.

Senin, 09 Desember 2013

08. REPLACEMENT Analysis

Seri Ekonomi Teknik (Engineering Economy)

oleh: Kelompok 4
Catur Janhari, Chairy Wahyu Winanti, dan Irwan Wakhidiyanto
Replacement hendaknya tidak dipandang sebagai suatu hal yang negatif. Para engineer menghadapi banyak ketidakpastian dan risiko di dalam melakukan tugasnya. Keputusan terkadang harus diambil berdasarkan perkiraan dan konsensus dari informasi terbaik yang dimiliki saat itu.

Jika kemudian hal tersebut tidak seperti yang diperkirakan semula, keputusan untuk melakukan replacement analysis perlu segera dilaksanakan. Hal ini sesuai dengan prinsip "to provide energy at the lowest possible cost".

PENDAHULUAN

Replacement analysis merupakan bagian yang sangat penting dalam mengorganisasi pengoperasian suatu peralatan pada suatu bidang usaha atau industri.

Objektif dari replacement analysis adalah

untuk mengambil keputusan untuk tetap mempertahankan operasional existing asset  (defender) untuk beberapa periode ke depan atau mengganti aset tersebut dengan teknologi yang lebih baru (challenger) maupun menghentikan pengoperasiannya (retirement without replacement/retirement), ditinjau dari segi keekonomian berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang menjadi dasar melakukan replacement analysis.
Tiga alasan utama sehingga diperlukan penggantian existing peralatan, yaitu:
  1. Physical impairment (penurunan atau penuaan)
    penurunan unjuk kerja suatu peralatan seiring dengan waktu pengoperasional sehingga maintenance cost meningkat yang menyebabkan operasi peralatan menjadi tidak ekonomis.
  2. Obsolescence (ketinggalan jaman)
    hal ini disebabkan adanya teknologi baru yang lebih efisien dan ekonomis dalam pengoperasiannya. Pertimbangan ekonomis didasarkan pada perubahan dalam jumlah produksi yang dihasilkan. Pertimbangan lainnya adalah karena tidak ada lagi spare part di pasaran.
  3. Financing
    pertimbangan pajak yang harus dibayarkan sehubungan dengan depresiasi. Pertimbangan lain adalah untuk menggunakan rental (leasing) menjadi menarik dalam rangka mengurangi pajak dan efisiensi operasi. 
Pertimbangan melakukan replacement analysis digambarkan dalam Gambar 1 di bawah ini. 
Gambar 1. Important Term in Replacement Analysis

Ada 6 faktor yang menjadi konsep dalam replacement analysis , antara lain[1]:
  1. Past estimation error 
  2. Watch-out sunk cost trap 
  3. The outsider viewpoint (opportunity cost approach) 
  4. Economic life of challenger 
  5. Economic life of defender 
  6. Income tax consequences 
Economic life dari defender maupun challenger adalah biaya operasional yang akan dikeluarkan atau sunk cost sisa umur peralatan masih ekonomis yaitu pada titik atau tahun dimana equivalent uniform annual cost (EUAC) paling minimum. 

Berdasarkan grafik pada Gambar 2, economic life of asset hanya sampai pada tahun ke-4.
Gambar 2. Grafik EUAC

PERTIMBANGAN EKONOMIS

1. Replacement Berdasarkan Present Worth Before Tax

PW Challenger > PW EBT Defender è replacement the defender

Nilai PW dari challenger dan defender pada periode k tahun dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut:

2. Replacement Berdasarkan Total Marginal Cost and EUAC Before Tax

EUAC Challenger < EUAC Defender è maintain defender

EUAC challenger maupun defender berdasarkan formula di atas pada Chapter 9.5 [1], dapat digambarkan kembali dalam Tabel 1 sebagai berikut ini.


Tabel 1. Perhitungan EUAC
(1)
(2)
(3)
(4)
I% x MVk-1
(5)
(6)
=(3)+(4)+(5)
(7)
End of Year
Market Value (MV) of year k
Loss in Market Value (MV) during year k
Cost of Capital of Beginning of Year MV
Annual Expense
Total Marginal Cost for Year
Equivalent Uniform Annual Cost
k
MVk
MVk-1 – MVk
i%MVk-1
Ek
TCk
EUACk
0
MV0
-
-

-
-
1
MV1
=MV0- MV1
=I% x MV0
Ek1
Tc1 =(3)+(4)+(5)
=PMT [PV(TC1)]
2
MV2
=MV1- MV2
=I% x MV1
Ek2
Tc2 =(3)+(4)+(5)
=PMT [PV(TC1) + PV(TC2)]
3
MV3
=MV2- MV3
=i% x MV2
Ek3
Tc3 =(3)+(4)+(5)
=PMT [PV(TC1) + PV(TC2)+ PV(TC3)]
K
MVk
=MVk-1 – MVk
=i% x MVk-1
Ek
Tck =(3)+(4)+(5)
=PMT [PV(TC1) + PV(TC2)+ PV(TC3)..+PV(TCk)]

3. Replacement Berdasarkan Total Marginal Cost and EUAC After Tax

Perhitungan Total Marginal Cost dan EUAC After Tax menggunakan formula pada bab tentang depreciation-and-income-taxes.

Challenger yang digunakan tidak dibatasi hanya pada satu unit challenger, tetapi dengan pertimbangan-pertimbangan perkembangan teknologi untuk waktu yang akan datang pada periode yang telah ditentukan sehingga pekerjaan replacement menjadi lebih optimal.

PERTIMBANGAN LAIN

Pertimbangan keekonomian bukan satu-satunya faktor penentu.
Pertimbangan untuk replacement atau retirement unit tidak dibatasi hanya pada perhitungan-perhitungan pada masa economic life.
Pertimbangan-pertimbangan lain yang perlu diperhatikan diantaranya:
  1. Dampak yang akan terjadi pada saat pergantian.
    Sebagai contoh untuk pergantian satu unit pembangkit, perlu dipertimbangkan apakah kebutuhan beban masih dapat ditanggung unit yang lainnya sehingga dapat mengurangi resiko pemadaman pada saat pergantian.
  2. Kecocokan alternatif pengganti dengan kondisi dan kebutuhan yang ada.
    Keputusan yang keliru dapat lebih merugikan operasi. Untuk itu perlu mengikutsertakan pihak-pihak yang terkait sejak awal.
     
  3. Mitigasi untuk mengoptimasi manfaat defender.
    Sebagai contoh pemasangan Online Predictive Maintenance seperti Partial Discharge Monitoring untuk generator, Dissolved Gasseous Analysis untuk oil transformer, sehingga dapat diprediksi dan dianalisis waktu pergantian atau perawatan total yang lebih akurat berdasarkan trending kondisi yang sebenarnya. 

SEBAGAI CONTOH 

Pada tahun 2008 tarif listrik yang berlaku di Jerman untuk sektor rumah tangga adalah 0,2195 euro/kWH atau (0,3 USD dengan kurs 1 Euro = 1,36 USD). 
Menurut IEA [3], biaya pembangkitan untuk PV system 2000 kWH/year selama 20 tahun untuk unit 1 kWp sebesar 360 USD/MWh (0,36 USD/kWh). 
Dengan demikian pada tahun 2008 investasi PV sistem dengan modal sendiri pada perumahan di Jerman belum ekonomis dibandingkan dengan tarif listrik saat itu. 
Berbeda pada tahun 2020, pemasangan PV menjadi sangat ekonomis dengan rata-rata biaya pembangkitan sebesar 0,16 USD/kWh untuk unit yang sama.

Tabel 2. Perkembangan Tarif Listrik di Jerman Untuk Sektor Perumahan

Germany Tariff
2008
2009
2010
2011
2012
2013S1
Euro/kWh
0,2195
0,2294
0,2438
0,2531
0,2676
0,2919


Tabel 3: IEA Cost Targets for the Residential Sector [3]

RETIREMENT OF ASSET

Retirement analysis membandingkan faktor keekonomian berdasarkan pehitungan-perhitungan ekonomis antara defender dan alternative challenger, sehingga dapat diambil keputusan sebagai berikut:
  • Mengganti atau menghentikan operasi defender pada saat sekarang 
  • Mempertahankan defender lebih lanjut hingga periode economic life-nya

BAHAN DISKUSI:

  1. Mengapa dalam replacement analysis, sunk cost dan faktor pajak dijadikan pertimbangan?
  2. Apabila tarif listrik adalah defender, dan PV sistem adalah challenger, dengan asumsi pajak tarif listrik, revenue: 10%, depreciation method: SYD, i=10%, pajak pembelian dan intalasi sistem PV = 20%. Dengan metode EUAC before tax, pada tahun berapakah pemasangan PV sistem berdasarkan tabel 2 dan 3 dapat menggantikan peran utama sistem PV connected grid hingga 20 tahun kedepan setelah pemasangan, dengan target penurunan biaya sistem PV tabel 3 pada periode 2008-2020 = 6,4%, 2021-2030 = 4%, 2031-2050 = 2%?
  3. Dengan metode perhitungan EUAC after tax (tax pendapatan = 20%), dan Feed in Tariff 30 cent USD, pada tahun berapakah pemasangan sistem PV menjadi ekonomis hingga 20 tahun kedepan setelah pemasangan apabila rata-rata listrik yang dapat disupply ke sistem grid pertahun sebesar 40% dari kapasitas litrik yang dihasilkan sistem PV?
  4. Apakah ada solusi atau mitigasi selama periode sebelum pergantian?
  5. Apa hubungan replacement analysis dengan sektor pembangkitan?
  6. Berikan contoh-contoh replacement di sektor pembangkitkan yang telah dilakukan di Indonesia berserta referensi yang digunakan? 

Referensi:
[1] Engineering Economy thirteenth Edition, William G Sullivian, Elin M.Wicks, James T.Luxhoj
[2] Ekonomi Teknk, Ristono Agus dan Puryani, Graha Ilmu 2011
[3] Technology Roadmap Solar Photovotaic Enegry, International Energy Agency 2008

Artikel Terkait

29 komentar:

  1. 1. Mengapa dalam replacement analysis, sunk cost dan faktor pajak dijadikan pertimbangan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena setiap kita melakukan replacement analysis jika menghitung pajak maka kita harus memasukkan sunk cost dikarenakan Kesalahan analissa akan menghasilkan hasil akhir yang tidak tepat yang menguntungkan alternatif mempertahankan aset lama.
      argianto
      me 13

      Hapus
    2. Dari buku Engineering Economy yang disebutkan pada referensi di atas, dijelaskan bahwa ada situasi tertentu yang menyebabkan "Sunk-Cost" harus dimasukkan dalam analisis. Pada replacement analysis, hanya arus kas saat ini (present) dan di masa mendatang (future) yang dianalisis. Keputusan masa lalu yang relevan hanya sejauh bahwa hal itu mengakibatkan situasi saat ini.
      Sunk cost digunakan sebagai perbedaan antara BV suatu aset dan MV pada titik waktu tertentu dan tidak memiliki relevansi kecuali sejauh mereka mempengaruhi pajak penghasilan. Sehingga jelas, apabila sunk-cost terburu-buru dimasukkan, akan menimbulkan kesalahan serius pada analisis tersebut.

      Lebih lanjut, buku tersebut juga menyebutkan, penggantian sering mengakibatkan keuntungan atau kerugian dari penjualan properti yang mengalami penyusutan (depresiasi). Untuk menghasilkan analisis keekonomian yang akurat, studi sebaiknya dilakukan setelah pajak, karena dapat memiliki pengaruh yang besar terhadap keputusan yang dihasilkan.

      Depresiasi dan pajak, dibahas lebih lanjut di forum kita di 07. Depreciation and Income Taxes.

      Bagus W., ME'13

      Hapus
  2. 2. Apabila tarif listrik adalah defender, dan PV sistem adalah challenger, dengan asumsi pajak tarif listrik, revenue: 10%, depreciation method: SYD, i=10%, pajak pembelian dan intalasi sistem PV = 20%. Dengan metode EUAC before tax, pada tahun berapakah pemasangan PV sistem berdasarkan tabel 2 dan 3 dapat menggantikan peran utama sistem PV connected grid hingga 20 tahun kedepan setelah pemasangan, dengan target penurunan biaya sistem PV tabel 3 pada periode 2008-2020 = 6,4%, 2021-2030 = 4%, 2031-2050 = 2%?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Barangkali kelompok 4 dapat mengklarifikasi ke kita semua, yang didepresiasi (dengan SYD) itu aset yang mana? Untuk bangunan PV? Lagipula, bukankah depresiasi berguna pada perhitungan pajak (tax) dan diperlukan pada analisis after-tax EUAC yah?

      Hapus
  3. 3. Dengan metode perhitungan EUAC after tax (tax pendapatan = 20%), dan Feed in Tariff 30 cent USD, pada tahun berapakah pemasangan sistem PV menjadi ekonomis hingga 20 tahun kedepan setelah pemasangan apabila rata-rata listrik yang dapat disupply ke sistem grid pertahun sebesar 40% dari kapasitas litrik yang dihasilkan sistem PV?

    BalasHapus
  4. 4. Apakah ada solusi atau mitigasi selama periode sebelum pergantian?

    BalasHapus
  5. 5. Apa hubungan replacement analysis dengan sektor pembangkitan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Teah dijelaskan diatas bahwa sistem replacement analysis berkaitan erat dengan mengorganisasi pengoperasian suatu peralatan pada suatu bidang usaha atau industri. Dalam sektor pembangkit merupakan sektor vital negara yang keandalan sistem operasi harus diberikan perhatian khusus oleh sebab itu hubungan replacement analysis dalam sektor pebangkitan berkaitan mengenai sistem operasi yang akaan digunakan, keandalan peralatan sehingga mempengaruhi sistem operasi

      Hapus
    2. Di sektor pembangkitan, hal ini berkaitan dengan tulisan kita yang lain di 09. Problem in Total System Analysis terutama mengenai pemberhentian operasi (retirement) suatu unit pembangkit. Pada tulisan di atas, hal tersebut dapat dianalisis keekonomiannya pada saat memberhentikan operasi suatu pembangkit dan menggantinya dengan unit yang baru.

      Bagus W., ME'13

      Hapus
  6. 6. Berikan contoh-contoh replacement di sektor pembangkitkan yang telah dilakukan di Indonesia berserta referensi yang digunakan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Barangkali contoh yang ada di sektor mikro, misalnya di PT Pusri.

      Sedangkan contoh yang lebih makro, misalnya penggantian dari PLTD ke PLTG yang berada di PLN Bawean, Tambak Larok, dan di beberapa wilayah PLN lainnya.

      Bagus W., ME'13

      Hapus
    2. Saya mendapatkan contoh analisis replacement yang dilakukan PLN beserta metode hingga pengambilan keputusan untuk Transformator diganti, PLN cabang Makasar

      Dapat dilihat Pada Artikel Contoh

      Hapus
  7. 7. Apabila kelak hasil replacement analysis perlu dilakukan, persepsi mungkin mengarah pada kerugian telah terjadi akibat salah keputusan. Apa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menghindari kesalahan persepsi seperti ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya, timbulnya persepsi yang mengarah kepada kerugian akibar kesalahan dalam mengambil keputusan setelah hasil analisa penggantian (replacement analysis) dilakukan adalah suatu hal yang wajar, karena dilema yang seringkali dihadapi oleh perusahaan maupun organisasi pemerintah adalah apakah aset yang ada saat ini harus dihentikan dari penggunaannya, diteruskan setelah dilakukan perbaikan/maintenance atau diganti dengan aset baru. Oleh karena itu, masalah penggantian (replacement problem) memerlukan analisis ekonomi teknik yang sangat hati-hati dan rinci agar dapat diperoleh informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang sesuai dengan realita/logis yang selanjutnya dapat memperbaiki efisiensi operasi serta posisi persaingan perusahaan.
      Terkadang analisis ini berupa pertanyaan mengenai apakah kita harus menghentikan penggunaan sebuah aset tanpa dilakukan penggantian (abandonment) atau apakah kita tetap mempertahankan aset tersebut sebagai cadangan (back-up) daripada sebagai penggunaan utama. Keputusan dapat berupa pertanyaan apakah keharusan perubahan tersebut dapat dipenuhi dengan memperbesar kapasitas atau kemampuan aset yang sudah ada saat ini atau apakah harus mengganti aset lama (defender) yang ada saat ini, dengan sebuah aset baru. Satu atau lebih alternatif aset pengganti (baru) kemudian disebut sebagai penantang (challenger).
      Sehingga salah satu persyaratan yang wajib dipenuhi untuk menghindari kesalahan persepsi adalah tinjau/pastikan kembali keputusan seputar penggunaan aset pada saat perencanaan awal berdasarkan tujuan diadakannya aset tersebut.

      Thanks & regards,

      Lendy Prabowo
      Manajemen Ketenagalistrikan & Energi - 2014

      Hapus
    2. Elemen utama dari proses manajemen risiko, seperti yang terlihat pada gambar 3.1 meliputi:
      a. Penetapan tujuan
      Menetapkan strategi, kebijakan organisasi dan ruang lingkup manajemen risiko yang akan dilakukan.
      b. Identifkasi risiko
      Mengidentifikasi apa, mengapa dan bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya risiko untuk analisis lebih lanjut.
      c. Analisis risiko
      Dilakukan dengan menentukan tingkatan probabilitas dan konsekuensi yang akan terjadi. Kemudian ditentukan tingkatan risiko yang ada dengan mengalikan kedua variabel tersebut (probabilitas X konsekuensi).
      d. Evaluasi risiko
      Membandingkan tingkat risiko yang ada dengan kriteria standar. Setelah itu tingkatan risiko yang ada untuk beberapa hazards dibuat tingkatan prioritas manajemennya. Jika tingkat risiko ditetapkan rendah, maka risiko tersebut masuk ke dalam kategori yang dapat diterima dan mungkin hanya memerlukan pemantauan saja tanpa harus melakukan pengendalian.
      e. Pengendalian risiko
      Melakukan penurunan derajat probabilitas dan konsekuensi yang ada dengan menggunakan berbagai alternatif metode, bisa dengan transfer risiko, dan lain-lain.

      f. Monitor dan Review
      Monitor dan review terhadap hasil sistem manajemen risiko yang dilakukan serta mengidentifikasi perubahan-perubahan yang perlu dilakukan.
      g. Komunikasi dan konsultasi
      Komunikasi dan konsultasi dengan pengambil keputusan internal dan eksternal untuk tindak lanjut dari hasil manajemen risiko yang dilakukan.

      Hapus
  8. Kelompok 4 ME-2015

    Bisakah replacement analysis diterapkan pada sumberdaya manusia?

    Kalau bisa bagaimanakah contoh metode analisisnya?

    Pertimbangan-pertimbangan apa yang diperlukan untuk implementasinya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pada bab ini replacement analysis yang dijelaskan merupakan analisis penggantian pada peralatan yang dilakukan ketika hasil yang didapatkan tidak seperti yang diperkirakan semula, sehingga keputusan untuk melakukan replacement analysis perlu segera dilaksanakan. Hal ini sesuai dengan prinsip "to provide energy at the lowest possible cost".
      Menurut saya, replacement analysis pada sumber daya manusia dapat dimasukkan ke dalam sistem manajemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dan lain-lain.

      Berdasarkan pendapat beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa fungsi operasional manajemen sumber daya manusia meliputi:
      1. Perencanaan Tenaga Kerja
      2. Pengembangan Tenaga Kerja
      3. Penilaian Prestasi Kerja
      4. Pemberian Kompensasi
      5. Pemeliharaan Tenaga Kerja
      6. Pemberhentian

      Replacement analysis pada manusia berbeda dengan analisis penggantian pada peralatan, karena disamping perhitungan ekonomis dan teknis, penggantian sumber daya manusia memerlukan penggabungan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi dan lain-lain. Ketika kebutuhan tenaga kerja pada suatu perusahaan mengalami perubahan (perubahan pada sektor bisnis perusahaan atau kebijakan lainnya) maka siklus perencanaan tenaga kerja dimulai dari awal, dan tenaga kerja yang lama dilakukan pemberhentian dan pemberian kompensasi terhadap kontribusi yang telah diberikan untuk perusahaan.

      Fitria (ME 2015) - Kelompok 1

      Hapus
    2. Replacement Analysis secara umum dapat dilakukan di Sumber Daya Manusia.

      Sebuah contoh yang ada adalah pada Penerbang Angkatan Udara (khususnya yang memiploti pesawat jet untuk pertempuran udara (dogfight) bukan untuk pembom atau angkutan atau lainnya).

      Penerbang AU untuk dogfight secara umur dibatasi usianya hingga maksimal 35 tahun. Setelah umur tersebut biasanya dipindahkan ke tugas utama lain seperti penyerang atau pembom walau dengan pesawat yang sama. Alasannya adalah secara medis (fisioloigis) kemampuan fisiknya setelah umur 35 tahun tidak akan mampu lagi mengikuti kemampuan pesawatnya untuk melakukan pertempuran udara (dengan tekanan gravitasi 9G). (Sumber : Film Fighter Pilot AU Canada). Kita lihat kriteria fisilogis dalam hal ini memberikan pengaruh pada pesyaratan untuk keberhasilan pertempuran udara.

      Analisis disini berupa uji fisiologis pilotnya dengan peralatan medis dan berdasarkan histori medis bahwa fisiologis memang secara umum menurun.

      Di AU oleh sebab itu pilot pilot dogfight biasanya kita temuai berusia muda.


      Pada kasus lain di Industri Perkapalan Replacement Analysis malah menghasilkan SDM harus dipertahankan.

      Kalau kita melihat bagian depan kapal besar, ada bagian yang membulat (Bulge) dibagian depan kapal. Bagian biasanya berisi sonar dan fungsi lain yang berguna adalah untuk menaikkan efisiensi kapal.

      Bagian ini amat susah membuatnya, karena besar dengan bentuk membulat, dimana tidak ada mesin pres logam dibuat untuk membuatnya karena mungkin tidak ekonomis.

      Bagian ini dibuat dengan cara semi seni oleh pekerja galangan kapal memanfaatkan las asetilen dan aliran air. Oleh pekerja logam yang akan dibentuk ini dipanaskan lalu didinginkan dengan pola tertentu hingga menghasilkan bentuk yang diinginkan sesuai dengan mal yang dipegang. Pekerjaan ini membutuhkan kompetensi dan seni yang tidak mudah ditranfer ke orang lain. Ketika pekerja tersebut memasuki masa pensium sesuai aturan ketenagakerjaan pekerja tersebut harus pensiun, namun karena skillnya tidak tergantikan pekerja tersebut dipekerjakan kembali oleh galangan kapal tersebut.

      Dalam hal ini analisa ekonomi akan nilai skill pekerja dan outcomenya menjadi penentu replacement analysis atas pekerja tersebut.

      Hapus
    3. Menurut saya, konsepnya harus didefinisikan lebih dahulu. Proses pemenuhan SDM sesuai dengan kebutuhan (kuantitas) organisasi pada waktu yang tepat, termasuk aktivitas merencanakan jumlah, jenis dan kualitas SDM dimasa depan; dan merancang program implementasinya seperti penarikan, seleksi, kompensasi, pelatihan, pengembangan SDM dan kebutuhan pemenuhan informasi SDM untuk keperluan perencanaan strategi bisnis adalah salah satu konsep yang ada.

      Kemudian aka nada yang dimunculkan seperti perencanaan SDM nya dan faktor-faktor perubahannya seperti :
      1. Perubahan dalam lingkungan eksternal seperti ekonomi, politik, teknologi dan persaingan.
      2. Perubahan keputusan internal seperti strategi, budget, ramalan penjualan, ekspansi, rancangan organisasi dan rancangan pekerjaan.
      3. Perubahan tenaga kerja organisasi seperti adanya pegawai yang pensiun (retirement), mengundurkan diri (resignation), PHK (termination), meninggal dunia, pegawai sakit, dll.
      Nantinya kita akan berhadapan dengan ramalan kebutuhan (forecastingnya) dan menghasilkan replacement chart dan summarynya agar tidak terjadi over supply dan under supply.

      -Hizkia Sandhi Raharjo- (ME 2015)

      Hapus
    4. Sejak tujuan dari Replacement Analysis adalah mengambil keputusan untuk mempertahankan existing assets (defender) untuk beberapa periode kedepan atau mengganti asset tersebut dengan teknologi yang lebih baru (challenger) maupun menghentikan pengoperasiannya, ditinjau dari segi keekonomiannya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang menjadi dasar melakukan replacement analysis, maka metode ini mungkin juga bisa digunakan dalam Sumber Daya Manusia, dalam hal ini mempertahankan karyawan atau menggantinya dengan yang baru atau bahkan menghentikan fungsi kerjanya.

      Mari melihat 3 alasan utama sehingga diperlukan penggantian existing peralatan:
      1. Physical Impairment
      2. Obsolescence
      3. Financing

      Jika dilihat, ketiga alasan penggantian existing peralatan ini dapat juga dijadikan patokan alasan yang sama dalam penggantian Sumber Daya Manusia pada suatu perusahaan.

      1. Physical Impairment pada peralatan dapat juga diterjemahkan menjadi penurunan produktivitas kerja seseorang, bisa jadi mungkin disebabkan oleh umur yang berpengaruh pada kondisi kesehatan yang tidak lagi fit, atau jumlah izin sakit per periode yang meningkat. Ini dapat berakibat pada persentase availability orang tersebut di kantor kecil, sehingga tidak dapat dibebankan tugas, atau malah tugas yang sudah dibebankan ke orang tersebut tak kunjung selesai atau membutuhkan waktu yang lebih lama untk selesainya dibandingkan saat orang tersebut masih pada kondisi fit.

      2. Obsolescence atau yang pada peralatan diterjemahkan sebagai “Ketinggalan Jaman” dapat pula terjadi pada bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, seperti misalnya ketidakmampuan seseorang untuk dapat beradaptasi pada sistem atau metode penyelesaian masalah atau metode penyelesaian tugas yang baru. Hal ini sering terjadi pada beberapa perusahaan atau kantor yang tetap mempertahankan karyawan-karyawannya dengan alasan “berpengalaman” yang ternyata masih menyelesaikan tugas harian atau masalah yang menjadi tugas pokoknya dengan metode atau cara kerja lama yang bukan hanya sudah usang dan tidak dipakai lagi di jaman sekarang, namun juga metode tersebut membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan hasil yang sama. Hal ini tidak baik terjadi di perusahaan karena rasio jumlah hari kerja dan hasil kerja akan timpang.

      3. Financing. Pada Manajemen Sumber Daya Manusia, alasan financing yang ada pada alasan pergantian peralatan existing di Replacement Analysis diterjemahkan sebagai biaya yang dikeluarkan per bulan untuk orang yang bersangkutan (defender), yang dirasa lebih mahal atau lebih tinggi dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk challenger nya dengan tingkat kompetensi dan rasio hasil kerja yang sama. Permasalahan biaya upgrading atau pelatihan yang harus diberikan kepada defender untuk dapat menguasai ilmu-ilmu baru yang berkaitan dengan pekerjaannya yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggantinya dengan pegawai baru yang sudah memiliki ilmu tersebut dengan gaji, kompetensi, dan kualitas hasil kerja yang sama pun dapat masuk ke kategori alasan ini.

      Diluar dari ketiga alasan dasar dalam pergantian dari defender ke challenger tersebut, perlu pula dipertimbangkan stabilitas dari perusahaan atau kantor tersebut apabila ada pergantian dari defender ke challenger yang sedang dalam pertimbangan. Alasan stabilitas ini akan meningkat (linier ataupun malah berlipat-lipat) seiring dengan banyaknya pula pergantian yang terjadi di tubuh perusahaan tersebut.

      Hapus
  9. Replacement Analysis yang dipelajari dikuliah ini lebih kepada analisa penggantian suatu peralatan pada suatu bidang atau industry. Dengan mempertimbangkan 3 hal berikut seperti :
    1. Penurunan atau Penuaan ( Phisical Impairement )
    Penurunan unjuk kerja suatu peralatan seiring dengan waktu pengoperasional sehingga maintenance cost meningkat.
    2. Ketinggalan Jaman ( Obsolescence )
    Dipengaruhi oleh teknologi baru.
    3. Keuangan ( Financing )
    Pertimbangan pajak berkaitan dengan depresiasi.
    Sedangkan untuk replacement Analysis untuk sumber daya manusia tidak semuanya memacu pada 3 hal replacement analysis pada suatu peralatan. Menurut saya, “replacement analysis” dapat diterapkan pada manusia, dilihat dari hal berikut:
    1. Penuaan / Umur
    Untk Faktor no 1. Masih berlaku jika diterapkan. Manusia semakin lama semakin tua. Dengan bertambahnya umur maka tingkat produktifitas kerja akan berkurang. Maka diperlukan orang produktif untuk mengantikan orang yang tidak produktif ( usia tua ). Semakin tua, maka semakin tidak produktif dalam bekerja. Faktor umur dan kesehatan mempengaruhi keadaan financial perusahaan. Semakin orang bertambah umur, semakin organ tubuhnya mengalami penurunan fungsinya, tidak sehat, sakit-sakitan. Maka perusahaan akan mengeluarkan uang besar. Untuk gaji bulanan dan cover kesehatan. Maka cost akan membengkak. Namun Jika mempekerjakan orang muda / produktif dan sehat. Maka perusahaan hanya membayar gaji bulanan saja.

    2. Kompetensi
    Untuk factor No2, teknologi masih berkaitan. Namun bagaimana SDM nya dapat menguasai / kompetensinya sesuai dengan teknologi baru. Dengan adanya teknologi baru maka ada hal baru dan ilmu baru. Maka manusia dituntut untuk belajar dan berkembang mengikuti perubahan teknologi. Jika orang yang mau belajar, maka akan meningkatkan kompetensi. Semakin banyak kompetensi yang dimiliki maka akan semakin mudah dan cepat dalam bekerja dan menyelesaikan trouble shooting di lapangan. Sehingga operasional dapat berjalan dengan baik. Sedangkan yang tidak memiliki kompetensi yang baik akan tergantikan dengan yang memiliki kompetensi lebih.

    3. Keuangan ( Financing )
    Faktor replacement analysis yang ke 3 pada peralatan yaitu keuangan. Namun untuk replacement analysis SDM tidak berkaitan dengan pajak. Kaitannya pada uang untuk development kompetensi dari pengaruh perkembangan teknologi. Perusahaan akan membutuhkan financial lebih untuk mendevelop SDM nya ( Training, bencmark, research ) untuk memahami dan menguasai teknologi yang baru demi meningkatkan kompetensinya.

    4. Taat Peraturan Kerja ( Peraturan Kerja Bersama Perusahaan )
    Orang yang mengikuti aturan perusahaan contoh : datang tepat waktu, tidak alpa, tidak korupsi, tidak mencuri, mempunyai tingkah laku yang baik, tidak merusak nama baik perusahaan, dll. Maka orang tersebut akan tetap dipakai diperusahaan. Namun jika orang tersebut melakukan pelanggaran kerja. Maka akan menggangu pekerjaan / operasional perusahaan dan dapat merusak suasana kondusif dalam pekerjaan.

    Engineering Economy thirteenth Edition, William G Sullivian, Elin M.Wicks, James T.Luxhoj
    www.academia.edu/7330721/BAB_8_MENGELOLA_SUMBER_DAYA_MANUSIA_DAN_HUBUNGAN_TENAGA_KERJA

    Thanks & Regards,
    Risca Hermawan Wibowo ME 2015

    BalasHapus
  10. Kebutuhan SDM yang memiliki kemampuan, pengetahuan, dan keahlian yang kompeten mendukung strategi bisnis adalah kebutuhan yang fundamental bagi organisasi bisnis. Perlakuan sumber daya manusia di suatu perusahaan mulai dianggap sebagai asset yang merupakan bagian dari modal. Istilah yang sering dipakai bukan lagi Human Resources, namun sudah menjadi Humna Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekedar sebagai aset pelengkap saja, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka. Oleh sebab itu, manajemen harus selalu mencari, mengembangkan dan mempertahankan atau mengganti SDM yang sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut. Melalui praktek melalui perencanaan SDM, kebutuhan itu diharapkan secara sistematis, dihitung dan dapat diprediksi.Berdasarkan pemikiran seperti itu, konsep dan teknik analisis pengantian SDM bisa diterapkan, dalam kaitannya dengan perencanaan bisnis strategik ( strategic business planning) perusahaan. Contoh yang nyata adalah perusahaan konsultan dan teknologi, sumberdaya manusia merupakan aset penting dan merupakan modal penting dalam perusahaan dalam operasional perusahaan. Untuk bisa melakukan analisis penggantian pada SDM dilakukan dengan sistem competency based human resources (SDM berbasis komptensi). Pengembangan SDM berbasis kompetensi dilakukan agar dapat memberikan hasil sesuai dengan tujuan dan sasaran organisasi dengan standar kinerja yang telah ditetapkan. Jadi ada input dan output yang diharapkan. Input adalah kompetensi, output adalah kinerja. Kuantifikasi dilakukan dengan parameter input dan parameter output (termasuk penglaman).
    Contoh jenis kompetensi, yang terkait dalam proses analisis penggantian, yaitu :
    1. Softt competency atau Kompetensi Manajerial, yakni sebuah kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan mengelola pegaewai, serta membangun hubungan dengan orang lain., seperti kemampuan untuk memecahkan masalah, kemampuan memimpin, dan kemampuan untuk membangun komunikasi.
    2. Hard Competency atau Kompetensi Teknis, yakni sebuah kompetensi yang berhubungan dengan kapasitas fungsional sebuah pekerjaan yang berkaitan dengan keteknisan yang berhubungan dengan pekerjaan yang dilakoni., seperti kemampuan pemasaran/ marketing, akuntansi, teknologi dll.
    Sebuah perusahaan bisa menerapkan analisis penggantian dengan metode kompetensi dan kinerja (KPI), yang bisa dikuantisikasi dengan parameter financial (Biaya, outcome, economic life SDM (kesehatan, waktu pensiun, dan lain-lain)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Empat alasan utama sebagian besar penyebab replacement aset adalah sbb:
      1. Kerusakan (pemburukan) fisik : adalah perubahan yang terjadi pada kondisi fisik aset. Biasanya, penggunaan berlanjut (penuaan) akan menyebabkan pengoperasian sebuah aset menjadi kurang efisien.
      2. Keperluan perubahan : aset modal (capital aset) digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi keinginan manusia.  kategori lain dari keusangan (obsolescence)
      3. Teknologi : Dampak perubahan teknologi terhadap berbagai jenis aset akan berbeda-beda. Contoh : peralatan manufaktur terotomatisasi.  kategori lain dari keusangan (obsolescence)
      4. Pendanaan : Faktor keuangan melibatkan perubahan peluang ekonomi eksternal terhadap operasi fisik atau penggunaan aset dan akan melibatkan pertimbangan pajak. Contoh : menyewa (mengontrak) aset mungkin akan lebih menarik daripada memiliki aset tersebut.  dapat dianggap sebagai bentuk keusangan (obsolescence)

      Kaitannya dengan replacement analysis pada sumber daya manusia dapat dimasukkan ke dalam sistem manajemen sumber daya manusia (MSDM). MSDM yang efektif mengharuskan untuk menemukan cara yang terbaik untuk merencanakan SDM, mengorganisasikan SDM, mengarahkan SDM, mengembangkan SDM dan mengevaluasi Kinerja SDM di dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan tersebut. Pendayagunaan pengelolaan MSDM ini juga menyangkut pemahaman terhadap kebutuhan‐kebutuhan individual karyawan agar potensi SDM di dalam diri karyawan tersebut dapat digali dan dimanfaatkan secara penuh. Namun, SDM juga bisa menjadi masalah di dalam sebuah organisasi. Dengan memiliki SDM yang berkinerja rendah, maka bisa dipastikan bahwa organisasi tersebut akan berkinerja kurang maksimal. Oleh karena itu, konsep MSDM tersebut dibutuhkan sebuah organisasi untuk memastikan bahwa SDM yang berkinerja kurang maksimal tersebut mampu bertransformasi menjadi SDM‐SDM yang mempunyai kinerja yang baik dan berkualitas, dan juga memiliki loyalitas terhadap sebuah organisasi.

      Indra Ardhanayudha Aditya, ME15

      Hapus
    2. Replacement analysis untuk sumber daya manusia merupakan cabang ilmu tersendiri dalam akuntansi, yang disebut Human Resource Accounting (HRA), dicetuskan oleh Likert (1967) bahwa keputusan yang diambil oleh investor dan kreditor kadang-kadang keliru sebab mengabaikan salah satu faktor yang penting yaitu sumber daya manusia.
      Sebagaimana diketahui bahwa sumber daya manusia merupakan aset penting yang harus dimiliki dan diperhatikan oleh manajemen. Human Resource adalah elemen yang pasti ada dalam suatu organisasi. Perusahaan tidak dapat memaksimalkan produktifitas dan laba tanpa adanya sumber daya manusia yang kompeten dan berdedikasi terhadap tujuan perusahaan. Menurut Byars dan Rue (1997), Human resource dalam suatu organisasi menggambarkan suatu investasi terbesar. Likert juga berpendapat bahwa Pengeluaran yang berkaitan dengan sumber daya manusia lebih tepat dianggap sebagai investasi SDM. Sebab pengeluaran terdiri atas biaya untuk menarik, memilih, melatih, mengembangkan dan mendayagunakan sumber daya manusia merupakan pengeluaran untuk pembentukan human capital. Pengeluaran tersebut seharusnya dikapitalisasi agar manfaatnya dapat diukur.
      Tujuan menyajikan sumber daya manusia dalam ilmu ekonomi adalah untuk mengindentifikasi perubahan nilai sumber daya manusia dengan demikian dapat diketahui sumber daya manusia di perusahaan itu mengalami peningkatan atau penurunan nilai pada periode tertentu.
      Sehingga, pengukuran diperlukan untuk menyajikan atau memberikan informasi kepada pihak yang berkepentingan. Dalam pengukuran sumber daya manusia, ada empat metode yang dapat dipakai, salah satu metode yang biasa dipakai oleh perusahaan yaitu Replacement cost.
      Tiga hal penting yang terdapat pada akuntansi sumber daya manusia, yaitu:
      1. Mengkapitalisasi biaya sumber daya manusia secara konseptual lebih dibenarkan daripada menganggapnya sebagai beban.
      2. Informasi sumber daya manusia memungkinkan lebih relevannya keputusan yang diambil pihak intern atau ekstern perusahaan.
      3. Manusia merupakan sumber daya yang bernilai dan merupakan bagian integral dari sumber daya perusahaan.
      Replacement Cost of Human Resource
      Dalam metode biaya pengganti (replacement cost) terdiri dari biaya penaksiran biaya penggantian sumber daya manusia yang sudah ada dalam suatu perusahaan. Biaya-biaya tersebut akan meliputi seluruh biaya penerimaan tenaga kerja baru, penyeleksian, penggajian, pendidikan dan pelatihan, penempatan dan pengembangan karyawan baru untuk mencapai kecakapan. Keuntungan utama metode biaya ini yaitu metode ini merupakan suatu pengganti yang baik bagi nilai ekonomi aset dalam arti pertimbangan pasar adalah pencapaian suatu bilangan akhir. Dengan demikian, informasi biaya pengganti akan memberikan informasi kepada pemakai berapa besar sumber daya ekonomik yang dibutuhkan untuk mempertahankan aset, misalnya SDM yang dikuasai sekarang. Suatu bilangan akhir tersebut umumnya dimaksudkan pula secara konseptual menjadi ekuivalen dengan suatu pengertian tentang nilai ekonomi sekarang.
      Pertimbangan dalam replacement analysis untuk sumber daya manusia dijelaskan dalam Human Resource Replacement Cost Model di bawah ini:
      [ i m ] http://www.macaudata.com/upload_files/book/12/images/pic44.gif [ / i m ]
      Adapun kelemahan menggunakan metode biaya pengganti yaitu:
      1. Suatu perusahaan mungkin mempunyai seorang karyawan tertentu yang nilainya dirasa lebih besar daripada biaya penggantinya yang relevan.
      2. Kemungkinan tidak ada pengganti yang sepadan bagi suatu aset yang berupa manusia
      3. Adanya kemungkinan timbulnya kesulitan bagi pihak manajemen dalam melaksanakan penafsiran biaya pengganti.

      Sumber

      Novan Akhiriyanto, ME 2015

      Hapus
  11. Untuk replacement analysis dari bab ini kurang dapat diterapkan pada sumber daya manusia (SDM). Objektif dari replacement analysis adalah untuk mengambil keputusan untuk tetap mempertahankan operasional existing asset (defender) untuk beberapa periode ke depan atau mengganti aset tersebut dengan teknologi yang lebih baru (challenger) maupun menghentikan pengoperasiannya (retirement without replacement/retirement), ditinjau dari segi keekonomian berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang menjadi dasar melakukan replacement analysis.

    Untuk mengukur nilai keekonomian dari SDM sangat sulit dibandingan dengan peralatan atau mesin. Dan juga alasan utama diperlukan penggantian atau replacement pada SDM sangat tidak relevan.

    1. Physical impairment (penurunan atau penuaan) -> Berbeda dengan peralatan ataupun mesin dimana seiring waktu unjuk kerjanya yang semakin menurun, SDM atau manusia mempunyai “learning curve” dimana unjuk kerjanya akan semakin cepat atau meningkat seiring dengan waktu dimana pekerjaan yang dilakukan adalah sama dan berulang-ulang meskipun nanti ada titik saturasi.

    2. Obsolescence (ketinggalan jaman) -> untuk mengantisipasi hal ini maka SDM hanya perlu dibutuhkan pelatihan dan pengembangan keterampilan.

    3. Financing -> untuk menggunakan SDM baru malah akan menimbulkan biaya tambahan terutama untuk memberikan pelatihan terhadap SDM yang baru tersebut. Dan juga belum tentu dapat langsung bekerja karena dibutuhkan waktu untuk pembelajaran dan adaptasi dengan lingkungan kerja. Hal ini sangat berbeda dengan peralatan atau mesin yang langsung bisa digunakan sehingga akan timbul lost of opportunity dari waktu yang dibutuhkan tersebut.

    St. Wisnu N (ME 2015) - Kelompok 1

    BalasHapus
  12. Pada artikel diatas dijelaskan bahwa, tiga alasan utama sehingga diperlukan penggantian existing peralatan, yaitu :
    1. Physical impairment (penurunan atau penuaan)
    2. Obsolescence (ketinggalan jaman)
    3. Financing
    Menurut saya, replacement analysis pada asset bisa juga diterapkan pada sumber daya manusia. Yang kemudian bisa dikenal dengan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). MSDM bertujuan untuk mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga bisa berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan. Jika dikaitkan dengan alasan replacement analysis diatas, maka :
    1. Physical impairment (penurunan atau penuaan)
    Manusia lama kelamaan akan menua, sehingga perlu dipertimbangkan apakah masih bisa produktif dan bertanggung jawab atas pekerjaannya. Umumnya, tiap perusahaan mempunyai batas usia produktif pegawai-nya.
    2. Obsolescence (ketinggalan jaman)
    Tujuan utama suatu perusahaan tentu saja untuk mendapatkan keuntungan. Hal itu dapat dicapai salah satunya dengan mempunyai SDM yang berkualitas. SDM yang mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan teknologi baru yang dapat menunjang kinerja perusahaan.
    Namun berbeda dengan replacement analysis pada asset, tentu saja pada manusia terdapat pertimbangan-pertimbangan lain dikarenakan manusia adalah mahluk hidup bukan benda mati seperti asset.

    Eliesa Sandra Y
    ME 2015

    BalasHapus
  13. replacement analysis bisa diterapkan pada sumberdaya manusia: Perencanaan sumber
    daya manusia merupakan proses penentuan kebutuhan sumber daya manusia suatu
    organisasi, baik jumlah maupun jenisnya pada masa yang akan
    datang, serta penentuan berbagai bentuk program dalam
    penyediaan tenaga kerja. Proses tersebut dilakukan melalui
    langkah-langkah analisis faktor-faktor penyebab perubahan kebutuhan, peramalan kebutuhan,
    dan analisis supply tenaga kerja, baik secara internal maupun
    ekstemal.
    Analisis beberapa faktor penyebab perubahan dilakukan dengan menganalisis perubahan-perubahan lingkungan
    ekstemal,
    keputusan-keputusan
    organisasi, dan perubahan tenaga kerja.
    Peramalan kebutuhan merupakan usaha untuk menentukan
    jumlah kebutuhan yang dapat dilakukan melalui
    teknik-teknik ramalan para ahli, analisis kecenderungan, analisis budget
    and plan­ning, analisis new venture, analisis
    komputer, dan analisis statistik.
    Setelah melakukan peramalan
    kebutuhan, perusahaan melakukan analisis supply SDM yang ada (internal
    dan ekstemal), misalnya dengan teknik-teknik bagan
    pergantian {replacement chart), analisis Markove
    (Markove analysis), analisis kekosongan {vacancy analysis), melalui
    mana akan diketahui apakah ketersediaan {supply) sama
    dengan kebutuhan {demand),
    supply lebih
    besar daripada kebutuhan, dan supply lebih
    kecil daripada kebutuhan.
    Hal di atas akan menentukan berbagai program yang akan dilakukan seperti perekrutan, pengaturan
    ulang pekerjaan, pelatihan, program
    pensiun dini, dan Iain-lain.

    Charles Abet ME'15

    BalasHapus
  14. replacement analysis bisa diterapkan pada sumberdaya manusia: Perencanaan sumber
    daya manusia merupakan proses penentuan kebutuhan sumber daya manusia suatu
    organisasi, baik jumlah maupun jenisnya pada masa yang akan
    datang, serta penentuan berbagai bentuk program dalam
    penyediaan tenaga kerja. Proses tersebut dilakukan melalui
    langkah-langkah analisis faktor-faktor penyebab perubahan kebutuhan, peramalan kebutuhan,
    dan analisis supply tenaga kerja, baik secara internal maupun
    ekstemal.
    Analisis beberapa faktor penyebab perubahan dilakukan dengan menganalisis perubahan-perubahan lingkungan
    ekstemal,
    keputusan-keputusan
    organisasi, dan perubahan tenaga kerja.
    Peramalan kebutuhan merupakan usaha untuk menentukan
    jumlah kebutuhan yang dapat dilakukan melalui
    teknik-teknik ramalan para ahli, analisis kecenderungan, analisis budget
    and plan­ning, analisis new venture, analisis
    komputer, dan analisis statistik.
    Setelah melakukan peramalan
    kebutuhan, perusahaan melakukan analisis supply SDM yang ada (internal
    dan ekstemal), misalnya dengan teknik-teknik bagan
    pergantian {replacement chart), analisis Markove
    (Markove analysis), analisis kekosongan {vacancy analysis), melalui
    mana akan diketahui apakah ketersediaan {supply) sama
    dengan kebutuhan {demand),
    supply lebih
    besar daripada kebutuhan, dan supply lebih
    kecil daripada kebutuhan.
    Hal di atas akan menentukan berbagai program yang akan dilakukan seperti perekrutan, pengaturan
    ulang pekerjaan, pelatihan, program
    pensiun dini, dan Iain-lain.

    Charles Abet ME'15

    BalasHapus

Membuat Link Pada Komentar Anda
Agar pembaca bisa langsung klik link address, ketik:
<a href="link address">keyword </a>
Contoh:
Info terkini klik <a href="www.manajemenenergi.org"> disini. </a>
Hasilnya:
Info terkini klik disini.

Menambahkan Gambar Pada Komentar
Anda bisa menambahkan gambar pada komentar, dengan menggunakan NCode berikut:

[ i m ] URL gambar [ / i m ]

Gambar disarankan memiliki lebar tidak lebih dari 500 pixels, agar tidak melebihi kolom komentar.