.

Sumur Minyak

Saat ini Indonesia memiliki 1.100 lapangan minyak (sumur minyak) yang sudah beroperasi. Sebanyak 3 ribu lapangan minyak lainnya menunggu untuk dieksplorasi.

Panas Bumi Kamojang

Usulan JB Van Dijk pada tahun 1918 untuk memanfaatkan sumber energi panas bumi di daerah kawah Kamojang, Jawa Barat, merupakan titik awal sejarah perkembangan panas bumi di Indonesia.

Bendungan Saguling

Bendungan Saguling adalah waduk buatan yang terletak di Kabupaten Bandung Barat pada ketinggian 643 m di atas permukaan laut. Waduk ini merupakan salah satu dari ketiga waduk yang membendung aliran sungai Citarum yang merupakan sungai terbesar di Jawa Barat.

Rig Pengeboran

Rig pengeboran adalah suatu bangunan dengan peralatan untuk melakukan pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak, atau gas bumi, atau deposit mineral bawah tanah.

Jumat, 21 Desember 2012

BIG PAPER Project Management 2012


1.      Tema:

Kesuksesan implementasi strategi Perusahaan / Institusi berawal dari kecermatan dalam penyusunan rencana pengendalian proyek.

2.      Diskripsi umum:

Berbagai isu tentang kinerja Perusahaan / Instansi yang mengemuka ke permukaan dapat dilihat dari pemilihan strategi dan implementasinya. Proyek berfungsi untuk menjembatani strategi yang dipilih dengan operasi (implementasi) untuk mencapai target pertumbuhan yang diharapkan. Pertumbuhan suatu Perusahaan / Instansi berawal dari kesuksesan dalam pengelolaan proyek-proyeknya guna menghasilkan produk atau jasa lebih cepat, lebih berkualitas, dan lebih efisien yang menjadikannya unggul dari pesaing sesuai tingkatannya. Perusahaan bertanggungjawab pada pertumbuhan usahanya. Instansi bertanggungjawab pada pertumbuhan industri yang dikelolanya.

Walau demikian kita masih menemukan sejumlah proyek yang tidak dikelola dengan semestinya dan bahkan telah cacat sejak saat berada di fase pemilihan. Hal yang sering disorot adalah sejumlah proyek yang dijalankan tidak sejalan dengan strategi organisasi.

Dampak keduanya sangat jelas. Selain menghambur-hamburkan waktu, tenaga, dan sumberdaya ekonomi yang harus disadari terbatas, hal tersebut juga menambah beban dan risiko bagi para pelaksana selain menimbulkan perasaan tidak nyaman. Disinilah pentingnya perencanaan pengendalian. Asumsi yang digunakan dalam tugas ini adalah strategi yang dipilih Perusahaan / Instansi sudah benar.

Tujuan penulisan Big Paper 2012 kali ini adalah berlatih untuk menilai tujuan strategis dari sebuah proyek yang dijalankan dan merancang sistem pengendaliannya bagi kepentingan manajemen puncak. Metode pengendalian yang dipilih harus mengandung kriteria: efektif dalam arti dapat menurunkan tingkat risiko (memperbesar peluang sukses), simpel sehingga mudah dijalankan (tidak membingungkan), dan efisien agar tidak membebani anggaran.

3.      Tugas:

Big Paper ini merupakan tugas individu yang diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah jadwal UAS mata kuliah ini. Keterlambatan dalam penyerahan akan dikenakan pengurangan nilai sebesar 20% per hari.

Tugas ini terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian pertama yang menilai kesesuaian proyek yang dipilih dengan strategi Perusahaan / Instansi yang dijalankan. Anda bebas memilih metode yang akan digunakan menjawab tujuan tersebut.

Bagian kedua adalah proposal hasil rancangan yang Anda ajukan untuk pengendalian proyek tersebut baik yang telah selesai dikerjakan, sedang dilaksanakan, atau yang masih dalam perencanaan.

Bagi yang memilih proyek yang telah selesai, Anda diminta untuk mengungkapkan kinerja proyek yang sesungguhnya (nama proyek boleh disamarkan) dan rancangan Anda bertujuan agar hal tersebut tidak terulang di masa yang akan datang. Bagi jenis lainnya, Anda diminta untuk mengungkap risiko utama yang dihadapi manajemen dan rencana mitigasinya.

4.      Struktur Penulisan:

Big Paper ini sebaiknya mengikuti struktur penulisan ilmiah yang umum digunakan seperti:
a)      Judul
b)      Kata Pengantar
c)      Daftar Isi
d)      Daftar Gambar
e)      Daftar Tabel
f)       Abstrak
g)      Bab 1: Pendahuluan
h)      Bab 2: Landasan Teori
i)        Bab 3: Pengenalan tentang Perusahaan / Instansi dan Proyek
j)        Bab 4: Fakta dan Hasil Analisis
k)      Bab 5: Kesimpulan dan Penutup
l)        Daftar Pustaka

5.      Panduan:

Fokus utama Big Paper kali ini adalah menilai kesusuian proyek dengan strategi yang dijalankan serta membangun rencana pengendalian yang efektif, efisien, dan mudah untuk diimplementasikan.

Lihatlah dari kepentingan manajemen puncak. Hindari kompleksitas. Disarankan untuk menghindari pembahasan yang sangat teknis dan detail. Gunakan kerangka yang dikembangkan di kelas yang berangkat dari main deliverable, milestones, main resources, main activities, scope of work, perhitungan kemajuan pekerjaan dan lain sebagainya.

Hal penting yang perlu diutarakan dalam pemilihan proyek diantaranya adalah:
a)      Strategi Perusahaan / Instansi yang relevan dengan proyek yang dipilih
b)      Siapa yang membuat usulan proyek dan siapa yang memutuskan
c)      Bagaimana hasil implementasi proyek sejenis pada periode sebelumnya
d)      Implikasi proyek pada point (c) terhadap kinerja atau keunggulan saat ini
e)      Kesimpulan dan usulan perbaikan

Hal penting yang perlu diutarakan dalam rencana pengendalian di tingkat implementasi antara lain adalah:
a)      Objektif yang diharapkan Perusahaan / Iinstansi terhadap proyek yang dijalankan
b)      Karakteristik proyek yang dijalankan
c)      Objektif proyek bagi Tim Proyek
d)      Lima risiko utama proyek dan rencana mitigasinya
e)      Strategi pengendalian
f)       Master schedule (schedule for main activities)
g)      Milestones (important dates)
h)      Main deliverables
i)        Main resources
j)        Struktur organisasi proyek dan posisi proyek di induk organisasi
k)      Kurva-kurva pengendalian
l)        Jadwal: aktivitas yang lebih rinci untuk memudahkan pengendalian
m)    Jadwal SDM kunci (termasuk gambaran beban kerjanya)
n)      Dan informasi lain yang dianggap perlu.

6.      Ketentuan dan Batasan:

Big Paper 2012 memiliki ketentuan dan batasan sebagai berikut:
a)      Maksimum 40 halaman termasuk lampiran-lampiran
b)      Berupa hardcopy (dijilid rapi), dikumpulkan di sekretariat dan softcopy (DOC/DOCX dan PDF, dikumpulkan di ketua kelas)
c)      Objektif dan merupakan karya sendiri
d)      Font: Times New Roman dengan ukuran 12 dengan 1,5 spasi
e)      Jarak antar paragraph 1 spasi
f)       Hindari plagiasi (bagi yang melanggar akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan).

7.      Penilaian:

Penilaian memperhatikan hal-hal sebagai berikut
a)      Kerapihan dan kemampuan menulis (jelas, singkat, menguasai teori) – bobot 40%
b)      Kesesuaian dengan tujuan (menjawab tujuan) dan ruang lingkup (kesesuaian strategi dan pengendalian proyek) – bobot 40%
c)      Kesesuaian dengan struktur penulisan – bobot 20%

Selamat bekerja dan semoga bermanfaat.

Jumat, 14 Desember 2012

TUGAS PENGGANTI UAS KEEKONOMIAN PEMBANGKIT 2012

PEMANASAN GLOBAL

oleh: Fajardhani

PENGANTAR

Ini merupakan salah satu isu penting abad 21. Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer bumi dan lautan yang terjadi sejak akhir abad 19 dimana temperatur permukaan rata-rata bumi telah meningkat sekitar 0,8 ° C dan sekitar dua-pertiga dari kenaikan terjadi sejak tahun 1980 (sumber: Wikipedia).

Pemanasan global diyakini para ilmuwan terutama disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia (antropogenic) seperti pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan hutan. Efek dari pemanasan global antara lain bisa dilihat pada Gambar 1. Pemanasan global menyebabkan kenaikan temperatur atmosfir bumi berdampak luas pada kehidupan seperti: naiknya permukaan air laut, semakin kuat dan seringnya terjadi badai dan banjir besar, bencana kekeringan pada sisi lain, meluasnya gangguan kesehatan pada manusia, terganggunya pasokan energi, proses produksi dan distribusi barang dan jasa.

Gambar 1. Greenland Ice Sheet Melted At Unprecedented Rate During July 2012  (sumber :  The Guardian)
Menurut Kompas, badai Sandy yang terjadi di bulan November 2012 melanda pantai Timur AS membawa dampak katastropik dan menimbulkan banyak korban jiwa dan kerugian ekonomi hingga 50 milyar dolar AS (Rp 475 triliun, kurs 1 dolar AS Rp 9.500). Masih menurut sumber yang sama, Boph merupakan badang yang paling kuat dari 16 badai yang menghantam Filipina tahun ini dan melanda Mindanao yang selama ini bukan daerah yang terparah terkena badai. Gambar 2 menunjukkan 10 indikator dampak pemanasan global.

Gambar 2. Sepuluh Indikator Terjadinya Pemanasan Global (sumber: Wikipedia)

TUGAS

Buka link Tarif Dasar Listrik pada website ini tarif prabayar maksimum dan minimum. Dengan melaksanakan prinsip perusahaan utilitas “providing high-quality electric service at the lowest possible cost” yang telah dipelajari, susunlah sebuh tulisan akademik yang menjadi tugas pengganti Ujian Akhir Semester mata kuliah Keekonomian Pembangkit Tenaga Listrik 2012 dengan ketentuan sebagai berikut ini.
  1. Tugas individu dan harus unique (tidak boleh ada duplikasi tulisan)
  2. Menggunakan teknologi yang memanfaatkan energi baru atau terbarukan (dibenarkan menggunakan kombinasi keduanya)
  3. Untuk melayani kebutuhan daya pada pasar tertentu (kepentingan) dengan memperhatikan pola hidup dan pola kerja pasar yang akan dilayani (kurva beban)
  4. Dengan memperhatikan ketersediaan sumber energi primer, tingkat kehandalan, karakteristik operasi dari teknologi yang dipilih, cadangan, dan energi alternatif yang ada (off grid atau on grid)
  5. Dalam konteks keekonomian yang bertujuan menghasilkan daya listrik dengan harga yang lebih rendah atau minimal sama dengan kepentingan yang dipilih dengan tetap memperhitungkan biaya investasi (harga teori < harga TDL)
  6. Masa studi 15 tahun dengan tingkat suku bunga sebesar 8% per tahun.
  7. Apabila dalam perhitungan Anda gagal mencapai tujuan, diperkenankan memodifikasi poin 3 sebagai asumsi sehingga tujuan semula tetap dapat dicapai.
  8. Gunakan format resmi
  9. Dikumpulkan 2 (dua) minggu setelah jadwal UAS
  10. Anda dibenarkan melakukan kerjasama dalam penggunaan data dan teori
  11. Bebaskan diri dari regulasi dan aturan yang membatasi
  12. Diskusi terbuka di website.

Selamat bekerja.







Senin, 10 Desember 2012

TARIF DASAR LISTRIK

PERPRES NOMOR 8 TAHUN 2011

oleh: Pramudya (2011)

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 Februari 2011 dan berlaku laku surut sejak tangga1 Juli 2010.

Penetapan tarif tenaga listrik mempertimbangkan upaya untuk mempertahankan kelangsungan pengusahaan penyediaan tenaga listrik dan peningkatan mutu pelayanan kepada konsumen. Disamping mempertimbangkan juga rasa keadilan, kemampuan daya beli masyarakat, biaya produksi dan efisiensi pengusahaan, skala pengusahaan dan interkoneksi sistem yang dipakai.

Artikel ini hanya mengutip bagian yang diperlukan untuk kepentingan pendidikan. Informasi selengkapnya dapat ditemukan di: http://prokum.esdm.go.id/perpres/2011/Perpres%2008%202011.pdf

Tarif Tenaga Listrik yang disediakan dinyatakan dalam Tarif Dasar Listrik berdasarkan Golongan Tarif Dasar Listrik.adalah sebagai berikut:

Petikan Tarif Dasar Listrik (sesuai Perpres Nomor 8 Tahun 2011)
Hal yang menarik dalam Perpres ini adalah kewajiban untuk meningkatkan dan mengumumkan tingkat mutu pelayanan pada setiap awal triwulan. Indikator yang digunakan adalah:
  1. Lama gangguan, 
  2. Jumlah gangguan, 
  3. Kecepatan pelayanan perubahan daya tegangan rendah, 
  4. Kesalahan pembacaan meter, dan/ atau waktu koreksi kesalahan rekening.
Jika hal tersebut tidak dapat dipenuhi, maka Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara wajib:
  • memberikan pengurangan tagihan listrik kepada konsumen yang bersangkutan, yang diperhitungkan dalam tagihan listrik pada bulan berikutnya.
Implementasi Perpres ini perlu dikelola dengan baik mengingat dampak risiko yang ditimbulkannya yang tentu tidak bisa dikesampingkan begitu saja jika tidak dijalankan sepenuhnya.

Bagaimana implementasi Perpres ini menurut Anda ?

Senin, 26 November 2012

CDC

Charge Discharge

oleh: Azwani Dadeh (azwanidadeh@gmail.com)

Abstrak

Charge discharge atau lebih sering disingkat dengan CDC adalah teknik untuk melakukan efisiensi bahan bakar minyak (BBM) dengan mengkonversi catu daya site BTS (Base Transceiver Station) dari dua genset menjadi satu genset dan baterai berikut rectifier pada remote area dimana catu daya dari PLN sulit diperoleh.

Berdasarkan data aktual, dengan teknik CDC ini menyebabkan penghematan pemakaian bahan bakar hingga sebesar 75% dibanding teknik sebelum nya. Teknik ini diimplementasikan pada lebih dari 500 site BTS di sebuah operator di Indonesia. Sebuah upaya efisiensi energi yang signifikan menuju green ICT. Payback period sebesar 18 bulan dengan penghematan sebesar lebih dari 40 juta dolar AS dalam kurun waktu 4 tahun.

Informasi Teknis

Metode konvensional yang dilakukan untuk remote area adalah menggunakan dua unit generator set (genset) yang bekerja secara bergantian selama 7 x 24 jam sepanjang tahun. Sistem seperti ini dikenal sebagai sistem double genset. Metode ini memberi tekanan yang cukup besar pada keuangan mengingat tingginya biaya operasional yang harus ditanggung oleh Perusahaan di tengah persaingan antar operator telekomunikasi yang semakin ketat.

Inovasi sistem CDC didukung dengan kejelian dan kecermatan menghitung durasi aktif dan non-aktif genset lalu merancang sistemnya. CDC tidak memerlukan teknologi yang canggih untuk mengefisienkan penggunaan BBM di site. Cukup dengan menggunakan controller atau bahkan dengan timer pun sistem ini sudah bisa beroperasi dengan baik.

Skema diagram CDC seperti pada gambar berikut.

Sistem Double Genset dan Sistem Charge Discharge

Genset aktif akan mencatu beban (BTS, radio microwave, DC fan dan perangkat lainnya) dan di saat yang sama men-charge baterai. Ketika baterai sudah penuh, genset akan berhenti bekerja dan beban dicatu oleh baterai (discharge). Untuk mencapai efisiensi pemakaian bahan bakar yang tinggi diusahakan membuat durasi aktif genset sesingkat mungkin, akan tetapi masih mampu men-charge baterai yang sanggup mencatu beban cukup lama.

Pada umumnya, konfigurasi double genset yang digunakan adalah 2x20 kVA atau 2x17kVA dan beban total rata-rata sebesar 2.000 watt. Dengan melakukan teknik modelling ditemukan waktu charge dan discharge yang  paling efisien yaitu sebesar 6 jam dan18 jam sehari. Kapasitas baterai yang dibutuhkan adalah sekitar 860 Ah dan kapasitas rectifier sekitar 12,000 Watt. Data selengkapnya pada tabel berikut.

Data Teknis Sistem Charge Discharge

Payback Period

Perhitungan biaya operasional (opex) dihitung berdasarkan biaya operasional genset per jam. Untuk kasus site dengan double genset, dimana setiap genset aktif selama 12 jam per hari, maka biaya per jamnya adalah USD 4.36 dan biaya ini sudah termasuk bahan bakar dan pemeliharaan rutin serta biaya transportasi untuk pemeliharaan.

Jika genset aktif selama 6 jam per hari maka biayanya hanya USD 3.97 per jam. Perbedaan ini disebabkan menurunnya biaya biaya transport dan pemeliharaan.

Dari hasil perhitungan ditemukan bahwa setiap bulannya akan terjadi penghematan sebesar USD 1.4 juta. Dengan investasi total sebesar 25.4 juta dolar AS, maka biaya investasi tersebut akan tergantikan dengan penghematan yang terjadi selama 18 bulan atau 1.5 tahun. Sehingga sisa 2.5 tahun berikutnya adalah total penghematan yang bernilai sekitar USD 40 juta.

Penutup

Selain di  www.manajemenenergi.org.tulisan yang sama juga dimuat di  www.manajementelekomunikasi.org dan beberapa media lain. Penulis terbuka untuk diskusi secara online. Terima kasih.

Jumat, 16 November 2012

Masih perlukah?


Kebijakan Feed-in Tariff untuk Teknologi Photovoltaic

oleh: Ashadi
   
Salah satu potensi energi terbesar yang dimiliki Indonesia adalah energi sinar matahari, yang dapat dikonversikan menjadi energi listrk melalui teknologi PV (panel surya). Hanya saja, harga perangkat PV system hingga kini dianggap masih mahal dan ada pihak yang beranggapan bahwa teknologi ini memerlukan kebijakan FIT (feed-in tariff) agar dapat eksis di Indonesia.

Apa betul begitu? Mungkin tidak

Kebijakan FIT merupakan kebijakan yang mengatur skema (teknis, tarif, dan umum) penjualan listrik dari masyarakat yang memproduksi listrik (pemilik PV system dalam hal ini) kepada pemilik jaringan listrik (dalam hal ini pemerintah yang diwakili PLN). Pada skema FIT ini, masyarakat diproyeksikan akan mendapatkan dua keuntungan sekaligus, yaitu dapat memproduksi listrik untuk digunakan sendiri dan kelebihan (excess) produksi listrik dapat dijual untuk memperoleh pendapatan guna mempersingkat jangka waktu pengembalian modal ataupun return on investment (ROI).

Gambar 1. Skema jaringan untuk mekanisme feed-in-tariff

Gambar di atas menunjukkan bagaimana mekanisme FIT ini bekerja. Kebijakan FIT ini sendiri telah diterapkan di lebih dari 50 negara di dunia, termasuk terakhir di Malaysia, dan secara umum terbukti berhasil meningkatkan instalasi PV System di berbagai negara tersebut.

Bagi Indonesia ini merupakan sebuah perubahan besar dalam paradigma ketenagalistrikan nasionalnya. Jika selama ini masyarakat hanya diposisikan sebagai konsumen pasif maka dengan paradigma baru tersebut masyarakat akan bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen aktif pada saat bersamaan (prosumer). Pada posisi ini sebagian masyarakat akan melepas ketergantungan listrik dari PLN yang selama ini bertindak sebagai pemasok tunggal.

Tetapi kebijakan FIT yang diharapkan tersebut tidak dapat berdiri sendiri. Terlalu banyak pihak yang terkait. Perlu penyesuaian sejumlah undang-undang, peraturan, investasi baru untuk perubahan infrastruktur dan waktu serta tenaga untuk mengatasi pro dan kontra pasti terjadi. Maka dari itu pemikiran ini FIT ini sebaiknya bisa kita kesampingkan terlebih dahulu.

Lalu apa?

Tantangan yang harus dijawab oleh para engineer yang juga mempelajari manajemen di bidang energi adalah menemukan cara untuk menghasilkan listrik dengan biaya pokok produksi (BPP) di bawah harga pasar menggunakan teknologi solar cell atau sel surya. Dengan begitu, energi matahari yang tersedia dapat dimanfaatkan dalam nilai yang ekonomis meski tanpa adanya kebijakan FIT. Untuk kita pikirkan bersama, bahwa potensi energi matahari kita yang begitu melimpah (~5 kWh/m2/day) disamping masih ada sekitar 33% rakyat Indonesia belum memiliki akses listrik.

Mari kita jawab bersama. Bersama kita pasti bisa !!

Sabtu, 10 November 2012

Perkembangan 1 Abad Harga Minyak Mentah Dunia

Periode 1861 - 2011

Perkembangan harga minyak bumi yang biasa kita ikuti mengacu pada harga spot per barel (159 liter) baik WTI / mentah ringan yang diperdagangkan di New York Mercantile Exchange atau Brent yang diperdagangkan pada Intercontinental Exchange. Secara umum disebutkan permintaan minyak dunia bergantung pada kondisi makroekonomi global dan harga minyak yang tinggi memiliki dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Di masa lalu, tingkat harga minyak mentah dunia juga pernah mengalami perkembangan harga seperti yang terjadi pada tahun-tahun terakhir ini.
Gambar 1. Perkembangan Harga Minyak Mentah Dunia
Gambar 1 di atas menunjukkan perkembangan harga minyak mentah sejak tahun 1861 sampai dengan 2011 yang bersumber dari  Wikipedia.

Gambar 2. Kejadian Seputar Kenaikan Harga Minyak
Gambar 2 menunjukkan kejadian-kejadian diseputar lonjakan harga minyak di pasar dunia.(sumber: WTRG Economics).

Apakah harga minyak dunia akan kembali seperti semula? Ini adalah pertanyaan yang sering ditanyakan masyrakat umum pada berbagai kesempatan.

Bagaimana menurut Anda? Dan bagaimana mengantisipasi perkembangan yang tidak diinginkan?