan mengapa perusahaan kehilangan satu kesempatan emas dalam penjualan. CEO ideal juga bersedia mendampingi, menjaga keseimbangan prioritas dan mengilhami timnya untuk memenangkan peluang emas yang datang kemudian. CEO dengan cepatnya memilah-milah kesalahan dalam evaluasi kerja sehingga keberhasilan bisa dicapai di masa datang.

      4.Seorang CEO bertindak strategis
      CEO andal mengetahui apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Inilah apa yang harus dimiliki: kemampuan untuk tampil dengan pantas dan wajar, mengamati sekitarnya, mengantisipasi persaingan dan memberikan tanggapan berdasarkan apa yang ia tangkap. CEO mampu bertindak sigap dan cekatan kapan pun dan di mana pun jika, misalnya, ia harus terlibat dalam sebuah kegiatan curah gagasan atau bertukar ide. Ia memahami timnya dengan amat baik serta tidak mengabaikan masukan dari anggota timnya.

      5. Seorang CEO tahu kelemahannya
      CEO yang ideal mengetahui dengan baik apa saja kelebihan yang ia miliki dan saat yang tepat untuk menanggalkan atribut CEO. Ia bersedia untuk mendelegasikan tugas kepemimpinan yang ia kurang kuasai kepada anggota tim atau orang lain yang jauh lebih kompeten darinya. Mereka bisa menempatkan dirinya sebagai pimpinan atau CSO (Chief Strategy Officer) atau Chief Revenue Officer dan menyadari bahwa sekarang saatnya untuk memimpin sebuah perusahaan yang lebih besar atau justru lebih kecil.

      sumber: http://ronywijaya.com/5-karakter-ceo-idaman-perusahaan/

      Syamsyarief Baqaruzi (ME 14)

      Hapus
  7. Dalam tahap input, kok ga ada CPM ?

    BalasHapus
  8. Q-01/2014
    Jika topik ini diabaikan, apa saja potensi masalah yang akan muncul dan berapa fatal akibatnya? Mohon dijelaskan ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat pagi rekan-rekan ME,

      Fungsi dari 'Analisis dan Pilihan Strategi' ini adalah untuk menentukan strategi apa yang akan dilakukan oleh organisasi dari data-data internal dan eksternal yang sudah didapat sebelumnya. Dalam topik ini ada 3 tahap, yaitu input, pencocokan dan keputusan. Tahap input berfungsi untuk input informasi dasar yang dibutuhkan, tahap pencocokan berfungsi untuk menciptakan alternatif-alternatif strategi yang masuk akal dari kondisi internal dan eksternal, dan tahap keputusan berfungsi mengevaluasi strategi-strategi yang telah disaring di tahap sebelumnya.

      Pengabaian topik ini tentunya akan memutuskan strategi yang diambil tanpa 3 tahap di atas. Tentunya strategi yang diambil tidak berdasarkan pembobotan matrix evaluasi internal & external, lalu juga tidak melakukan pembandingan kuadran organisasi seperti matrix BCG, SPACE, IE, strategi besar dan SWOT, yang terakhir tidak membandingkan beberapa strategi yang menjadi kandidat kuat yang akan dipilih. Dapat dikatakan strategi yang akan diambil jika mengabaikan topik ini tidak mendasar dan dapat mengakibatkan kesalahan pengambilan strategi yang dapat mengakibatkan kemunduran organisasi.

      Terima kasih

      Salam,
      Arief RD - ME 14

      Hapus
    2. Perumusan strategis merupakan proses yang terpenting di mana proses ini mencakup pengembangan visi dan misi, identifikasi peluang dan ancaman eksternal suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal, penetapan tujuan jangka panjang,pencarian strategi alternatif, dan pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan. Perumusan strategi sangat mempengaruhi tujuan dan rencana waktu yang akan datang. Informasi dan data statistik diperlukan untuk memberikan gambaran dalam perumusan strategi. Apabila pemegang kepentingan tidak mengerti perumusan strategi, hal ini akan memperbesar kemungkinan kesalahan pengambilan keputusan.

      Salam,
      William Maha Putra

      Hapus
    3. Salam, Pak Fajar dan kawan-kawan

      Tujuan utamanya adalah memilih alternatif terbaik yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan. Jadi risiko yang bisa terjadi jika topik ini diabaikan adalah kesalahan dalam pengambilan keputusan strategis karena tidak sesuai dengan kondisi internal dan eksternal yang ada.

      terima kasih

      Hapus
    4. Pengabaian Pemilihan dan Analisis Strategi, mempunyai dampak yang cukup fatal.

      Mengambil contoh pemilihan dan Analisis Strategi menggunakan matriks IE (Internal Eksternal Matrix), pada matriks ini dinilai dan dibobot semua Faktor Internal dan Eksternal dari perusahaan untuk menentukan berada di kuadran mana perusahaan tersebut.
      Pengabaian dan salah pemilihan strategi berdasarkan faktor-faktor yang sudah dinilai dapat berimbas kepada kekompetitifan perusahaan, dan kelangsungan hidupnya. Misalkan suatu perusahaan dinilai dari bobot eksternal dan internalnya, bertahan (Hold and Maintain) tetapi malah mengambil strategi agresif, yang terjadi adalah meningkatnya hutang-hutang perusahaan tersebut, karena banyaknya cost yang dibutuhkan oleh strategi agresif, yang sebenarnya perusahaan tersebut tidak mampu meng-cover dengan kondisi yang ada.

      Kesimpulannya adalah, dengan menganalisis semua faktor baik eksternal dan interna, serta memilih strategi yang baik. Suatu perusahaan dapat terus kompetitif, dan bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama dan maksimal dalam pengembangan perusahaanya.

      Terima Kasih,
      Augtiaji A Baskoro
      Manajemen Energi 2014

      Hapus
    5. kemungkinan yang terjadi adalah perusahaan tidak akan benar-benar mengetahui dengan baik strategi apa yang akan dijalankan atau bahasa lainnya seperti "Hilang Arah" jadi bukannya ingin menghasilkan gol tetapi malah salah menjalankan strategi yang nantinya jangka panjangnya bisa berakibat kebangkrutan. Dengan analisis dan penyusunan strategi yang baik dapat diketuhui strategi yang tepat sebelum di-eksekusi.

      Salam Hangat,
      Dimas Pribadi
      Manajemen Energi 2014

      Hapus
    6. Selamat malam,
      Pada dasarnya analisis dan pilihan strategi menentukan tindakan alternatif terbaik dalam mencapai misi dan tujuan dengan memanfaatkan evaluasi dari visi, misi, tujuan, penilaian internal, dan penilaian eksternal. Disini kita garisbawahi tindakan alternative terbaik, sehingga jika topik ini diabaikan maka tidak akan didapat sebuah keputusan dan tindakan alternative terbaik yang secara berkelanjutan perusahaan tidak akan mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi perusahaan tersebut.

      Salam,

      Hapus
    7. Selamat Sore,

      Menambahkan pendapat diatas, topik "analisis dan pemilihan strategi" ini merupakan inti dari managemenen strategis itu. Di tahapan input, kita sudah memperoleh beberapa kesimpulan yang menggambarkan kondisi perusahaan kita (merupakan hasil analisis visi-misi, analisis internal dan external). Tentu beberapa kesimpulan tadi perlu dicocokan satu dengan yang lain untuk malahirkan beberapa alternatif yang bisa kita pilih. Di tahap pemilihan strategi, kita sudah dengan mudah bisa memilih strategi yang tepat. Pengabaian beberapa tahapan ini akan berpotensi membuat stategi yang terpilih kurang tepat dan tidak efektif.

      Hapus
    8. Selamat pagi,
      menurut saya apabila analisis dan pilihan strategi diabaikan maka keputusan yang diambil kemungkinan besar tidak tepat dan hanya bersifat spekulatif saja. Mengenai akibat yang ditimbulkan bisa dari sekedar perusahaan tersebut menjadi merugi bahkan hingga bisa menjadi bangkrut atau bubar atau mungkin perusahaan tersebut di takeover oleh pemilik atau pemodal yang lain.
      terima kasih,
      salam,

      Hapus
    9. Jika topik analisis dan pilihan strategi diabaikan baik pada tahap masukan, pencocokan, maupun keputusan maka perusahaan akan berjalan seperti kapal yang tidak tau arah.

      Ketiga tahapan merupakan sebuah alur yang tidak dapat dipisahkan. Kesalahan pada salah satu tahapan akan menyebabkan kesalahan pada keputusan akhir yang didapat.

      Bagaimana menurut teman-teman? Apakah sependapat?

      Hapus
    10. saya setuju dengan pendapat ibu Lisha, strategi yang tepat untuk kelangsungan perusahaan tersebut tentunya sudah dirumuskan oleh tim strategi perusahaan mau kemana perusahaan ini apakah sejalan dengan visi misi perusahaan itu.
      dan seperti yang pernah kita bahas dikelas bahwa ada salah satu perusahaan BUMN yang tidak jelas arah tujuannya kemana akibat terlalu banyaknya implementasi-implementasi yang salah.

      Syamsyarief Baqaruzi (ME 14)

      Hapus
  9. Esensi dari perumusan strategi adalah penilaian apakah sesuatu organisasi melakukan hal yang tepat dan bagaimana perumusan strategi dapat menjadi lebih efektif dalam penerapannya. Evaluasi strategi secara teratur membantu manajemen menghindari sikap puas diri.
    Dalam suatu organisasi, apabila topik ini diabaikan dan tidak memiliki kesadaran arah serta koherensi strategi akan bubar dengan sendirinya.
    Berbagai alat dan konsep perumusan startegi yang telah dibahas di topic ini secara signifikan membantu meningkatkan kualitas keputusan strategi.

    Willy, ME’13

    BalasHapus
  10. Semangat Siang...

    Bagaimana jika di akhir tahap 3, yaitu pada matrix QSPM, ada lebih dari 1 strategi yang nilainya sama besar.
    Apakah kesemua strategi tersebut dijalankan?
    Dapatkah lebih dari 1 jenis strategi dijalankan di saat yang sama?

    Terima kasih

    Salam,
    Arief RD - ME 14

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Bang Arief

      Saya mencoba berpendapat ya bang, matrix QSPM merupakan salah satu metodologi atau alat yang digunakan untuk membantu para pengambil keputusan dalam menentukan strategi.

      Tapi menurut Peter Drucker " Some of the most important issues in strategic management cannot be quantified at all". artinya ada hal hal lain yang harus dipertimbangkan untuk mendukung pemilihan strategi apa yang tepat bagi perusahaan.

      terima kasih

      Hapus
    2. Dalam penyusunan QSPM kita menentukan weight dan attracives score, yang mana dengan nilai attractive score (AS) yang berbeda beda dari 0-4 dimana nilai AS ini sebaiknya berbeda untuk setiap strategi. Sumber disini.
      Sehingga kemungkinan score sama persis dapat terhindari.
      Masih ada kemungkinan score nyaris sama masih ada (kelemahan QSPM), namun QSPM digunakan sebagai inputan untuk menentukan strategi, bukan keputusan itu sendiri. Keputusan strategi mana yang diterapkan diputuskan oleh pengambil keputusan (Direksi/ Manajemen) dengan memperhatikan inputan (salahs atunya QSPM) dan dicampur dengan pengalaman serta intuisi.
      Jika QSPM tidak digunakan maka pengamilan keputusan hanya berdasarkan intusisi, emosi, pengalaman masala lalu dimana sangat tidak akurat.
      Sumber disini.

      Hapus
    3. Semangat pagi...
      Pertanyaan bagus bung Arief Darmawan,

      Kemungkinan pada tahap 3 pada matrix QSPM, ada lebih dari 1 strategi yang nilainya sama besar mungkin saja terjadi. Hal ini bisa terjadi karena QSPM selalu membutuhkan penilaian intuitif dan asumsi yang mendasar dari orang yang melakukan penilaian.
      Jika hal ini sampai terjadi maka lakukan kembali penggalian informasi prasyarat dan analisis pencocokan sehingga di dapat 1 strategi yang benar-benar cocok untuk dijalankan.
      Menjalankan lebih dari 1 strategi di saat yang bersamaan dapat di jalankan JIKA yang menjalankan strategi tersebut adalah divisi/bagian yang berbeda, sehingga 1 divisi tetap fokus terhadap pencapaian dari strategi tersebut.

      Hapus
    4. dear bang al,
      bukankah sebaiknya sebuah perusahaan itu hanya menjalankan satu strategi saja ya???walaupun dalam sebuah perusahaan bisa terdiri atas banyak divisi, akan tetapi secara umum merupakan sebuah bagian dari perusahaan itu sendiri kan ya???bukannya sebuah strategi yang inline lebih dapat menjamin sinergi antar bidang???CMIIW

      Hapus
    5. sedikit menambahkan pak Syoufuan kalau menurut saya untuk menjamin perusahaan itu berada dijalur yang benar tentu harus dengan strategi yang sudah dirumuskan bersama mulai dari top management sampai karyawan. tetapi sering kali di bagian-bagian perusahaan tersebut timbul persaingan kecil yang terkadang menyebabkan suasana internal tidaklah harmonis padahal tujuannya satu demi mensukseskan goal perusahaan itu. jadi tanggapan saya antar bidang memang perlu tetapi kembali ke personal tentang argumen-argumen antar bidang harus ditiadakan. karena tujuannya tetaplah 1 bersama-sama demi kemajuan perusahaan.

      Syamsyarief Baqaruzi (ME 14)

      Hapus
  11. penilaian suatu rumusan strategi menjadi parameter kuantitatif memudahkan dalam merumuskan suatu kebijakan strategi dengan memperhitungkan kekuatan dan kelemahan internal dibandingkan dengan peluang dan ancaman yang sedang terjadi berdasarkan trend sehingga apabila siklus ini diabaikan dikhawatirkan strategi yang dijalankan menjadi salah dengan mengorbankan resource yang ada.

    BalasHapus
  12. Pada saat pilihan strategis akan di tetapkan sehingga menghasilkan sesuai yang diharapkan maka perlu dilakukan perumusan strategis yang diintegrasikan ke dalam kerangka pengambilan keputusan 3 tahap yaitu tahap input, tahap pencocokan, dan tahap keputusan. Jika perumusan strategis ini tidak dijalankan maka keputusan strategis yang dihasilkan tidak berdasarkan kondisi internal dan eksternal perusahaan. Sehingga keputusan strategis hanya berdasarkan asumsi saja. Dampak nya tentu perusahaan akan menjalankan strategi yang tanpa arah.

    BalasHapus
  13. Dalam Topik "analisis dan pemilihan strategi" ini direkomendasikan bahwa proses penyusunan strategi sebaiknya melibatkan banyak pihak (mulai dari manager sampai karyawan) sehingga pemahaman strategi perusahaan yang diambil bisa lebih baik dan semua pihak berkomitmen penuh terhadap pelaksanaannya. Namu bisa jadi keterlibatan banyak pihak justru membuat pemilihan strategi tidak mencapai satu titik temu ataupun terlalu mengakomodir kepentingan banyak pihak, maka pada akhirnya strategi yang dipilih lebih berdasar penilaian intuitif dan asumsi dari top management. Bagaimana jika kasus ini terjadi, apakah strategi yang dipilih tersebut akan berhasil?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat malam....
      saya mencoba untuk menanggapi pertanyaan dari bung Atas.
      menurut saya mengenai jika kasus tersebut terjadi, apakah strategi yang dipilih tersebut akan berhasil? jawabannya bisa berhasil dan bisa juga tidak berhasil. karena itu semua butuh proses dan berhasilnya suatu strategi atau tidak itu semua butuh waktu. makanya biasanya setelah management itu mengambil suatu keputusan strategi, maka manajemen pun juga harus menyepakati kapan suatu strategi tersebut di evaluasi dan kapan suatu strategi tersebut dilakukan pengkajian ulang.
      terima kasih
      Salam.....

      Hapus
    2. menanggapi pertanyaan bang atas...
      menurut kami melibatkan sebanyak mungkin elemen dalam perusahaan dalam penyusunan strategi adalah sebagai langkah untuk menyepat sebanyak-banyaknya infomasi dari seluruh elemen perusahaan. Kegiatan melibatkan banyak pihak ini juga akan membantu dalam proses implementasi strategi tersebut kedepannya.

      Memang pada kenyataannya, cukup sulit untuk mendapatkan kebulatan suara dari semua pihak. Tetap akan ada pihak yang pro dan kontra. Disinilah diperlukan kebijaksanaan manajemen dalam bertindak.

      Jika manajemen hanya menggunakan asumsi dan intuisinya saja dalam mengambil keputusan, risikonya adalah proses implementasi strategi yang akan cukup menyita energi.

      Kembali ke pertanyaan utama, apakah strategi yang hanya didasarkan pada asumsi dan intuisi top management dapat terealisasi???jawabannya bisa dapat dan bisa juga tidak. Mengapa demikian, strategi tersebut dimungkinkan terrealisasi jika dalam pelaksanaannya, top management bisa meyakinkan seluruh stakeholder akan manfaat dari implementasi strategi tersebut. Dilain sisi, jika top management kurang mampu mengawal pelaksanaan strategi dengan baik, maka tentunya strategi hanya akan menjadi sebuah cerita saja.

      Hapus
    3. menanggapi pernyataan pak syofuan,

      jadi timbul pertanyaan yang anomali sebenarnya, Perlukah sikap otoriter pemimpin pada suatu perusahaan, jika kita lihat dengan banyaknya yang terlibat dalam penyusunan strategi akan kesulitan dalam hal titik temu, dan kalau itu diperlukan apa keuntungannya?

      Adi waskito ME 14

      Hapus
    4. saya mencoba menghubungkan pertanyaan bapak Atas Siregar dengan perlunya cascading atau penurunan strategi terhadap seluruh elemen karyawan di level manajerial hingga pelaksana. penurunan strategi tersebut akan membuat seluruh elemen karyawan mengerti peran individu masing masing terhadap strategi perusahaan secara global.kondisi dimana keterlibatan banyak orang tetap menjunjung tinggi konsep strategi tanpa terpengaruh oleh kepentingan pribadi manapun misalnya dengan memegang satu konsep strategi seperti balance score card.

      Salam

      Toni S

      Hapus
  14. Menanggapi pertanyaan dari Bang Atas, dalam analisis dan pemilihan strategi dengan keterlibatan banyak pihak justru akan membuat pemilihan strategi tidak mencapai satu titik temu, sehingga akhirnya pemilihan strategi lebih berdasar pada penilaiaian intuitif dan asumsi dari top management, apakah strategi yang dipilih ini akan berhasil ?
    Berhasil tidaknya strategi itu pada penerapannya bergantung pada komitmen dari segenap pihak dalam perusahaan tersebut. Walaupun pengambilan keputusan didasarkan atas penilaian intuitif dan asumsi dari top management, apabila semua pihak berkomitmen dalam pilihan strategi tersebut, bukan tidak mungkin strategi yang dipilih tersebut akan berhasil.

    BalasHapus
  15. Salam ME

    Memang benar bahwa dalam penyusunan strategi melibatkan para menajer hingga karyawan. Dalam perumusan itu didiskusikanlah kendala dan tantangan pada tahun lalu dan tahun berjalan serta tantangan di tahun yang akan datang. Diskusi yang baik adalah yang menghasilkan mufakat bersama. Kalaupun tidak mencapai mufakat maka voting/suara terbanyaklah yang dipilih namun sebisa mungkin dihindari. Namun demikian, keputusan akhir strategi yang diterapkan harus ada yang bertanggung jawab di level tertinggi top manajemen. Jangan sampai ada istilah “lempar batu sembunyi tangan”.

    Heru. W
    ME-2014

    BalasHapus
  16. Selamat malam,
    Menambahkan apa yang sudah disampaikan mas heru dan mba dewi, yang perlu dilakukan pula adalah pastikan bahwa sebagian besar yang kita libatkan memiliki iktikad baik dan komitmen untuk kemajuan perusahaan sehingga meskipun pada saat penyusunan strategi terjadi konflik namun sifatnya adalah konstruktif. Dengan demikian keterlibatan banyak pihak dapat dioptimalkan dalam rangka pemilihan strategis dan implementasi dari pilihan strategi tersebut.

    BalasHapus

Membuat Link Pada Komentar Anda
Agar pembaca bisa langsung klik link address, ketik:
<a href="link address">keyword </a>
Contoh:
Info terkini klik <a href="www.manajemenenergi.org"> disini. </a>
Hasilnya:
Info terkini klik disini.

Menambahkan Gambar Pada Komentar
Anda bisa menambahkan gambar pada komentar, dengan menggunakan NCode berikut:

[ i m ] URL gambar [ / i m ]

Gambar disarankan memiliki lebar tidak lebih dari 500 pixels, agar tidak melebihi kolom komentar.