.

Minggu, 28 April 2013

11. Price ELASTICITY

Seri Konsep Manajemen Strategis

oleh: Tim II
Yunan Nasikhin, Eko Hariyanto, Riyanto Widodo, Rinto Hariwijaya

Perubahan harga suatu barang bertendensi menimbulkan reaksi para pembeli barang tersebut berupa berubahnya jumlah yang diminta. Pada umumnya meningkatnya harga meningkatkan berkurangnya jumlah barang yang diminta dan sebaliknya menurunnya harga mengakibatkan meningkatnya jumlah barang yang diminta.

Kalau kita bandingkan antara barang yang satu dengan yang lain, kita akan menemukan bahwa intensitas reaksi pembeli terhadap perubahan harga dalam bentuk peningkatan atau penurunan dalam jumlah yang diminta berbeda-beda

Dengan perubahan harga yang sama perubahan dalam jumlah yang diminta untuk barang satu bisa lebih banyak daripada untuk barang yang lain. Untuk mengukur intensitas reaksi pembeli terhadap perubahan harga barang yang bersangkutan para pemikir ekonomi telah menciptakan suatu alat analisis yang disebut elastisitas.

Elastisitas yang dapat dipergunakan untuk mengukur intensitas reaksi konsumen atau pembeli pada umumnya dalam bentuk perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga-harga satuan barang tersebut, yang biasa disebut elastisitas harga permintaan atau price elasticity of demand, yang biasa juga hanya disingkat elastisitas harga atau price elasticity, atau bahkan sering pula hanya disebut elastisitas permintaan atau demand elasticity.

Elastisitas Harga

Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya (ceteris paribus). 

Terdapat tiga faktor penting yang memengaruhi permintaan terhadap suatu barang, yaitu:
  1. harga barang itu sendiri, 
  2. harga barang lain, 
  3. pendapatan. 

Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga (price elasticity of demand). Sedangkan elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang (cross elasticity), dan bila dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas pendapatan (income elasticity).

Elastisitas Harga (Price Elasticity of Demand)

Elastisitas harga (Ep) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila harganya berubah sebesar satu persen.

Ep = Prosentase perubahan jumlah barang yang dimintaProsentase perubahan harga
atau
Ep = %∆Q%∆P= ∆Q/Q∆P/P
Angka elastisitas harga bernilai negatif. Ep = 2 mernpunyai arti bila harga barang naik 1%, maka permintaan terhadap barang akan turun 2%, ceteris paribus. Begitu juga sebaliknya. Semakin besar nilai negatifnya, sernakin elastis permintaannya, sebab perubahan permintaan jauh lebih besar dibanding perubahan harga. Angka Ep dapat disebut dalam nilai absolut. Ep = 2, artinya sama dengan Ep = -2.

Angka Elastisitas Harga

  1. Inelastis (Ep < 1)
    Perubahan permintaan (dalarn persentase) lebih kecil daripada perubahan harga. Kalau harga naik 10% rnenyebabkan perrnintaan barang turun sebesar, rnisalnya, 6%. Perrnintaan barang kebutuhan pokok umumnya inelastis. Misalnya perubahan harga beras di Indonesia, tidak berpengaruh besar terhadap perubahan perrnintaan terhadap beras.
  2. Elastis (Ep>l)
    Permintaan terhadap suatu barang dikatakan elastis bila perubahan harga suatu barang rnenyebabkan perubahan perrnintaan yang besar. Misalnya, bila harga turun 10% menyebabkan permintaan barang naik 20%. Karena itu nilai Ep lebih besar dari satu. Barang mewah seperti rnobil umumnya permintaannya elastis.
  3. Elastis unitari (Ep = 1)
    Jika harga naik 10%, permintaan barang turun 10% juga.
  4. Inelastis sempurna (Ep = 0)
    Berapa pun harga suatu barang, orang akan tetap mernbeli jumlah yang dibutuhkan. Contohnya adalah permintaan garam.
  5. Elastis tak terhingga (Ep = ∞)
    Perubahan harga sedikit saja menyebabkan perubahan permintaan tak terbilang besarnya.

Secara grafis tingkat elastisitas harga terlihat dari slope (kemiringan) kurva permintaan. 




Bila kurva permintaan tegak lurus, permintaan inelastis sempuma (perfect inelastic); Perubahan harga, tidak memengaruhi jumlah barang yang diminta. Bila kurva sejajar surnbu datar, permintaan elastis tak terhingga (perfect elastic); Perubahan harga sedikit saja, rnenyebabkan pembahan jumlah barang yang diminta tak terhingga besamya. Permintaan dikatakan elastis unitari (unitary elastic), bila slope kurvanya minus satu (kurvanya membentuk sudut 45°). Dapat disimpulkan, semakin datar kurva permintaan, makin elastis permintaan suatu barang.

Contoh :
Data harga dan permintaan disajikan dalam tabel berikut :


Price
Quantity Demanded
$7
200
$8
180
$9
150
$10
110
$11
60


Misal :

Harga lama (P1) = $9, harga baru (P2) = $10;
Q-Demand lama (Q1) = 150, Q-Demand baru (Q2) = 110;

Untuk menghitung elastisitas harga, kita perlu tahu berapa persen perubahan dalam demand / permintaan dan berapa persen perubahan harga, sehingga :
Prosentase Demand (%∆Q) = (Q2 – Q1) / Q1 = (110 – 150) / 150 = -40 / 150 = -0,2667 = -26,67%
Prosentase Harga (%∆P) = (P2 – P1) / P1 = (10 – 9) / 9 = 1 / 9 = 0,1111 = 11,11%

Ep = %∆Q / %∆P = -0,2667 / 0,1111 = -2,4005

Untuk melakukan analisis nilai elastisitas harga, dibutuhkan nilai absolut, sehingga nilai minus dapat kita hilangkan. 

Kesimpulan nilai elastisitas harga dari peningkatan harga dari $9 menjadi $10 adalah sebesar 2,4005 yang berarti kenaikan harga tersebut termasuk ke dalam kategori ELASTIS yang artinya penurunan harga layak untuk dilakukan karena bisa memberikan peningkatan pendapatan.


Bukti bahwa penurunan harga tersebut memberikan dampak pada kenaikan pendapatan :
Pendapatan = $10 x 110 unit = $1,100àHarga = $10
Pendapatan = $9 x 150 unit = $1,350àHarga = $9
Terbukti harga $9 menghasilkan pendapatan yang lebih besar daripada harga $10.

Faktor – faktor yang mempengaruhi elastisitas harga

Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan elastisitas suatu harga terhadap jumlah permintaan :
  1. Tingkat substitusi.
    Makin sulit mencari substitusi suatu barang, permintaan makin inelastis. Beras bagi masyarakat Indonesia sulit dicari substitusinya, karena itu permintaan beras inelastis. Garam tidak mempunyai substitusi, oleh karena itu permintaannya inelastis sempuma. Walaupun harganya naik banyak, orang tetap membelinya, dan seandainya harganya turun banyak, orang tidak lantas akan memborong garam.
  2. Jumlah pemakai.
    Makin banyak jumlah pemakai, permintaan akan suatubarang makin inelastis. Hampir semua suku bangsa di Indonesia mengonsumsi beras sebagai makanan pokok. Ini penjelasan lain mengapa permintaan beras di Indonesia, inelastis. Penjelasan ini sebenamya menunjukkan bahwa elastisitas harga dipengaruhi oleh pokok tidaknya suatu barang bagi kita. Semakin pokok suatu barang, semakin inelastis permintaannya. Namun, pokok tidaknya suatu barang adalah relatif. Pesawat televisi, misalnya, bagi orang-orang di kota mungkin sekali termasuk barang kebutuhan pokok (selain sebagai media hiburan juga sebagai media informasi yang sangat penting), tetapi bagi masyarakat desa merupakan barang mewah, sehingga pembeliannya dapat ditunda bila harganya naik.
  3. Proporsi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen.
    Bila proporsi tersebut besar, maka permintaan cenderung lebih elastis. Contohnya adalah garam dan TV. Meskipun harga garam naik 50%, kenaikan tersebut mungkin hanya Rp1.000,00, yang merupakan bagian sangat kecil dari pendapatan sebagian besar keluarga. Sebaliknya, kenaikan harga TV sebesar 5%, dalam jumlah nominal uang bisa Rp125.000,00 dan cukup menyebabkan sejumlah keluarga menunda pembeliannya sampai tahun depan.
  4. Jangka waktu.
    Jangka waktu permintaan atas suatu barang juga mempunyai pengaruh terhadap elastisitas harga. Namun hal ini tergantung pada apakah barangnya durable atau nondurabel. Selanjutnya mengenai pengaruh jangka waktu terhadap elastisitas akan diuraikan dalam butir 3 di belakang, yaitu mengenai Elastisitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang.


Sumber :

  1. http://kk.mercubuana.ac.id/files/31080-9-334548846617.doc
  2. http://economics.about.com/cs/micfrohelp/a/priceelasticity.htm

Artikel Terkait

4 komentar:

  1. Mari kita diskusikn, apakah topik ini ada hubungannya dengan topik-topik manajemen strategis sebelumnya. Jika ada, topik apa yang paling relevan dengan topik yang satu ini.

    BalasHapus
  2. Sekedar menambahkan

    Selain elastisitas permintaan,juga ada elastisitas penawaran. Elastisitas permintaan mengukur responsif permintaan yang ditimbulkan oleh perugahan harga. Sedangkan elastisitas penawaran mengukur responsif penawaran sebagai akibat dari perubahan harga.

    Salah satu karaktetistik penting dari fungsi penawaran ialah derajat kepekaan jumlah penawaran terhadap perubahan faktor yang mempengaruhinya. Dalam penawaran hanya terdapat satu jenis elastisitas yaitu elastisitas harga, yaitu persentase perubahan jumlah yang ditawarkan yang disebabkan oleh perubahan harga barang tersebut dengan 1% :

    Ep= (ΔQs/Qs)/(ΔP/P)
    Di mana:
    Qs = jumlah barang yang ditawarkan
    P = harga yang ditawarkan

    Elastisitas penawaran memiliki 5 kriteria tingkat elastisitas :
    1. Elastis sempurna
    Adalah suatu keadaan ketika berapa pun jumlah barang akan ditawarkan pada suatu tingkat harga tertentu. Dengan kata lain, tidak perlu untuk meninggikan harga agar jumlah yang ditawarkan menjadi lebih besar. Bisa dikatakan juga bahwa tidak akan ada yang ditawarkan sama sekali pada tingkat harga yang lebih rendah.
    2. Elastis atau relatif elastis
    Adalah suatu keadaan ketika tingkat perubahan jumlah yang ditawarkan adalah lebih besar dari pada tingkat perubahan harga. Persentase perubahan harga yang hanya sedikit saja telah cukup untuk mengubah jumlah yang ditawarkan dengan perubahan yang relatif banyak.
    3. Elastisitas satu
    Adalah suatu keadaan di mana tingkat perubahan jumlah yang ditawarkan sama dengan tingkat perubahan harga. Maksudnya adalah bahwa jika harga berubah, semisal dengan perubahan sebesar 5%, jumlah yang ditawarkan pun akan berubah dengan tingkat perubahan sebesar 5% pula.
    4. Inelastis atau relatif inelastis
    Adalah suatu keadaan ketika tingkat perubahan jumlah yang ditawarkan lebih kecil dari pada tingkat perubahan harga. Dengan kata lain, suatu persentase perubahan harga tertentu hanya mampu untuk jumlah yang ditawarkan dengan tingkat perubahan yang relatif lebih kecil dari pada itu.
    5. Inelastis sempurna atau elastisitas nol
    Adalah suatu keadaan ketika jumlah yang ditawarkan tidak akan mengalami perubahan sekalipun terjadi perubahan tingkat harga. Atau dengan kata lain, perubahan harga tidak membawa akibat apapun terhadap jumlah yang ditawarkan.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran :
    1. Jenis produk
    Kurva penawaran produk pertanian umumnya inelastis, sebab produsen tidak mampu memberikan respons yang cepat terhadap perubahan harga. Sementara penawaran produk industri umumnya bersifat elastis, sebab mampu merespons cepat terhadap perubahan harga.
    2. Sifat perubahan biaya produksi
    Penawaran akan bersifat inelastis, bila kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Bila penawaran dapat ditambah dengan pengeluaran biaya tambahan tidak terlalu besar, penawaran akan bersifat elastis. Apakah biaya produksi akan meningkat dengan cepat atau lambat jika produksi ditambah, tergantung pada beberapa faktor, yaitu:
    - Tingkat penggunaan kapasitas perusahaan
    - Kemudahan memperoleh faktor-faktor produksi
    3. Jangka waktu analisis
    Jangka waktu juga dapat mempengaruhi besarnya elastisitas penawaran. Biasanya dibedakan menjadi tiga jenis jangka waktu, yaitu masa amat singkat, jangka pendek, dan jangka panjang.

    BalasHapus
  3. Sedikit menambahkan :

    Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi kemakmuran.

    Dalam bidang perekonomian daerah, konsep elastisitas dapat digunakan untuk memahami dampak dari suatu kebijakan. Sebagai contoh, Pemerintah Daerah dapat mengetahui dampak kenaikan pajak atau susidi terhadap pendapatan daerah, tingkat pelayanan masyarakat, kesejahteraan penduduk, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan investasi, dan indikator ekonomi lainnya dengan menggunakan pendekatan elastisitas. Konsep elastisitas dapat juga digunakan untuk menganalisis dampak kenaikan pendapatan daerah terhadap pengeluaran daerah atau jenis pengeluaran daerah tertentu. Dengan kegunaannya tersebut, alat analisis ini dapat membantu pengambil kebijakan dalam memutuskan prioritas dan alternatif kebijakan yang memberikan manfaat terbesar bagi kemajuan daerah.

    BalasHapus
  4. Topic “price electricity” sangat berhubungan dengan topik manajemen strategis sebelumnya, yaitu “demand and supply”. Secara umum, keduanya membahas hubungan antara harga dan jumlah permintaan - penawaran.

    Chairy, ME'13

    BalasHapus

Membuat Link Pada Komentar Anda
Agar pembaca bisa langsung klik link address, ketik:
<a href="link address">keyword </a>
Contoh:
Info terkini klik <a href="www.manajemenenergi.org"> disini. </a>
Hasilnya:
Info terkini klik disini.

Menambahkan Gambar Pada Komentar
Anda bisa menambahkan gambar pada komentar, dengan menggunakan NCode berikut:

[ i m ] URL gambar [ / i m ]

Gambar disarankan memiliki lebar tidak lebih dari 500 pixels, agar tidak melebihi kolom komentar.