oleh: Tim IV
Kita selalu berada dalam situasi yang menuntut kita untuk membuat pilihan dan merumuskan rencana. Bila suatu keputusan bisa dibuat seorang diri, mungkin prosesnya relatif lebih sederhana. Tetapi, bila keputusan harus dibuat dengan orang lain, masalahnya menjadi jauh berbeda.
Meskipun membutuhkan waktu yang lebih lama, keputusan bersama/kelompok/tim lebih bisa menggabungkan sejumlah besar data dan pengalaman (yang baik maupun yang buruk), plus beragam pendapat. Kajian yang ada selama ini menunjukkan bahwa orang yang berpartisipasi dalam pembuatan keputusan kelompok akan lebih besar kemungkinannya untuk mengimplementasikannya.
Meskipun membutuhkan waktu yang lebih lama, keputusan bersama/kelompok/tim lebih bisa menggabungkan sejumlah besar data dan pengalaman (yang baik maupun yang buruk), plus beragam pendapat. Kajian yang ada selama ini menunjukkan bahwa orang yang berpartisipasi dalam pembuatan keputusan kelompok akan lebih besar kemungkinannya untuk mengimplementasikannya.
Atau keputusan bersama memiliki tingkat keberhasilan yang lebih besar.
Keputusan tim atau keputusan bersama (collective decision) yang baik adalah yang memiliki dua komponen dasar yaitu :
Keputusan tim atau keputusan bersama (collective decision) yang baik adalah yang memiliki dua komponen dasar yaitu :
- kualitas, dan
- komitmen.
Keputusan yang berkualitas mempertimbangkan semua fakta dan memanfaatkan dengan baik informasi yang ada. Elemen kedua dari keputusan yang baik adalah komitmen orang untuk melaksanakan keputusan tersebut. Keputusan yang baik mungkin efektif dan inovatif, tetapi jika orang tidak memiliki komitmen untuk melaksanakannya maka keputusan tersebut menjadi keputusan yang tidak berguna.
Manfaat Pengambilan Keputusan Tim
- Gagasan segar dan aneh
Setiap orang yang berkontribusi pada proses pembuatan keputusan memiliki gagasan, Beberapa gagasan yang disampaikan mungkin meripakan gagasan yang segar, aneh, dan berbeda dari apa yang biasa dilakukan sendiri. Gagasan tersebut bisa memancing gagasan orang lain yang mungkin lebih baik.
- Kesempatan untuk meminimalkan kesalahpahaman dan bias
Masing-masing anggota tim membawa bias da preferensi tertentu ke dalam pertemuan, Bias semacm itu bisa dirembug, digabungkan menjadi suatu hasil, Berbagai kesalahpahaman potensial bisa diluruskan sebelum solusinya harus diimplementasikan.
- Pembelajaran dan pertumbuhan pribadi meningkat
Ketika membuat keputusan, tiap pribadi harus berpikir dan juga mempelajari isu-isu yang mendasarinya dan memikirkan hasil sehingga secara tidak langsung tiap pribadi menjadi berkembang
- Tantangan dan otonomi meningkat
Karyawan yang menghadapi masalah dan menciptakan solusi cenderung lebih termotivasi untuk memperbaiki karya mereka dan kerja tim merkea.
Mereka merasa bertanggung jawab terhadap pekerjaan tersebut dan cenderung dilakukan secara otomatis.
- Pemahaman terhadap keseluruhan proses meningkat
Ketika terlibat dalam pembuatan keputusan, tiap pribadi mengembangkan pemahaman yang lebih baik terhadap keputusan yang dibuat oleh orang lain di keseluruhan organisasi sehingga tiap pribadi memahami kesulitan dan keseimbangan dalam menentukan berbagai pilihan yang bertentangan.
- Hasil yang lebih baik
Karena untuk mengimplementasikan sebagian bessar keputusan membutuhkan banyak orang, keputusan tim akan mendorong hasil yang lebih baik.Tidak semua keputusan harus dibuat dalam tim. Beberapa keputusan akan lebih baik kalau dibuat oleh orang per orang, atau dengan beberapa masukan dari orang lain. Secara umum, keputusan harus dibuat dalam tim apabila:
- Hasilnya akan mempengaruhi semua orang dalam tim.
- Solusinya sangat penting untuk pelanggan tim karena kepuasan pelanggan sangat tergantung pada upaya tim, bukan upaya individual.
- Solusinya memiliki implikasi jangka panjang.
- Ada isu sensitif, dan anggota tim perlu mengetahui serta memahami keputusan semacam apa yang akan dicapai.
Konsensus
Dalam pembuatan keputusan tim dikenal adanya istilah konsensus.
Dalam tim yang dimaksud dengan konsensus adalah “Setiap orang bisa menerima X sebagai solusi suatu permasalahan dan setiap orang setuju untuk nelakukan apa saja yang disyaratkan X”.
Ketika mencari konsensus dalam kelompok usahakan untuk melakukan hal-hal berikut:
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membuat keputusan bersama (collective decision making) antara lain yaitu Sumbang Saran/Penyaringan, Teknik Kelompok Nominal, Teknik Delphi, Metode Kartu Konsensus, Matriks Pilihan-Berpasangan dan Teknik Penilaian Kriteria.
- Jujur dan terus terang ketika mengungkapkan gagasan
- Hindari menghakimi gagasan terlalu dini
- Bersedia untuk kompromi dan fleksibel
- Uji keputusan dan masalah secara sistematis
- Sepakati sejak awal masalah apa yang akan ditangai dan tujuan apa yang akan dicapai.
- Pastikan semua anggota tim mendapatkan informasi yang sama
- Beri waktu secukupnya untuk mencapai konsensus, tetapi jangan terlalu lama
Sumbang Saran/Penyaringan
Sumbang Saran/Penyaringan dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas kelompok.
Metode ini akan membantu menghasilkan banyak gagasan, atau berbagai alternatif yang bisa dijadikan bahan untuk membuat keputusan kelompok. Tim sebaiknya menggunakan teknik sumbang saran ketika:
- Mencari penyebab yang mugkin dan atau solusi dari suatu permasalahan
- Merencanakan langkah-langkah suatu proyek tim
- Memutuskan suatu permasalahan ayau memutuskan perbaikan yang harus dilakukan.
- Keputusan non-rutin harus dibuat yang membutuhkan kreativitas khusus
- Tim ingin mencakup semua opsi yang ada
Teknik Kelompok Nominal (TKN)
Merupakan teknik pembuatan keputusan yang menggabungkan pemungutan suara dengan diskusi terbatas untuk menciptakan konsensus dan mendapatkan keputusan tim.
TKN sebaiknya digunakan ketika:
- Menghadapi pokok permasalahan yang sensitif, controversial, dan penting sementara diperkirakan perbenturan gagasan dan pembahasan berbelit-belit bisa mengganggu jalannya diskusi.
- Ingin memastikan partisipasi yang sama di antara semua anggota tim.
- Tim telah mengidentifikasi akar permasalahannya, tetapi masih kesulitan menentukan alternatif tindakan yang harus diambil.
Teknik Delphi
Merupakan teknik untuk memperileh gagasan melalui berbagai putaran pertemuan.
Pada masing-masing pertemuan menghasilkan satu ringkasan. Ringkasan ini dimanfaatkan sebagai masukan atau bahan diskusi di putaran berikutnya. Pada putaran terakhir yang biasanya putaran ketiga akan didapatkan suatu konsensus.
Teknik Delphi sebaiknya digunakan ketika:
- Membutuhkan masukan dari beragam anggota tim tetapi menghindari efek bias dari kontak berhadapan muka.
- Anggota tim tidak berada di satu lokasi.
- Keputusan yang dibuat perlu disepakati oleh semua anggota tim, baik hasil akhirnya maupun proses untuk menghasilkannya.
- Menghindari pengaruh dan tekanan orang yang dominan dalam diskusi (dalam teknik Delphi gagasana disampaikan tanpa menyebutkan nama pemberi gagasan).
Metode Kartu Konsensus
Merupakan metode diskusi kelompok yang memanfaatkan kartu (disebut sebagai kartu konsensus) sebagai peraga untuk menunjukkan posisinya dalam diskusi.
Metode ini dilakukan ketika:
- Membutuhkan pendapat yang disampaikan secara tatap muka.
- Mendiskusikan suatu masalah rumit yang mengundang berbagai reaksi dan pendapat yang pelik serta bersifat kontradiktif dari anggota tim.
- Akan mengidentifikasi berbagai alternatif untuk memecahkan suatu masalah
- Telah diketahui adanya penghalang potensial yang harus segera dibahas dalam diskusi dan mendapatkan jawaban secepatnya.
Matriks Pilihan-Berpasangan
Metode ini membantu tim untuk menentukan pilihan dari sejumlah alternatif.
Metode ini sebaiknya digunakan ketika:
- Perlu membagi keputusan yang besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, yang lebih mudah dibuatkan keputusannya.
- Memerlukan proses yang objektif untuk memastikan masing-masing alternatif diperlakukan secara adil dan jujur sebagai bagian dari keputusan tim.
- Alternatif yang ada relatif serupa.
Teknik Penilaian Kriteria
Merupakan teknik pembuatan keputusan tim yang digunakan untuk memilih berbagai alternatif dengan menggunakan kriteria yang didefinisikan secara jelas.
Teknik ini digunakan bila:
Salam MaGis (Manajemen Strategis)
Sumber:
Kelly, P. Keith,“Teknik Pembuatan Keputusan Dalam Tim”. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.1999
- Tim harus menentukan pilihan dari serangkaian alternatif dan harus ditetapkan pula mengapa pilihan tersebut dijatuhkan.
- Perlu memastikan bahwa tim membuat keputusan secara objektif.
- Menginginkan keputusan yang didukung oleh anggota tim dan alasan rasional keputusan tersebut bisa dikomunikasikan kepada orang lain.
- Perlu membuat keputusan berdasarkan alternatif hasil sesi Sumbang Saran/Penyaringan atau Matriks Pilihan-Berpasangan.
Salam MaGis (Manajemen Strategis)
Sumber:
Kelly, P. Keith,“Teknik Pembuatan Keputusan Dalam Tim”. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.1999
Assalamu`alaykum wr.wb.
BalasHapusDear Team IV,
Mau sedikit menambahkan saja...
Dari penjelasan-penjelasan diatas, sebenarnya seperti apa urutan untuk sebuat "Collective Decision Making Systems (CDMS).
CDMS itu sendiri diperlukan untuk:
- Prediction markets.
- Voting systems.
- Information propagation.
- Recommender systems.
Menurut Ward & Zahavi 1973, CDMS merupakan informasi yang diperoleh dari hasil hubungan/komunikasi didalam komunal, seperti layaknya koloni burung dalam sarangnya, maupun insect.
Secara garis besar "prototype" dari CDMS, terbagi menjadi 3 urutan langkah:
Claims-making-->Justification-->Learning
Ketiga hal diatas merupakan bentuk dari "agreement and binding decision".
Atau, yang kemudian adalah:
Conflict/procedural agreement --> bargaining and voting terminating in binding decision.
Mekanisme dari "Claims-Making" adalah:
- Appeal
- Value consensus
Mekanisme "Justification" adalah:
- Corroborated factual statements
- Norms of fairness
Mekanisme "Learning" adalah:
- Revealing of inconsistencies
- Correction of false beliefs
CONTOH:
------
Google--yang merupakan perusahaan multinational internet dan juga korporasi software dalam internet search, cloud computing, advertising tech, yang terletak di Mountain View, California--memiliki misi untuk mengorganisasikan informasi pada dunia dan membuatnya universal tanpa batasan, sehingga mudah diakses dan bermanfaat.
Dalam misinya Google sangat serius menggunakan setiap "information to inform their decisions".
Google merupakan company yang berdasarkan pada fact-based decision-making sebagai "DNA" mereka dalam mengambil keputusan.
Dalam setiap CDMS Google selalu didukung oleh data yang tepat/baik sesrta fakta.
Dalam buku THE INTELLIGENT COMPANY: FIVE STEPS TO SUCCESS WITH EVIDENCE-BASED MANAGEMENT, dijabarkan 5 langkah dalam CDMS, yaitu:
1. Defining the objectives & information needs.
2. Collecting the right data.
3. Analysing the data & turning it into insights.
4. Presenting the information.
5. Making evidence-based decision.
Demikian, mohon maaf atas kekurangannya.
Wassalamu`alaykum
Sumber:
Bächtiger, A., Niemeyer, S., Neblo, M., Steenbergen M. R., Steiner, J. (2010) „Disentangling Diversity in Deliberative Democracy: Competing Theories, Their Blind Spots and Complementarities‟, The Journal of Political Philosophy.
Menambahkan saja, pengelolaan informasi seperti halnya yang dilakukan Google dilakukan oleh beberapa perusahan di Indonesia melalui konsep Knowledge Management (KM).
HapusKnowledge Management adalah kumpulan perangkat, teknik, dan strategi untuk mempertahankan, menganalisis, mengorganisasi, meningkatkan, dan membagikan pengertian dan pengalaman. Pengertian dan pengalaman semacam itu terbangun atas pengetahuan, baik yang terwujudkan dalam seorang individu atau yang melekat di dalam proses dan aplikasi nyata suatu organisasi. Fokus dari KM adalah untuk menemukan cara-cara baru untuk menyalurkan data mentah ke bentuk informasi yang bermanfaat, hingga akhirnya menjadi pengetahuan (wikipedia).
Kegiatan KM ini biasanya dikaitkan dengan tujuan organisasi semisal untuk mencapai suatu hasil tertentu seperti pengetahuan bersama, peningkatan kinerja, keunggulan kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih tinggi. Pada umumnya, motivasi organisasi untuk menerapkan KM antara lain:
1. Membuat pengetahuan terkait pengembangan produk dan jasa menjadi tersedia dalam bentuk eksplisit
2. Mencapai siklus pengembangan produk baru yang lebih cepat
3. Memfasilitasi dan mengelola inovasi dan pembelajaran organisasi
4. Mendaya-ungkit keahlian orang-orang di seluruh penjuru organisasi
5. Meningkatkan keterhubungan jejaring antara pribadi internal dan juga eksternal
6. Mengelola lingkungan bisnis dan memungkinkan para karyawan untuk mendapatkan pengertian dan gagasan yang relevan terkait pekerjaan mereka
7. Mengelola modal intelektual dan aset intelektual di tempat kerja
Salah satu perusahaan yang berhasil mengembangkan KM-nya adalah PT. Unilever Indonesia, tbk yang untuk ke-enam kalinya berhasil menjadi top three winners dalam Indonesian MAKE Study, sebuah ajang kompetisi tahunan mencari organisasi berbasis pengetahuan paling dikagumi di Indonesia. <a href="http://www.dunamis.co.id/events/award/MAKE>klik disini</a>
Tambahan tentang Teknik Pengambilan Keputusan. (Kerangka Dasar Ilmu Administrasi., Siagian, S.P.).
BalasHapus1. Brainstorming
Jika sekelompok orang dalam suatu organisasi menghadapi suatu situasi problematic yang tidak terlalu rumit, dan dapat diidentifikasikan secara spesifik mereka mengadakan diskusi dimana setiap orang yang terlibat diharapkan turut serta memberikan pandangannya. Pada akhir diskusi berbagai pandangan yang dikemukakan dirangkum, sehingga kelompok mencapai suatu kesepakatan tentang cara-cara yang hendak ditempuh dalam mengatasi situasi problematic yang dihadapi.
2. Syntetics
Seorang diantara anggota kelompok peserta bertindak selaku pimpinan diskusi. Diantara para peserta ada seorang ahli dalam teori ilmiah pengambilan keputusan. Pimpinan mengajak para peserta untuk mempelajari suatu situasi problematik secara menyeluruh. Kemudian masing-masing anggota kelompok mengetengahkan daya pikir kreatifnya tentang cara yang dipandang tepat untuk ditempuh. Selanjutnya pimpinan diskusi memilih hasil-hasil pemikiran tertentu yang dipandang bermanfaat dalam pemecahan masalah. Dan tenaga ahli menilai melakukan penilaian atas berbagai gagasan emosional dan tidak rasional yang telah disaring oleh pimpinan diskusi serta kemudian menggabungkannya dengan salah satu teori ilmiah pengambilan keputusan dan tindakan pelaksanaan yang diambil.
3. Consensus thinking
Orang-orang yang terlibat dalam pemecahan masalah harus sepakat tentang hakikat, batasan dan dampak suatu situasi problematik yang dihadapi, sepakat pula tentang teknik dan model yang hendak digunakan untuk mengatasinya. Teknik ini efektif bila beberapa orang memiliki pengetahuan yang sejenis tentang permasalahan yang dihadapi dan tentang teknik pemecahan yang seyogyanya digunakan. Orang-orang diharapkan mengikuti suatu prosedur yang telah ditentukan sebelumnya.
4. Delphi
Pengambil keputusan menyusun serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan suatu situasi peramalan dan menyampaikannya kepada sekelompok ahli. Para ahli tersebut ditugaskan untuk meramalkan, apakah suatu peristiwa dapat atau mungkin terjadi atau tidak. Jawaban dari anggota kelompok tadi dikumpulkan dan masing-masing anggota ahli mempelajari ramalan yang dibuat oleh masing-masing rekannya yang tidak pernah ditemuinya. Pada kesempatan berikutnya, rangkaian pertanyaan yang sama dikembalikan kepada para anggota kelompok dengan melampirkan jawaban yang telah diberikan oleh para anggota kelompok pada putaran pertama serta hal-hal yang dipandang sudah merupakan kesepakatan kelompok. Apabila pendapat seseorang ahli berbeda maka memberikan penjelasannya secara tertulis. Tiap-tiap jawaban diberikan kode tertentu sehingga tidak diketahui siapa yang memberikan jawaban.
5. Didactic interaction
Digunakan untuk suatu situasi yang memerlukan jawaban “ya” atau “tidak”. Dibentuk dua kelompok, dengan satu kelompok mengemukakan pendapat yang bermuara pada jawaban “ya” dan kelompok lainnya pada jawaban “tidak”. Semua ide yang dikemukakan baik pro maupun kontra dicatat dengan teliti. Kemudian kedua kelompok bertemu dan mendiskusikan hasil catatan yang telah dibuat. Pada tahap berikutnya terjadi pertukaran tempat. Kelompok yang tadinya mengemukakan pandangan pro beralih memainkan peranan dengan pandangan kontra.
6. Collective bargaining
Dua pihak yang mempunyai pandangan berbeda bahkan bertolak belakang atas suatu masalah duduk di satu meja dengan saling menghadap. Masing-masing pihak datang dengan satu daftar keinginan atau tuntutan dengan didukung oleh berbagai data, informasi dan alasan-alasan yang diperhitungkan dapat memperkuat posisinya dalam proses tawar-menawar yang terjadi. Jika pada akhirnya ditemukan bahwa dukungan data dan informasi serta alasan-alasan yang dikemukakan oleh kedua belah pihak mempunyai persamaan, maka tidak terlalu sukar untuk mencapai kesepakatan. Tetapi sebaliknya, pertemuan berakhir tanpa hasil yang kemudian sering diikuti dengan timbulnya masalah yang lebih besar.
Mau Share nih...
BalasHapusManfaat dari pengambilan keputusan Tim seperti Gagasan segar dan aneh, Kesempatan untuk meminimalkan kesalahpahaman dan bias, Pembelajaran dan pertumbuhan pribadi meningkat, Tantangan dan otonomi meningkat, Pemahaman terhadap keseluruhan proses meningkat dan untuk Hasil yang lebih baik seperti yang telah dipaparkan diatas saya sangat setuju.
Tetapi saya melihat dari sisi lain ternyata Manfaat dari pengambilan keputusan Tim ternyata terkait juga dengan Tugas pokok kepemimpinan yang berupa mengantarkan, mengelompokkan, memberi petunjuk, mendidik, membimbing dan sebagainya, yang secara singkat menggerakkan enam M. agar para bawahan mengikuti jejak pemimpin mencapai tujuan organisasi, yang hanya dapat melaksanakan secara baik bila seorang pemimpin menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya.
Yang dimana salah satu fungsi kepemimpinan yaitu Fungsi mengambil keputusan, dimana Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya. Dalam setiap pengambilan keputusan selalu diperlukan kombinasi yang sebaik-baiknya dari :
a. Perasaan, firasat atau intuisi
b.Pengumpulan, pengolahan, penilaian dan interpretasi fakta-fakta secara rasional – sistematis.
c. Pengalaman baik yang langusng maupun tidak langsung.
d. Wewenang formal yang dimiliki oleh pengambil keputusan.
Menambahkan tentang Teknik Kelompok Nominal
BalasHapusTeknik Kelompok Nominal Meningkatkan kreatifitas dengan mengumpulkan orang bersama-sama dalam sebuah pertemuan yang sangat terstruktur dan tidak banyak komunikasi verbal. Keputusan kelompok merupakan hasil pemungutan suara anggota secara matematis.
Teknik ini membantu kelompok dalam menghasilkan sejumlah ide, mengevaluasi dan memilih solusi secara lebih terstruktur dan sistematis. Dalam teknik ini, setiap anggota kelompok menulis ide dan solusi, membacakan ide dan solusinya kepada orang lain, mendiskusikan dan merangking seluruh alternatif. Teknik ini juga sangat berguna terutama sekali bila sebuah isu merupakan isu yang kontroversial. Menurut Rizky (2004) format dasar teknik ini dijabarkan sebagai berikut:
- Sebuah kelompok dibentuk untuk mendiskusikan topik atau masalah yang spesial.
- Setelah masalah dipahami dengan baik, setiap individu diminta untuk menuliskan ide-idenya. Untuk menuliskan ide-ide diberikan waktu selama kurang lebih 30 atau 40 menit. Setiap orang diminta untuk inovatif dalam menghasilkan ide.
- Kemudian, seluruh ide dituliskan pada papan tulis agar kelompok dapat mengetahui pandangan setiap individu. Pada tahap ini, sesi diskusi, kritik, saran dan evaluasi belum dibuka.
- Seketika seluruh alternatif solusi telah dijabarkan, sesi diskusi mulai dibuka. Setiap orang boleh mengajukan kritik dan saran, evaluasi serta perbaikan membangun untuk setiap ide. Pada tahap ini, diskusi tentang alternatif solusi dimulai dari alternatif atau ide yang pertama kali diajukan/ ditulis di papan, dimana pengajuan dilakukan secara acak. Setiap anggota kelompok dapat meminta klarifikasi informasi dan kritik untuk setiap alternatif guna mengidentifikasi pandangan pro dan kontra.
- Setiap anggota individu yang terlibat diskusi diberikan waktu 30 detik untuk beragumentasi, mempertahankan kebaikan idenya, atau mendukung ide tertentu yang dianggap baik.
- Bila seluruh alternatif telah didiskusikan, setiap anggota kelompok merangking seluruh alternatif yang menurut pandangan mereka terbaik dan paling memungkinkan untuk diterapkan.
- Pemimpin kelompok kemudian menentukan pilihan akhir berdasarkan pilihan alternatif tertinggi atau alternatif yang paling banyak dipilih. Teknik ini mengikuti teknik penentuan keputusan dengan suara terbanyak (voting). Sebelum keputusan akhir diambil, kelompok dapat mendiskusikan kembali pilihan alternatif terbaik pada urutan teratas (3 atau 5), dan kemudian melakukan teknik voting ronde kedua.
Dengan teknik ini dapat mengurangi hambatan terhadap pengambilan keputusan secara berkelompok yaitu dengan:
- Memisahkan brainstroming dari tahap evaluasi.
- Mempromosikan keseimbangan partisipasi diantara anggota kelompok.
- Memadukan teknik voting secara matematis untuk meraih kesepakatan bersama.
Hal yang perlu diingat dalam penggunaan teknik ini yaitu pemimpin diskusi harus bertindak sebagai moderator yang baik agar cara pandang obyektif dapat muncul, sehingga setiap anggota dapat memilih dan merangking alternatif tanpa terikat pada bias pemikiran kelompok. Saat pendekatan kelompok nominal murni dikembangkan menjadi teknik khusus untuk peng¬ambilan keputusan dalam organisasi, pendekatan ini dinamakan nominal group technique (NGT) dan terdiri dari langkah berikut ini:
- Pembangkitan ide yang tidak terucapkan melalui tulisan
- Umpan balik round-robin dari anggota kelompok, yang mencatat setiap ide dalam frasa pendek pada flip chart atau papan tulis
- Pembahasan setiap ide yang tercatat untuk klarifikasi dan evaluasi
- Voting individu mengenai ide prioritas, dengan keputusan kelompok diambil secara matematis menurut rating.
Sumber:
http://opinisangpemimpi.blogspot.com/2011/11/teknik-pengambilan-keputusan-kelompok_19.html
http://dimasarioarumbinang.blogspot.com/2010/06/metode-delphi.html
http://www.sixsigmaindonesia.com/tag/brainstorming/
http://mazda4education.wordpress.com/2010/11/07/teknik-pengambilan-keputusan/
Regards,
Putu Eka Suarjaya
Mengapa collective decision making dikatakan lebih sulit dijalankan lalu apa manfaatnya?
BalasHapusCollective decision making sulit dilakukan karena membutuhkan komitmen dari para pihak yang terlibat dari segi waktu maupun pemikiran. Dan berdasarkan pengalaman, semakin tinggi pengetahuan atau jabatan/posisi para pihak, proses pengambilan keputusan semakin lama karena kepentingan/ego masing2.
HapusManfaatnya adalah adanya rasa keterlibatan pihak2 yang ikut mengambil keputusan, sehingga apabila keputusan tersebut memiliki potensi negatif, para pihak telah menyadari dan sudah bersiap untuk menanggulanginya. Manfaat lainnya adalah memberikan rasa “aman” bagi para pihak yang terlibat karena risiko juga akan ditanggung bersama.
Felix Rudianto ME13
Collective decision making sulit dijalankan karena pada prosesnya melibatkan beberapa orang yang sangat dimungkinkan memiliki perbedaan ide dan pendapat. perbedaan ide dan pendapat dapat memunculkan perdebatan yang menghambat pengambilan keputusan secara cepat dan tepat.
HapusNamun dibalik kondisi tersebut Collective decision making memiliki keunggulan alami utama: sinergi dan berbagi informasi. Synergy berkaitan dengan gagasan bahwa hasil tertentu hanya dapat dicapai oleh banyak pikiran dibawa untuk menanggung pada proses pengambilan keputusan tertentu.
Berbagi informasi antara anggota kelompok adalah keuntungan lain dari proses kelompok, dan jika dilaksanakan dengan baik, dapat menyebabkan keputusan yang lebih baik informasi. Idenya di sini adalah bahwa semua anggota kelompok memiliki informasi yang unik di luar yang dipahami oleh semua orang. Dengan menangkap informasi yang unik, kualitas keputusan kelompok akan mencerminkan lanskap informasi yang lebih lengkap.
Galuh Arum ME 2013
Kesulitan yang biasa hadir dalam Collective decision making, yang pertama adalah memberikan pemahaman yang sama akan tujuan atau impact yang akan dihasilkan dari keputusan yang akan dibuat karena keputusan yang diambil secara collective merupakan keputusan yang akan berimpact kepada seluruh pihak yang terlibat didalamnya, sehingga tujuan suatu keputusan ini harus jelas karena ini akan menjadi dasar pemahaman mengapa suatu keputusan harus diambil. Kedua adalah jelas collective tentu melibatkan beberapa orang atau pihak, ramainya latar belakang, pengetahuan, pengalaman, kepentingan, subtansi akan menjadi permasalahan bahkan sejak dimulainya diskusi, sehingga ketika permasalahan pertama tadi bisa didefinisikan dengan baik amaka permasalahan kedua ini akan dapat diminimalisir. Ketiga adalah masalah waktu, collective decision making cenderung membutuhkan waktu yang tidak sebentar namun dengan teknik-tekinik yang telah dijelaskan diatas mampu mengantarkan keputusan lebih efisien dalam pembahasannya.
HapusMeskipun dengan permasalahan yang ada, namun Collective Decision Making mampu menghadirkan keputusan yang lebih berpeluang besar untuk berhasil karena sifatnya yang collective, sehingga semua pihak mendukung hasil keputusan. Kemudian dengan collective decision making ini, pengetahuan dan wawasan dari masing-masing pihak akan bertambah dan memahami seberapa besar posisi tawar atau keberadaannya dalam organisasi, dan memahami seberapa besar pengaruh dari masing-masing pihak dari keputusan yang diambil. Kemudian manfaat yang lain adalah keputusan yang diambil akan mengikat semua pihak sehingga keberhasilan akan dirasakan bersama dan apabila tidak berhasil maka akan dipertanggungjawabkan bersama, dan yang penting adalah evaluasi terhadap keputusan yang diambil.
Kekurangan dari collective decision adalah waktu yang diperlukan realtif lebih lama karena perlu mengumpulkan berbagai pendapat dari banyak orang, dan tidak semua orang suka atau pintar mengemukakan pendapatnya. Selain itu beberapa orang cenderung lebih suka kerja sendiri atau kurang memiliki kemampuan bekerja sama. Dalam pelaksanaannya perlu berlangsung dengan netral dehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan/dibedakan sehingga hasil yang diputuskan akan dilaksanakan dengan baik.
HapusIrham, ME'13
Apabila para pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan sudah dilibatkan sejak awal dalam merumuskan visi dan misi organisasi, menurut saya seharusnya tidak sulit, karena keputusan yang diambil tentunya untuk mencapai visi maupun target yang sudah disepakati bersama. Manfaat yang bisa diambil dari collective decision making memberikan hasil pemikiran yang saling melengkapi demi kemajuan organisasi /perusahaan.
HapusSalam strategis,
Ilham B, ME 13
Dengan adanya beberapa kesulitan dalam menajalankan decision making, apakah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah/meminimalisir munculnya kesulitan-kesulitan tersebut?
HapusChairy, ME'13
Menanggapi pertanyaan mbak Chairy, ada beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk menghadapi kesulitan-kesulitan pada pengambilan keputusan secara kolektif. Diantaranya adalah dengan menggunakan tools untuk mengambil keputusan secara kolektif.
HapusTeknik brainstorming, dipakai untuk membantu kelompok menghasilkan beberapa ide dan alternatif untuk memecahkan masalah. Teknik lain yang dipakai adalah teknik Delphi digunakan dengan menggunakan ahli-ahli yang tersebar dengan mengisi kuesioner anonim.
Teknik lainnya adalah dengan DQ (Decision Quality) Spider, yakni melihat rationale masing-masing anggota kelompok dalam pengambilan keputusan tersebut. Tujuannya adalah untuk berdialog dan memahami jalan pikiran dan sudut pandang masing-masing anggota kelompok.
Ada juga teknik yang menggunakan bantuan komputer atau piranti lunak untuk pembuatan keputusan secara kelompok atau kolektif.
Yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan secara kolektif atau menggunakan kelompok, adalah mengetahui karakter masing-masing anggota kelompok. Salah satunya adalah dengan color coding, apakah anggota kelompok tersebut, bertipe “merah”, “biru”, “hijau” atau “kuning”, yang sering ditranslasikan apakah orang tersebut bertipe direktif, analitis, konseptual atau behavioral.
Ada teori-teori lain atau tools yang lain yang bisa dipakai seperti tools dengan Bird theory, DISc theory dan sebagainya. Sehingga dengan tools tersebut diharapkan konflik dapat diminimalisasi atau tidak terjadi pada saat terjadi interaksi.
Sumber: Kreitner, R., Kinicki, Organizational Behavior 9th ed., Mc-Graw Hill
Bagus, ME’13
Pembuatan keputusan secara kolektif atau berkelompok akan lebih baik daripada beberapa orang mengambil keputusan sendiri-sendiri, meskipun tidak sebagus individu yang terbaik bertindak sendiri.
HapusMenggunakan kelompok untuk membuat keputusan menawarkan manfaat atau lima kemungkinan keuntungan sebagai berikut.
(1) masing-masing individu berkontribusi dengan pengetahuan (knowledge) nya,
(2) masing-masing individu memiliki perspektif yang berbeda sehingga keputusan nantinya terlihat baik dari beberapa sudut pandang,
(3) menstimulasi intelektual,
(4) pemahaman yang lebih baik dari alasan di balik
keputusan,
(5) komitmen lebih dalam untuk keputusan.
Ia juga memiliki beberapa kelemahan berikut.
(1) beberapa orang mungkin mendominasi atau mengintimidasi,
(2) kadang terjadi usaha untuk kesepakatan di antara anggota kelompok demi kebulatan suara dan menghindari keakuratan menilai situasi keputusan,
(3) terlena dengan kepuasan setelah kelompok berhasil membuat keputusan,
(4) pergeseran tujuan, ketika tujuan utama dimasukkan ke tujuan sekunder.
Beberapa karakteristik dari kelompok yang harus diperhatikan adalah
(1) kelompok relatif kurang efisien dibanding pengambilan keputusan sendiri yang dapat dilakukan dengan cepat,
(2) besarnya kelompok (ukuran) mempengaruhi kualitas keputusan,
(3) kelompok tersebut mungkin terlalu percaya diri, dan (4) akurasi penghitungan pengetahuan pengambilan keputusan-lebih tinggi ketika kelompok anggota tahu banyak tentang isu-isu.
Menggunakan kelompok untuk membuat keputusan umumnya mensyaratkan bahwa konsensus dapat dicapai, yang terjadi ketika semua anggota kelompok dapat mengekspresikan pendapat mereka dan mencapai kesepakatan untuk mendukung keputusan akhir.
Sumber: Kreitner, R., Kinicki, Organizational Behavior 9th ed., Mc-Graw Hill
Bagus, ME’13
Berikut ini ada beberapa tambahan mengenai manfaat pembuatan keputusan secara kolektif atau berkelompok, diantaranya adalah :
Hapus1. meningkatkan perencanaan awal, yaitu untuk membuat diskusi atau pertemuan menjadi lebih efektif dan efisien.
2. meningkatkan partisipasi, sehingga setiap peserta dari berbagai latar belakang dapat memberikan kontribusinya dengan optimal.
3. menciptakan iklim yang lebih terbuka dan kondusif, yaitu tanpa membuat pihak yang tingkatannya lebih rendah merasa takut dan terancam dan juga tidak membuat pihak yang tingkatannya lebih tinggi mendominasi jalannya suatu rapat, pertemuan / meeting.
4. setiap ide yang ditawarkan bebas dari kritik.
5. evaluasi yang objektif.
6. menghasilkan ide organisasi.
7.menetapkan prioritas dan mengambil keputusan.
8. dokumentasi hasil rapat.
9. mampu melakukan akses informasi eksternal.
10. menghasilkan notulen hasil diskusi, sehingga pihak yang tidak dapat berpartisipasi langsung dapat tetap memahami hasil dan isi dari meeting.
dikatakan sulit ketika kita tidak mengetahui cra yg tepat dan efektif, dalam menyatukan semua pendapat dalam tim dan memakan waktu yang lebih lama ketika keputusan dibuat dalam tim daripada keputusan yang dibuat oleh indvidu dengan tingkat resiko yang lebih besar. yang perlu dipelajari agar hal ini udah dilakukanialah mempelajari keenam teknik yang telah dijelaskan diatas, dan mengaplikasikannya serta membuat hal tersebut menjadi kebiasaan. dan yang paling penting dalam keputusan dalam tim ialah jangan sampai malah menimbulkan konflik antar anggota kelompok.
Hapusyang ingin saya tanyakan terkait komtar ak bagus ialah
apakah selamanya anggota tim yang mendominasi itu menjadi suatu kelemahan? serta disebutkan bahwa ukuran kelompok mempengaruhi kualitas keputusan, seberapa besar ukuran kelompok yang dimaksud guna mendapatkan keputusan tim yang optimal
Banyak kelompok yang membuat keputusan dalam masyarakat kita seperti pemerintah, perusahaan besar, militer dan semua kepentingan sosial yang mempercayakan pengambilan keputusan pada kelompok-kelompok. Tujuan pengambilan keputusan dalam kelompok adalah untuk memutuskan pertimbangan yang benar, pemahaman yang baik, tindakan yang realitis guna mencapai tujuan dalam kelompok.
HapusAda dua alasan mengapa semua anggota kelompok harus terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Alasan yang pertama adalah untuk meningkatkan kualitas keputusan dengan memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki setiap anggotanya. Alasan yang kedua adalah untuk meningkatkan komitmen anggotanya dalam melaksanakan hasil keputusan.
Namun, semakin banyak orang yang terlibat, semakin lama waktu yang di butuhkan suatu kelompok dalam mengambil sebuah keputusan. Untuk membantu meyakinkan bahwa kelompok telah mengambil keputusan yang efektif, anggota tidak hanya mempertimbangkan faktor-faktor pendukungnya, tapi mereka juga harus memperhatikan faktor-faktor yang mungkin menghalangi proses pengambilan keputusan.
Keputusan collective lebih sulit dikarenakan keputusan ini diambil dari pendapat atau pandangan dari para anggauta team yang tentunya masing-masing memiliki pandangan dan pendapat yang berbeda. Sementara itu manfaat dari keputusan collective adalah adanya gagasan yang segar dan aneh, meminimalkan kesalahpahaman, pembelajaran dan pertumbuhanpribadi meningkat, tantangan dan otonomi meningkat, pemahaman terhadap keseluruhan proses meningkat, hasil yang lebih baik.
Hapussumber : Teknik Pembuatan Keputusan Dalam Tim, P.Keith Kelly
Sebelumnya mari kita tanya pada diri kita masing-masing: "Apakah kita sudah pernah mempelajari dan menguasai teknik-teknik collective decision making ini?"
HapusKita juga sudah mengetahui tentang learning curve yang pada intinya menyebutkan bahwa semua akan "lebih mudah" pada pengulangan berikutnya.
Saya punya pengalaman tentang Collective Decision Making ini. Saat itu harus mengambil keputusan Go or No go yang mempengaruhi kesuksesan suatu misi. Kekeliruan akan berakibat fatal pada Tim dan Organisasi (strategis) secara Nasional maupun Internasional dan nama baik tentunya. Aroma pertentangan antar kelompok dan perbedaan kepentingan sangat terasa.
Tim kami memutuskan untuk menggunakan salah satu teknik dan berlatih dengan serius dan berhasil membuat keputusan sulit hanya dalam 1 hari tanpa keributan. Konsensus tercapai dan proses berjalan dengan damai.
Teknik-teknik tertentu disini bisa meniadakan agenda tersembunyi yang kelak mengganggu pelaksanaan keputusan.
Di masa pelaksanaan, semua kelompok saling bahu membahu untuk mewujudkan konsensus tersebut. Tim dan organisasi tersebut berhasil bekerjasama menyelesaikan sebuah "mission impossible" berawak dengan pendekatan Collective Decision Making.
Kehadiran pemimpin yang kuat memang sangat menentukan. Kita tahu harus kemana, bagaimana mencapainya, berani mengambil tanggungjawab jika gagal dan tentunya tidak narsis kalau sukses. Misi di atas segala kepentingan.
Tak kenal maka tak sayang .... :)
Sudah menjadi tugas seorang pemimpin untuk membuat keputusan.
HapusApalagi dalam kondisi kritis. Menunda-nunda keputusan hanya akan menambah persoalan baru dan menjadikan kondisi akan semakin sulit untuk ditangani.
Kuncinya adalah kecepatan yang kemudian diikuti dengan ketepatan dalam pengambilan suatu keputusan serta memahami konsekuensi yang akan dihadapi dan cara-cara penanganannya.
Jika kita sudah terlatih mengambil keputusan dengan teknik yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi tentu ini bukan pekerjaan yang sulit untuk dilaksanakan. Perlu knowledge, informasi, dan ketrampilan.
Kredibilitas memang ada harganya.
Dalam kondisi yang kritis, Anda pada posisi yang harus mengambil keputusan penting dan segera, apakah Anda akan membuat keputusan dengan risiko akan dipersalahkan oleh rekan-rekan sejawat atau masyarakat? Mengapa dan bagaimana mensikapinya?
BalasHapusSaya sepakat dengan mas Irwan. Keputusan harus segera diambil, meskipun ada risiko yang memungkinkan untuk dipersalahkan beberapa pihak. Yang perlu diketahui, tidak ada suatu keputusan tanpa risiko. Berikutnya, keputusan terkadang tidak dapat memuaskan semua pihak. Bahkan ada proverb yang mengatakan "...bad decision is better rather than no decision at all...". saat pelaksanaannya, ada evaluasi dari keputusan yang diambil, dan dapat dilakukan perbaikan atau bahkan perubahan terhadap keputusan yang diambil, jika diperlukan.
HapusPengambilan keputusan memang harus dilatih. Semakin sering mengambil keputusan dengan matang, maka pada saat-saat berikutnya, keputusan yang diambil akan semakin baik. Pada saat pengambilan keputusan, harus diusahakan data atau informasi yang diperoleh selengkap mungkin serta up-to-date. Dengan memperkecil uncertainties maka risiko juga akan dapat diperkecil.
Saya sependapat dengan mas irwan untuk mengambil keputusan berdasarkan data, pengalaman, ilmu, dan nilai-nilai organisasi, karena proses belajar yang selama ini kita lakukan adalah untuk membuat keputusan, jika kita memiliki berbagai ilmu tetapi tidak dapat membuat keputusan maka ilmu tersebut tidak banyak memiliki makna.
HapusSaat melakukan pengambilan keputusan yang penting dan segera karena kondisi kritis, sebaiknya dilengkapi dengan dokumentasi yang cukup dan jelas sehingga ada eviden yang dapat ditunjukkan saat diperlukan.
Jika akibat yang ditimbulkan bersifat negatif maka hal ini dapat dijadikan pelajaran untuk selanjutnya dalam hal mengambil keputusan.
Irham, ME'13
saya sependapat dengan pak irwan, untuk mengambil keputusan dalam kondisi kritis dengan waktu terbatas yang menjadi pertimbangan tentunya berdasarkan data, pengalaman, batasan kewenangan dan potensi risiko, sejauh keputusan tersebut memberikan manfaat positif lebih besar daripada risikonya maka harus segera diputuskan.
Hapussaya sependapat jika pengambilan keputusan dilakukan dengan cepat karena ada beberapa kondisi yang kritis sehingga diperlukan suatu keputusan yang segera, jika keputusan tidak diambil dengan cepat, malah mungkin akan menimbulkan masalah atau bahaya bagi suatu kelompok atau individu. Pengambilan keputusan yang cepat tentunya berdasarkan data yang ada, pemahaman dan pengalaman yang pemimpin miliki.
HapusKeadaan seperti ini tidak jarang dijumpai seorang Project Manager dalam mengelola suatu proyek. Pada kondisi dimana prognosa proyek selesai akan mengalami kerugian sementara beberapa equipment belum diorder karena penawaran vendor over budget sehingga tingkat manajemen pada enggan untuk memutuskan dengan alasan masing-masing. Project Manager yang bijak akan segera memutuskan untuk P/O walaupun over budget tentunya dengan segala konsekuensi resiko yang telah teridentifikasi dan terdefinisi mitigasinya. Setelah proses berjalan, Project Manager akan berjuang dengan segala upaya yang ada agar proses mitigasi dapat berjalan sesuai rencana, setidaknya bisa meminimalisasi resiko yang akan terjadi. Yang terpenting sebelum mengambil keputusan adalah segera melakukan identifikasi resiko dan menyusun rencana mitigasi resiko.
HapusPondy Tjahjono - ME13
kondisi ideal yang paling pas untuk pengambilan keputusan dalam keadaan kritis ialah kondisi yang cepat dan tepat, artinya cepat dalam pengambilan keputusan dan tepat dalam eksekusi, sependapat dengan teman teman diatas bahwa cepat yang diutamakan mengingat urgensi dari hasil keputusan tersebut, untuk masalh ketepatan dapat didiskusikan selanjutnya dan menjadi bahan feedback untuk evaluasi
HapusPengambilan keputusan yang tepat sangat penting bagi siapa saja, baik pengusaha, birokrat, wakil rakyat dan siapa saja. Kesalahan mengampil keputusan akan membahayakan bagi dirinya dan orang lain dan lingkungan sekitarnya. Keputusan yang baik, tepat dan bijak adalah kebijakan yang di ambil berdasarkan pertimbangan yang matang, melihat dari berbagai sisi aspek masalah yang ada, dalam waktu yang tepat. Kebijakan yang tepat juga dapat dilihat dari akibat, dampak keputusan tersebut.
HapusNamun didalam kondisi yang kritis, dan saya pada posisi yang harus mengambil keputusan penting dan segera, maka saya akan tetap membuat keputusan sesuai autorisasi, wewenang dan tanggung jawab saya, dengan risiko akan dipersalahkan oleh rekan-rekan sejawat atau masyarakat bila keputusan yang saya buat ternyata keliru.
Mengapa dan bagaimana mensikapinya ? Pada dasarnya setiap keputusan akan selalu beresiko, bahkan tidak mengambil keputusan juga beresiko. Keputusan yang bijak memiliki kebaikan/manfaat paling banyak dan resiko yang paling kecil. Untuk mensikapi kasus seperti di atas, pertama saya tetap bersikap tenang dan menyandarkan diri kepada Tuhan YME, kemudian mengamati kondisi yang terjadi dan data yang tersedia pada saat itu, kemudian mengambil keputusan penting dengan segera dengan menggunakan intuisi dan pengalaman yang ada pada diri saya.
Menangapi dari hasil pendapat rekan-rekan terlihat ada beberapa bahwa terdapat 3 faktor dalam pengambilan keputusan pada saat kritis yaitu Emosional adalah berdasarkan pada perasaan atau sikap, Rasional
Hapusialah berdasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, Praktikal adalah berdasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Sehingga nantinya didapatkan pengambilan keputusan yang tepat.
Argianto ME13
Dalam bahasa sederhana pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai “proses memilih”, yaitu memilih salah satu atau beberapa alternatif terbaik. Setiap hari, dari pagi sampai malam, kita dihadapkan dengan beberapa alternatif pilihan.
Hapuspengambilan keputusan juga dapat diartikan sebagai awal dimulainnya suatu perubahan, artinya begitu keputusan diambil dan dilaksanakan akan merubah situasi, diharapkan dengan keputusan tersebut situasi akan menjadi lebih baik.
Berbagai pendekatan dalam mengambil keputusan, seperti dengan menggunakan pendekatan rasional yaitu dengan cara menganalisis vareabel-vareabel terkait, menggunakan metode tertentu, dengan tahapan yang jelas dapat dilakukan, Dalam hal kondisi yang kritis dimana keputusan perlu segera diambil, tetap dibutuhkan variabel atau data minimum yang diperlukan dalam pengambilan keputusan tersebut, artinya keputusan memiliki dasar dan tidak diambil semata-mata karena intuisi
Dalam kondisi yang kritis dan dihadapkan pada posisi harus mengambil keputusan penting dan segera tanpa ada waktu untuk berdiskusi, maka yang akan saya lakukan adalah segera mengambil keputusan berdasarkan data yang ada, pemahaman dan pengalaman yang saya miliki, dengan mempertimbangkan nilai-nilai organisasi dan tujuan organisasi, juga mempertimbangkan impact terhadap keputusan yang akan diambil, sehingga terkadang memerlukan sense untuk bisa memposisikan diri pada pihak yang akan terpengaruh dari keputusan yang akan diambil. Risiko tentu ada baik dari pihak internal atau bahkan eksternal, namun untuk mengurangi risiko yang lebih besar sebaiknya keputusan yang diambil sebelumnya kembali di review dan dilakukan evaluasi dengan berdiskusi pada para pihak, sehingga apabila keputusan yang diambil kurang tepat dapat segera dilakukan perbaikan, dan apabila tepat maka akan mendapat penguatan dan dukungan dari para pihak.
BalasHapusJika diposisikan sebagai pengambil keputusan pada keadaan yang genting dan terdesak, keputusan tetap harus dihasilkan untuk menanggulangi ketidakjelasan terhadap suatu permasalahan. Langkah cepat tetap harus dijalankan untuk mengurangi resiko yang lebih besar lagi apabila menunda memutuskan sesuatu. Tentunya hal ini didasari pertimbangan yang matang, data-data, pemahaman serta pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Menurut saya, tidak ada keputusan yang benar-benar tepat. Yang ada adalah keputusan yang dapat meminimalkan resiko. Karena resiko selalu ada, dan resiko ini menjadi umpan balik terbentuknya keputusan yang lebih bijak di kemudian hari.
BalasHapusRahma - ME'13