.

Sumur Minyak

Saat ini Indonesia memiliki 1.100 lapangan minyak (sumur minyak) yang sudah beroperasi. Sebanyak 3 ribu lapangan minyak lainnya menunggu untuk dieksplorasi.

Panas Bumi Kamojang

Usulan JB Van Dijk pada tahun 1918 untuk memanfaatkan sumber energi panas bumi di daerah kawah Kamojang, Jawa Barat, merupakan titik awal sejarah perkembangan panas bumi di Indonesia.

Bendungan Saguling

Bendungan Saguling adalah waduk buatan yang terletak di Kabupaten Bandung Barat pada ketinggian 643 m di atas permukaan laut. Waduk ini merupakan salah satu dari ketiga waduk yang membendung aliran sungai Citarum yang merupakan sungai terbesar di Jawa Barat.

Rig Pengeboran

Rig pengeboran adalah suatu bangunan dengan peralatan untuk melakukan pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak, atau gas bumi, atau deposit mineral bawah tanah.

Senin, 30 September 2013

06. Comparing ALTERNATIVES

Seri Ekonomi Teknik (Engineering Economy)

oleh: Kelompok 7
Ahmad Darmawan Sidiq, Dedy Rachmansyah, Nurrahman Jarman, 

Jonathan Manik, Tyas Kartika Sari

Sebagian besar project engineering dapat dicapai dengan lebih dari satu alternatif design yang layak dari sisi economic analysis. Ketika pemilihan dari suatu alternatif design tidak termasuk dalam pilihan yang lain, alternatif tersebut disebut sebagai mutually exclusive. Artikel ini akan lebih menekankan pada “analysis and comparison of the feasible alternatives and selection of the preferred alternatives”.


Basic Concepts

Basic concepts dalam melakukan comparing alternatives:
  1. Principle #1 (see chapter 1) :
    Penekanan bahwa pilihan (keputusan) adalah di antara beberapa alternatif.
  2. Principle #2 (see chapter 2) :
    Alternatif yang memerlukan investasi modal minimum dan menghasilkan hasil yang memuaskan secara fungsional akan dipilih kecuali modal tambahan yang terkait dengan alternatif yang memiliki investasi yang lebih besar dapat dibenarkan sehubungan dengan manfaat tambahan tersebut.
Sesuai dengan rule yang ada di principle 2 maka base alternatives yang akan dipertimbangkan adalah investasi dengan modal yang paling sedikit.

Investasi modal tambahan biasanya akan menghasilkan peningkatan kapasitas, peningkatan kualitas, peningkatan pendapatan, penurunan biaya operasi dan peningkatan lifetime.

Jika manfaat tambahan yang diperoleh dengan menginvestasikan tambahan modal lebih baik daripada yang dapat diperoleh dari investasi modal di tempat lain di perusahaan pada MARR, maka investasi harus dibuat.

Investment and Cost Alternatives

Contoh kasus untuk basic comparison dari mutually exclusive dapat dilihat dalam contoh yang pertama investasi yang melibatkan pengaruh dari project situation, yang kedua investasi yang melibatkan pengaruh cost project.

Ensuring a Comparable Basis

Beberapa hal yang menyebabkan perbedaan type dalam pemilihan mutually exclusive alternative adalah :
  • Faktor kinerja operasional,
    seperti: kapasitas produksi, kecepatan, dorong, tingkat disipasi panas, kehandalan, efisiensi bahan bakar, waktu setup, dan lain-lain.
     
  • Faktor kualitas,
    seperti: unit tidak rusak diproduksi per periode.
  • Masa manfaat,
    seperti: investasi modal yang dibutuhkan, perubahan pendapatan, berbagai biaya tahunan atau penghematan biaya, dan lain-lain. 
Teknik yang paling mudah dalam melakukan comparing mutually exclusive alternative ketika semua masa manfaat yang sama dengan masa studi, adalah untuk menentukan nilai setara setiap alternatif berdasarkan total investasi pada i = MARR.

Untuk alternatif investasi, yaitu satu dari equivalent worth yang bernilai positif terbesar yang dipilih. dan pada kasus alternatif biaya, yaitu satu dari equivalent worth yang bernilai negatif terkecil yang dipilih.

Jika menggunakan metode rate of return  untuk menganalisis mutually exclusive alternative, maka setiap kenaikan penambahan modal harus dihindari untuk mendapatkannya, setidaknya pada MARR, guna memastikan bahwa alternatif terbaik dipilih (menggunakan prosedur Incremental Analysis).

Dalam beberapa kasus terdapat situasi dimana nilai equivalent worth yang lebih kecil tetapi memiliki rate of return yang lebih tinggi.

Dalam pelaksanaan prosedur incremental analysis dimulai dengan menyusun ranking dari alternatif secara berurutan dari aspek modal investasi paling rendah. Dalam buku engineering economy beberapa contoh diberikan untuk menggambarkan prosedur komputasi yang benar guna menghindari inkonsistensi peringkat yang kadang-kadang terjadi ketika nilai setara dan metode rate of return yang diterapkan pada set mutually exclusive alternative yang sama. 

Case Study

Suatu perusahaan utilitas publik, mempertimbangkan 3 mutually exclusive alternatives untuk mengimplementasikan automatic passenger check in pada beberapa tempat layanannya. 

Beberapa alternative memiliki service requirement yang sama, akan tetapi menunjukkan perbedaan dalam kaitan hal jumlah penambahan investasi dan keuntungan (cost saving) diantara pilihan alternative tersebut. 

Lama masa studi 5 tahun serta masa manfaat dari ketiga alternative tersebut juga 5 tahun. Market value dari semua alternative diasumsikan akan habis pada akhir masa manfaatnya. MARR 10% per tahun.

Tentukan alternatif mana yang terbaik berdasarkan urutan peringkat aspek pemilihan menggunakan kedua metode tersebut di atas?

Capital Investment untuk masing-masing alternatif (A, B, C) sebesar:
$400.000, $800.000, $600.000

Annual cost savings masing-masing sebesar:
$60.000, $150.000, $120.000
+++

Sumber : Engineering Economy thirteenth Edition, William G Sullivian, Elin M.Wicks, James T.Luxhoj.

Rabu, 25 September 2013

02. REVENUE Requirements

Seri Ekonomi Pembangkitan

oleh: Kelompok 1Adam Rahmadan, Pondy Tjahjono, Tyas Kartika Sari, Willy Sukardi

Pendahuluan

Metode revenue requirement adalah yang paling umum digunakan oleh public utility dalam bidang ketenagalistrikan. Metode ini lebih dikenal dengan istilah fixed charge rate

Ini merupakan besaran yang dibebankan per tahun sepanjang masa studi sebuah pembangkit.

Perhatikan Income Statement berikut ini:

Revenue

Rev(y)
Less:


Production Cost
E(y)

Depreciation
D(y)

Ad Valorem Taxes and Insurance
A(y)

Income Tax Paid*
T(y) - I(y)

Operating Income

Rev(y) – E(y) – D(y) – A(y) –T(y)+I(y)
Less:


Interest (return) on bonds
R2(y)

Net Income (Equity Return)

R1(y) = Rev(y) – E(y) – D(y) – A(y) –T(y)+I(y)-R2(y)
* T(y) = income Tax
    I(y) = Investment Tax Credit

Net Income (equity return), R1, adalah:
R1(y) = Rev(y) – E(y) – D(y) – A(y) –T(y) + I(y) - R2(y)
dimana R1dan R2 ditentukan terlebih dahulu.

Revenue Requirement

Dengan operasi aljabar sederhana diperoleh:
Rev(y) = R1(y) + R2(y)+ E(y)+ A(y) + D(y) + T(y) - I(y)
Rev(y) merupakan revenue requirement – nilai yang diperlukan untuk memenuhi minimum acceptable return sebesar R1(y) + R2(y) yang umum disebut sebagai fixed charge

Walau demikian fixed charge disini bukan berarti bernilai konstan, Sekali keputusan investasi ditetapkan maka komitmen untuk memenuhi revenue requirement ini harus dipatuhi dan tidak dapat dihindari.

Kriteria pemilihan keekonomian mengikuti aturan revenue requirement terendah. Di tahap pemilihan atau perancangan ini prinsip the lowest possible cost pertama diterapkan.

Semua komponen revenue requirement secara langsung sebanding dengan besaran investasi modal, kecuali komponen E(y) yang merupakan biaya produksi. 

Termasuk di dalamnya adalah biaya energi primer (fuel), tenaga kerja (labor), dan material. Biaya ini digolongkan sebagai biaya variabel yang nilainya terutama bergantung pada operasi pembangkit yang akan datang dan tidak bergantung pada nilai investasi yang ditetapkan.

Yearly Revenue Requirement

Fixed-charge rate, P’, adalah fraksi tahunan yang, bila dihubungkan dengan investasi awal pembangkit, akan memberikan persyaratan pendapatan minimum tahunan yang diperlukan untuk tingkat pengembalin atau return tertentu.
FCR(y).P’ = [R1(y) + R2(y)+ E(y)+ A(y) + D(y) + T(y) - I(y)].P’
Dengan menggunakan faksi P’ini revenue requirements dapat dihitung melalui 2 tahap perhitungan. Pertama, menghitung nilai tahunan dan kedua, menghitung equivalent uniform (A).

Return disini memiliki pengertian berbeda karena ini merupakan utility company, dimana nilainya diatur melalui regulasi atau ketentuan tertentu.

Sumber: 
W.D. Marsh, Diktat Electric Utility Power Generation Economics, 
Clarendon Press - Oxford, University Press, N.Y.

Sabtu, 21 September 2013

04. Time-Money RELATIONSHIPS

Seri Ekonomi Teknik (Engineering Economy )

oleh: Kelompok 3
Anton MT’13, Elif ME’13, Felix ME’13, Ilham ME’13,Irwan ME’13

Capital atau modal merujuk pada kemakmuran yang berupa uang atau barang yang dapat digunakan untuk menghasilkan kemakmuran lainnya. Uang, sebagaimana barang juga dapat mempunyai nilai yang berubah terhadap waktu. 


Pengertian

Perubahan nilai uang terutama disebabkan oleh deflasi atau inflasi. Umumnya, nilai uang di masa yang akan datang akan lebih kecil dibandingan dengan nilai uang yang ada sekarang karena adanya inflasi. 

Kenapa terjadi inflasi?

Inflasi secara tidak langsung dipengaruhi oleh pertambahan jumlah penduduk yang menyebabkan kebutuhan akan barang atau jasa juga meningkat sehingga nilai barang atau jasa akan lebih tinggi daripada nilai uang.

Dengan menurunnya nilai uang di masa mendatang, maka untuk mendapatkan barang atau jasa yang sama diperlukan uang yang lebih banyak. 

Misalkan harga 1 gram emas tahun 2010 sekitar Rp340.000,-sedangkan harga 1 gram emas saat ini (September 2013) sekitar Rp505.000,-. Dari hal itu jelas terlihat bahwa dibutuhkan uang yang lebih banyak untuk mendapatkan jumlah emas yang sama.

Untuk mendapatkan jumlah uang yang lebih banyak, orang atau organisasi menanamkan uangnya dalam bentuk investasi yang diharapkan menghasilkan bunga atau profit sehingga membuat nilai uangnya bertambah banyak di masa mendatang.

Sekarang, mengapa uang yang “ditanam” dalam sebuah investasi harus diberi bunga dan profit? 

Jawabannya adalah, pertama, bunga dan profit dibayarkan sebagai penghargaan terhadap pemodal (orang yang menabung di bank atau organisasi lainnya) selama modalnya dipakai untuk hal lainnya. Kedua, bunga dan profit adalah sebagai pengganti risiko karena pemodal telah mengizinkan uangnya digunakan oleh orang lain atau organisasi lainnya. 

Konsep Equivalence 

Setiap alternatif yang menghasilkan sesuatu yang mirip, dengan tujuan yang sama atau memiliki fungsi yang sama harus dibandingkan antara yang satu dengan yang lainnya

Akan tetapi, membandingan beberapa alternative tidak selamanya mudah, karena melibatkan banyak hal terutama adanya bunga yang terjadi pada periode yang akan berjalan. Oleh sebab itu, perlu penyederhanaan dari beberapa alternative tersebut dengan basis atau dasar perhitungan yang setara (equivalent) yang bergantung pada hal-hal berikut:
  1. Sukubunga (interest rate
  2. Jumlah uang yang terlibat 
  3. Waktu diterima atau dikeluarkannya uang 
  4. Cara pembayaran bunga atau profit dari suatu investasi 
Dalam konsep equivalence, setiap alternative biasanya menggunakan basis yang sama, yaitu suku bunga (interest rate).

Untuk membantu dalam membandingkan alternative yang sudah setara, biasanya menggunakan diagram maupun table cash flow.

Bahan-bahan Diskusi

  1. Apa keuntungan menggunakan cash flow? 
  2. Jika bunga diperkirakan naik pada beberapa tahun mendatang (misal 2 tahun pertama 6%, dan tahun berikutnya sampai selesai jangka waktu investasi menjadi 8%), apakah perencanaan dari beberapa alternatif masih dianggap equivalent? 
  3. Untuk mempelajari Money-Time Relationships and Equivalence, mari kita pelajari contoh berikut:

A.. Pak Cecep membeli rumah seharga Rp400.000.000,- secara KPR dengan uang muka sebanyak Rp100.000.000,-. Pak Cecep mengajukan KPR ke dua bank, Bank A dan Bank B dan dia akan mencicil selama 10 tahun, masing-masing bank menawarkan bunga sebagai berikut:
i. Bank A menawarkan bunga 9% per tahun untuk 2 tahun pertama dan 12% untuk tahun ketiga sampai seterusnya.
ii. Bank B menawarkan bunga flat 11% selama masa KPR.
Bank mana yang sebaiknya dipilih oleh Pak Cecep jika kedua bank tersebut menyetujui permohonan KPR Pak Cecep?
B.. Sebuah perusahaan pembangkit ingin menambah kapasitas pembangkitnya sebesar 20 MW, perusahaan tersebut saat ini menggunakan PLTD berbahan bakar HSD yang berdasarkan informasi biaya pokok pembangkitannya sebesar Rp. 3.500/kWh,
Saat ini perusahaan tersebut ingin membangun pembangkit PLTU batubara yang memiliki biaya pokok pembangkitan sebesar Rp.1.000/kWh. Pemilihan pembangunan PLTU mempertimbangkan jaminan suplai energi primernya dari dalam negeri dan juga murahnya biaya operasional .
Perusahaan tersebut memiliki perencanaan pebangunan PLTU sebagai berikut :
1. Sumber pendanaan : equity sebesar USD 10 juta dan pinjaman sebesar USD 20 juta
2. Bunga pinjaman & masa pengembalian : 10% selama 10 tahun masa pengembalian
3. Lama pembangunan : 3 tahun
4. Inflasi : 7 % per tahun

Perusahaan tersebut mulai untuk membayar utang pada tahun pertama setelah kontrak mulainya pekerjaan pembangunan.

Namun, seiring pelaksanaan pembangunan, perusahaan mengalami kendala yang menyebabkan jadwal operasinya mundur yang direncanakan selesai 3 tahun menjadi 5 tahun, serta karena kondisi alam yang tidak sesuai dengan FS yang ada menyebabkan perubahan pada metode-metode pemasangan instalasi sehingga membuat biaya membengkak sebesar 20% dari nilai kontrak sebelumnya.
Pembiayaan pembengkakan biaya sebesar 20% tersebut dilakukan pada tahun ke-2 pembangunan dan dibiayai melalui tambahan utang dengan bunga tetap 10% selama 10 tahun.

PLTU yang telah selesai pembangunan nantinya diharapkan dapat beroperasional selama 20 tahun.

Apa yang perlu dilakukan untuk mengkompensasi kemunduran proyek agar diperoleh penghematan biaya yang setara ?


05. APPLICATION of Time-Money Relationships

Seri Ekonomi Teknik (Engineering Economy )

oleh: Kelompok 5
April Rustianto, Galuh Arum Prabandari, Liberty Binsar Siagian, Enov Tikupasang


Sebelum memulai sebuah proyek, management perlu mempertimbangkan beberapa hal sebelum mengambil keputusan bahwa proyek tersebut layak atau tidak untuk dilaksanakan, sehingga sangatlah penting untuk dilakukan evaluasi nilai ekonomi dari proyek tersebut. Sebab dari investasi modal dan biaya yang dikeluarkan, diharapkan mendapat tingkat pengembalian yang menguntungkan dalam kurun waktu yang ditentukan agar proyek tersebut bisa berkelanjutan (sustainable).


Seperti kita ketahui bahwa nilai uang mengalami perubahan terhadap waktu, yang dapat disebabkan karena adanya faktor-faktor luar seperti tingkat inflasi, perubahan tingkat suku bunga, perubahan kebijakan pemerintahan, kondisi politik, dan lain-lain. 

Konsep hubungan nilai waktu dan uang ini, dijadikan sebagai salah satu bahan evaluasi untuk menentukan jumlah dana yang akan diinvestasikan, jumlah proyek yang bisa dijalankan, serta tingkat pengembalian atas modal yang dikeluarkan.

Evaluasi Kelayakan Investasi

Dalam mengevaluasi suatu investasi berdasarkan ekonomi teknik, pertanyaan paling mendasar adalah apakah investasi beserta seluruh biaya yang dikeluarkan untuk sebuah proyek akan memberikan keuntungan yang diharapkan dan seberapa cepatkah investasi bisa kembali.

Karena pola biaya yang muncul tidak pernah sama dalam sebuah proyek, maka tidak ada satu metode khusus yang ideal dipakai dalam menganalisa keuntungan ekonomis sebuah investasi. Dengan demikian ada beberapa metode digunakan untuk analisa tersebut.

Metode evaluasi yang menggunakan konsep hubungan nilai uang terhadap waktu menjadi salah satu metode yang penting digunakan untuk menjawab pertanyaan di atas.

Metode Evaluasi

Diantaranya adalah:
  1.  Analisis nilai sekarang / Present Worth (PW) 
  2. Analisis nilai masa depan / Future Worth (FW) 
  3. Analisis nilai tahunan / Anual Worth (AW) 
  4. Analisis tingkat pengembalian internal / Internal Rate of Return (IRR) 
  5. Analisis tingkat pengembalian eksternal / External Rate of Return (ERR) 
  6. Pengembalian minimum yang diinginkan / Minimum Attractive Rate of Return (MARR) 
  7. Periode pengembalian / Payback Period

Selain mengevaluasi tingkat keuntungan secara finansial dari sebuah project atau investasi, metode ini memberikan petunjuk kepada management tentng “Go-No Go”-nyasebuah project atau investasi.

Study Case,

Sebuah daerah sepakat untuk menjalankan program Clean Skies, salah satu program real yang akan diwujudkan adalah mengalihkan supply listrik yang berbahan bakar fosil dengan energi terbarukan dari sel surya (PV). Berdasarkan teknology PV yang ada saat ini Annual Electricity Production di daerah tersebut rata-rata sebesar 1200 kWh/kWP. 

Berikut beberapa cost component berikut datanya :
  • Installed capacity 100 kwp
  • Total Investment Cost : 555.000 USD
  • PV Investment Cost : 415.000 USD
  • Operation & Maintenance : 8.800 USD / Tahun
  • Inverter Replacement Cost : 12.000 USD /5 Tahun
Sumber dana modal pribadi sebesar 25 % dari TIC, pinjaman 35 % dari TIC untuk 15 tahun pada interest rate 7%, subsidi sebesar 40 % dari TIC, project life time 20 tahun.
  1. Dengan harapan mendapatkan fixed IRR rated sebesar 12.46 % tiap tahunnya apakah project ini masih layak untuk dilakukan ? 
  2. Metode apa yang paling tepat digunakan untuk menganilsa investasi di atas, dan kenapa metode tersebut dianggap paling tepat?
  3. Metoda apa yang dipakai berkaitan dengan hubungan nilai waktu dan uang untuk menetukan keputusan suatu project diterima atau direject ?Berikan contoh aplikasinya.
  4. Pengertian dari tiap metoda“internal, external dan minimum attractive rate of return” dalam hubungan nilai waktu dan uang tersebut disertai contoh aplikasinya.
+++

Jumat, 13 September 2013

02. COST Concept

Seri Ekonomi Teknik (Engineering Economy )

oleh: Kelompok #1
Bagus W. Wahyuntoro, Samuel LB. Parura, Pondy Tjahjono, Willy Sukardi

Sebuah kabupaten menjadi salah satu area penghasil minyak dan gas. Namun belakangan ini produksi minyak di area tersebut menurun dan menyebabkan penurunan pendapatan ke pemerintah daerah setempat. Namun produksi gas di area tersebut meningkat seiring dengan penurunan produksi minyak tersebut.


2009
2010
2011
2012
Produksi Minyak (bbls)
29,200,477
23,885,419
6,733,100
4,703,572
Produksi Gas (MMbtu)
35,931,793
35,870,910
51,209,504
56,308,499


 Sebuah Pembangkit (koleksi Pondy)


Sistem bagi hasil dari produk gas antara kontraktor KPS dengan pemerintah adalah 57% untuk kontraktor dan 43% untuk pemerintah. Dari 43% tersebut, 70%-nya untuk bagian pusat dan 30%-nya sebagai penghasilan untuk pemerintah daerah.
Pemerintah daerah melihat harga gas mengalami kenaikan dari waktu ke waktu. Sedangkan, terlihat juga suatu peluang untuk meningkatkan nilai ekonomis dari gas alam tersebut menjadi energi listrik. Terlebih lagi karena produksi gas yang naik secara signifikan dan kebutuhan daerah tersebut akan energi listrik.

Tahun
Harga Gas ($/mmbtu)
2009
2.8
2010
3.0
2011
5.0
2012
5.5

Pemerintah daerah menyewa konsultan untuk menghitung nilai investasi pembangunan PLTG. Dari hasil studi konsultan tersebut, diperoleh total investasi awal untuk PLTG 35 MW adalah sebesar $ 43,104,942.
Dalam perhitungan keekonomian, konsultan tersebut juga memperhitungkan beberapa hal sebagai berikut:

Costs
$
Cost of Gas
13,325,000
G&A
122,280
Biaya tetap O&M
135,129
Biaya variable O&M
28,504
Labor
213,780
Property tax
222,328
Insurance
122,280
Contingency
26,451

Asumsi harga gas alam yang digunakan di tahun pertama sebesar $ 6.5 per mmbtu.
PLTG memiliki perkiraan nilai ekonomis selama 25 tahun. Sedangkan harga yang ditetapkan oleh PLN selama kurun waktu tersebut adalah sebagai berikut:

Komponen harga yang diakibatkan oleh:
$
Biaya pembangkit per kWh
0.0393
Biaya tetap O&M per kWh
0.0055
Biaya bahan bakar gas per kWh
0.0446
Biaya variabel O&M per kWh
0.0012

Hasil perhitungan keekonomian dari PLTG tersebut adalah sebagai berikut:

IRR
13.12%
NPV ($)
15,175,775
PBP
6.25 tahun
PI
1.23
ROI
14.58%
ROE
17.76%

Pertanyaan:
  1. Dari komponen biaya yang ditampilkan di atas, mana yang termasuk CAPEX dan mana saja yang termasuk OPEX?       
  2. Mana yang lebih menguntungkan bagi pemerintah daerah, apakah hanya dengan mendapatkan persentase (royalty) dari hasil penjualan gas secara langsung atau meningkatkan nilai ekonomis gas dengan mengkonversinya menjadi listrik dengan membangun PLTG? Apakah PLTG tersebut layak untuk dibangun?
+++

Rabu, 11 September 2013

01. UTILITY Organization

Seri Ekonomi Pembangkitan

oleh: Fajardhani

Perusahaan pembangkit tenaga listrik termasuk dalam kategori utilitas publik. In its operation the objective is to produce electricity at the lowest possible cost to the user. Apakah objektif ini dapat diterapkan oleh perusahaan pembangkitan tenaga listrik? Tuntutan saat ini adalah: to provide good quality of energy at the lowest possible cost to the user (public). Bagaimana ini?
We light up the cities (koleksi pribadi)

Utility organization merupakan istilah yang digunakan di dalam mata kuliah Keekonomian Perusahaan Pembangkitan Tenaga Listrik berdasarkan diktat kuliah Electric Utility Power Generation Economics.

Pada intinya adalah public utility company.

Public utility atau utilitas publik (biasa juga disebut utilitas umum) merupakan sebuah organisasi atau perusahaan yang yang memelihara infrastruktur untuk penyelenggaraan layanan publik. 

Kepemilikan perusahaan dapat berupa milik pemerintah atau milik swasta dimana keduanya aturan publik dan regulasi yang berlaku.

Argumentasi yang umum didengar untuk mendukung pembentukan perusahaan ini antara lain adalah keinginan untuk 
  • mengontrol kekuatan pasar, 
  • memfasilitasi kompetisi, 
  • mempromosikan investasi atau perluasan sistem, atau 
  • menstabilkan pasar. 
Argumentasi lain adalah jika tidak diatur perusahaan akan berperilaku dengan cara yang bertentangan dengan kepentingan terbaik masyarakat (publik).

Utilitas publik sering dikaitkan dengan hak monopoli dalam bentuk natural monopoly karena nilai investasi (CAPEX), operasi dan pemeliharaan (OPEX) untuk infrastruktur tersebut sangat tinggi dengan waktu pengembalian investasi yang panjang.

Contoh industri yang dikategorikan ke dalam utilitas publik adalah: tenaga listrik, telekomunikasi, pendidikan, kesehatan, gas, dan lain sebagainya.

Sumber: Electric Utility Power Generation Econmics, Wikipedia
+++

Jumat, 06 September 2013

01. Introduction to ENGINEERING ECONOMY

Seri Ekonomi Teknik (Engineering Economy)

oleh: Fajardhani

Pemikiran

Di bumi ini barangkali manusia adalah satu-satunya makhluk istimewa yang dapat menciptakan berbagai alat bantu agar ia dapat lebih menikmati hidup, mengatasi persoalan, menjawab tantangan, membuat perubahan yang diinginkan, merubah gaya hidup, menghadirkan sebuah keinginan, dan membuat kehidupannya lebih mudah serta lebih baik dari waktu ke waktu.


sumber: Koleksi Pribadi

Namun untuk itu ada harga yang harus dibayar. Berapa besar? Itu tergantung pada besarnya benefit atau value yang dihasilkan atau diciptakan.

Peran Penting Sains dan Engineering

Sains dan pengetahuan di bidang engineering memegang yang peranan sangat penting dan menentukan bagi terciptanya perubahan demi perubahan yang telah dan yang akan terjadi. Bidang tersebut hanya bisa dikuasai oleh kalangan tertentu yang memiliki kemampuan khusus. Tanpa keberadaan mereka rasanya perubahan-perubahan itu akan sulit terjadi.

Era keterbukaan informasi menyebabkan keduanya berkembang sangat pesat dibandingkan dengan era-era sebelumnya dalam periode yang sama. Pilihan atau alternatif sekarang menjadi tidak terbatas dengan terus berkembangnya variasi di tingkat sistem, sub-sistem, komponen, produk ataupun layanan dengan tingkat harga yang juga sangat bervariasi.

Lalu, bagaimana membuat keputusan atas pilihan-pilihan yang ada?

Pentingnya Keputusan Yang Tepat

Keputusan yang dibuat membawa sejumlah konsekuensi tertentu bagi pembuat keputusan. Di era ini ruang untuk membuat kesalahan sudah semakin sempit. Untuk itulah seorang engineer perlu menguasai bidang engineering economics yang dahulu dikenal sebagai engineering economy. Ada prinsip-prinsip yang harus diketahui dan dikuasai para engineer.

Ekonomi teknik adalah bagian dari bidang ekonomi untuk aplikasi pada proyek-proyek engineering (rekayasa). Kemudian para engineer akan dapat mengkomunikasikan rancangannya secara lebih baik kepada para eksekutif puncak dengan sudut pandang yang sama.

Pada saat sebuah keputusan tentang proyek engineering diambil, manajemen akan mengalokasikan sejumlah sumberdaya terbatas yang dimilikinya untuk merealisasikannya. Sumberdaya yang dialokasikan jumlahnya bisa sangat besar dengan harapan dapat memperoleh tingkat pengembalian yang menguntungkan. Tingkat pengembalian ini menjadi sangat penting bagi semua stakeholder.

Ini berlaku di tingkat makro (negara atau industri) maupun mikro (perusahaan atau individu).


Kesalahan memilih alternatif atau waktu yang tidak tepat dapat menimbulkan dampak risiko yang kecil hingga fatal (catastrophic disastrous).

+++

Mari kita diskusikan topik ini lebih lanjut. Ada sejumlah pertanyaan sebagai bahan diskusi yang perlu dicarikan jawabannya dan juga dipersilahkan untuk menambahkan pertanyaan untuk memahami topik ini dengan lebih baik.

Sumber: 
Engineering Economy, 13th edition, William G. Sullivan et.al., Pearson International Edition, 2006