.

Minggu, 28 April 2013

10. DEMAND and SUPPLY

Seri Konsep Manajemen Strategis

oleh: Tim III
Errie Kusriadie (ME), Harun Al-Rasyid (ME), Rinaldy Resinanda (MT), Renni Ekaputri (MT)


Teori Malthus (1798) mengatakan bahwa akan terjadi pertambahan deret hitung pada produksi pangan dan deret ukur pada pertumbuhan penduduk. Hal ini berarti akan terjadi ketidakseimbangan antara supply dan demand akan pangan.

Hukum Say–Jean Baptiste – ahli ekonomi Perancis dan seorang businessman, mengkaji hal-hal terkait kompetisi dan perdagangan bebas. J.B.Say mengatakan: supply creates its own demand, supply constitute its own demand.

Menurut Smith, barang mempunyai dua nilai: pertama, nilai guna (value in use); kedua, nilai tukar (value in exchange).

Harga adalah satuan nilai yang diberikan pada suatu komoditi sebagai informasi kontraprestasi dari produsen atau pemilik komoditi.

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu.

Penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.

Permintaan (demand) dan Supply (penawaran) merupakan hubungan di pasar, antara calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. 

Hukum Permintaan dan Penawaran

  1. Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus), jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya. 
  2. Semua terjadi karena ingin mencari keuntungan sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.

Faktor yang mempengaruhi permintaan:

  1. Harga Barang yang dimaksud 
  2. Harga barang substitusi 
  3. Barang substitusi 
  4. Rata-rata pendapatan 
  5. Jumlah populasi 
  6. Estimasi atau forecasting 
  7. Selera, lokasi dan distribusi, dan lain-lain.

Hukum Permintaan (The Law of Downward Sloping Demand)

Bila harga (P) naik, maka permintaan (Qd) turun. Dan bila P turun, maka Qd naik, asumsi ceteris paribus (the other things on held constant).


Faktor yang mempengaruhi penawaran: 

  1. Harga Barang yang dimaksud 
  2. Barang substitusi 
  3. Struktur biaya atau harga bahan baku 
  4. Orientasi produksi 
  5. Estimasi atau perkiraan harga, kebijakan pemerintah, dan lain-lain

Hukum Penawaran (The Law of Supply)

Bila harga (P) naik maka penawaran (Qs) relatif akan naik. Dan bila P turun, maka Qs turun, asumsi ceteris paribus (the other things on held constant).


Pengertian Pasar 

Pasar merupakan pertemuan antaran permintaan (demand) dan penawaran (supply). Interaksi permintaan dan penawaran pada titik keseimbangan (equilibrium) akan menciptakan harga keseimbangan dan kuantitas keseimbangan.


Pengaruh Pajak dan Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar

Pajak adalah bentuk pungutan yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat berdasarkan ketentuan undang-undang. Sedangkan subsidi merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat.


Pajak
Subsidi
Bentuk
· Ad valorem (proporsional, progresif, degresif), yaitu pajak yang dipungut dengan prosentase tertentu.
· Spesifik (lump sum), yaitu pajak yang dipungut per unit barang.

·   Subsidi per unit barang.
·   Pemerintah memberikan bantuan sejumlah dana kepada pengusaha tanpa mempertimbangkan jumlah output yang dihasilkan.

Pengaruh
·   Produsenà meningkatkan harga jual
· Konsumenà dengan naiknya harga berakibat menurunnya daya beli konsumen.
·  Produsenà mengurangi beban biaya produksi, sehingga dapat menurunkan harga jual.
· Konsumenà dengan turunnya harga berakibat meningkatnya daya beli konsumen.


Elastisitas Permintaan dan Penawaran

Elastisitas Permintaan 

merupakan ukuran kuantitatif yang menunjukkan perubahan kuantitas permintaan suatu barang sebagai akibat dari perubahan harga.

Jenis permintaan berdasarkan nilai elastisitas:
  1. Permintaan elastis tidak sempurna (elastisitas bernilai nol) yaitu perubahan harga tidak merubah permintaan barang. 
  2. Permintaan elastis sempurna (elastisitas bernilai tak hingga) menggambarkan produk yang sangat peka terhadap perubahan harga. 
  3. Permintaan elastis uniter (elastisitas bernilai satu) menggambarkan harga dan kuantitas produk yang diminta berubah dalam persentase yang sama dan saling mengkompensasi. 
  4. Permintaan tidak elastis (elastisitas bernilai < 1) menggambarkan perubahan harga yang menyebabkan perubahan permintaan dengan proporsi yang lebih kecil. 
  5. Permintaan elastis (elastisitas bernilai > 1) menggambarkan perubahan harga yang menyebabkan perubahan permintaan dengan proporsi yang lebih besar.

Faktor Penentu Elastisitas Permintaan

Beberapa faktor yang menentukan elastisitas permintaan adalah:

  1. Jumlah barang subtitusi yang tersedia di pasar.
    Suatu barang yang memiliki barang substitusi yang banyak akan memiliki permintaan yang elastis. Jika P naik, maka permintaan menurun dengan prosentase yang lebih besar, karena konsumen akan membeli barang substitusi dan sebaliknya. Suatu barang yang tidak memiliki barang substitusi (sedikit) akan memiliki permintaan yang tidak elastis. Perubahan harga tidak membawa dampak terhadap penurunan/kenaikan permintaan barang, karena pasar tidak menyediakan barang substitusi bagi konsumen.
  2. Potensi pendapatan yang dibelanjakan.
    Semakin besar bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli suatu barang, maka semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.
  3. Jangka waktu analisis permintaan
    Analisis permintaan terhadap suatu barang dalam jangka waktu yang relatif lama menjadikan permintaan terhadap barang tersebut bersifat elatis, karena pasar mengalami perubahan dalam waktu yang relatif lama. Analisis permintaan terhadap suatu barang dalam jangka waktu yang relatif singkat menjadikan permintaan terhadap barang tersebut bersifat tidak elatis, karena pasar sulit mengalami perubahan dalam waktu yang relatif pendek.

Elastisitas Penawaran

merupakan ukuran kuantitatif yang menunjukkan perubahan kuantitas penawaran suatu barang sebagai akibat dari perubahan harga.

Jenis elastisitas penawaran:
  1. Penawaran elastisitas sempurna
  2. Penawaran elastisitas tidak sempurna
  3. Penawaran dengan elastisitas uniter
  4. Penawaran tidak elastic
  5. Penawaran elastis

Faktor Penentu Elastisitas Penawaran

Beberapa faktor yang menentukan elastisitas penawaran adalah:
  1. Sifat perubahan biaya produksi
    Penawaran yang tidak elastis, jika kenaikan penawaran (supply) dilakukan dengan biaya produksi yang sangat tinggi.
  2. Jangka waktu analisis penawaran
    Analisis penawaran terhadap suatu barang dalam jangka waktu yang relatif lama menjadikan penawaran terhadap barang tersebut bersifat elatis, karena perusahaan dapat melakukan perubahan baik harga, disain produk dan sebagainya. Analisis penawaran terhadap suatu barang dalam jangka waktu yang relatif singkat menjadikan penawaran terhadap barang tersebut bersifat tidak elatis, karena perusahaan tidak mampu melakukan perubahan.









Artikel Terkait

34 komentar:

  1. Mari kita diskusikn, apakah topik ini ada hubungannya dengan topik-topik manajemen strategis sebelumnya. Jika ada, topik apa yang paling relevan dengan topik yang satu ini.

    BalasHapus
  2. Assalamu`alaykum wr.wb.

    Kajian market structure, price elasticity,juga demand-supply, merupakan bagian dari efisiensi dan keefektifan penerapan akuntasi dan keuangan sebagai alat pengendalian dan evaluasi kinerja manajemen.

    Dalam "Model Manajemen Strategis Komprehensif" oleh Fred David, penerapan strategi berupa pemasaran, keuangan, akuntasi, litbang, dan isu-isu SIM, nantinya akan menjadi dasar dalam mengukur dan mengevaluasi kenerja manajemen.


    Tujuan kajian-kajian tersebut agar tidak terjadi "market failure" atas usaha yang dijalankan.

    Market failure merupakan kondisi dimana tidak/kurang terjadi persaingan dalam suatu sektor. Hal ini berdampak pada alokasi sumber daya yang tidak efisien, sehingga kesejahteraan masyarakat berkurang, kondisi seperti ini mengakibatkan pemerintah untuk melakukan intervensi pasar.

    Wassalamu`alaykum


    TIM 3

    Errie Kusriadie (ME)
    Harun Al-Rasyid (ME)
    Rinaldy Resinanda (MT)
    Renni Ekaputri (MT)

    BalasHapus
  3. Mau Menambahkan sedikit.

    Diartikel diatas telah dijelaskan mengenai Equilibrium yang merupakan suatu kondisi dimana terjadinya interaksi antara permintaan dan penawaran pada titik keseimbangan yang akan menciptakan harga keseimbangan dan kuantitas keseimbangan.
    Selain equilibrium ada juga istilah Dis-equilibrium yang merupakan suatu kondisi yang menciptakan ketidakseimbangan antara harga dan kuantitas.
    1. Excess Supply - Kondisi dimana harga yang ditetapkan terhadap suatu produk/barang terlalu tinggi sehingga kelebihan pasokan/supply yang akhirnya menimbulkan inefisiensi alokatif.
    [im]http://i1233.photobucket.com/albums/ff391/sahabatbundain2011/DisEquibrilium_ExcessSupply.jpg[/im]

    2. Excess Demand - Suatu kondisi dimana harga yang ditetapkan terhadap suatu barang/produk dibawah harga Keseimbangan, sehingga karena rendahnya harga, maka konsumen akan melakukan banyak permintaan terhadap barang tersebut, sementara penawaran/pasokan/supply barangnya tidak mencukupi.
    [im]http://i1233.photobucket.com/albums/ff391/sahabatbundain2011/DisEquibrilium_ExcessDemand.jpg[/im]

    Gambar diatas menunjukkan bahwa, pada saat harga berada di titik P1, demand dari konsumen berada dititk Q2, sementara kemampuan dan keinginan produsen untuk memproduksi barang berada di Q1, sehingga terjadi kekurangan stok dipasaran, dan konsumen berebut untuk mendapatkan barang diharga P1. Melihat kondisi pasar yang demikian, secara otomatis, produsen akan memperbanyak produksinya untuk dapat memenuhi permintaan konsumen sampai mencapai titik Q2, tetapi secara bersamaan juga akan menaikkan harganya sampai hampir mencapai titik harga keseimbangan (equilibrium).

    Terima Kasih.

    -Vince Nova-

    BalasHapus
  4. Menambahkan tentang Elastisitas Permintaan :

    Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun Dan sebaliknya.
    Sedangkan tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan yang berlawanan tadi, maka disepakati bahwa elastisitas harga ini benar indeksnya/koefisiennya dapat kurang dari, sama dengan lebih besar dari satu Dan merupakan angka mutlak (absolute), sehingga permintaannya dapat dikatakan :
    1. Tidak elastisitas (in elastic)
    2. Unitari (unity) dan
    3. Elastis (elastic)
    Dengan bentuk rumus umum sebagai berikut :

    [im]http://i1323.photobucket.com/albums/u593/suarjaya/rumuselastisitas_zps8b4433fa.jpg[/im]

    Dimana :
    Eh = elastisitas harga permintaan
    Q = Jumlah barang yang diminta
    P = harga barang tersebut
    Δ = delta atau tanda perubahan.

    Hasil akhir dari elastisitas tersebut memberikan 3 kategori :
    1. Apabila perubahan harga (ΔP) mengakibatkan perubahan yang lebih besar dari jumlah barang yang diminta (ΔQ), disebut dengan elastisitas yang elastis (elastic), dimana besar koefisiennya adalah besar dari satu (Eh > 1). Bentuk kurva permintaannya lebih landai.
    [ % ΔP < % ΔQ].
    2. Apabila persentase perubahan harga (%ΔP) sama besarnya dengan persentase perubahan jumlah barang yang diminta (%ΔQ), disebut dengan elastisitas yang unity (unitari), dimana besar koefisiennnya adalah sama dengan satu (eh=1), bentuk kurva permintaannya membentuk sudut 45 derajat dari titik asal [%ΔP = %ΔQ].
    3. Apabila persentase perubahan harga (%ΔP) mengakibatkan perubahan kenaikan jumlah barang yang diminta (%ΔQ) yang lebih kecil,disebut dengan elastisitas yang in elastic dimana besar keofisiennya lebih kecil dari satu (Eh < 1). Bentuk kurva permintaannya lebih curam
    [ %ΔP > %ΔQ].

    Pembagian kedalam tiga kategori tersebut disebabkan karena perbedaan total penerimaan (Total Renenue) nya sebagai akibat perubahan harga masing-masing kategori. Pada suatu kurva permintaan akan terdapat ketiga keadan tersebut, tergantung dititik mana mengukurnya. Pada harga tinggi, elastisitasnya lebih besar dari satu atau elastis, pada harga yang rendah elastisitasnya kurang dari satu atau tidak elastis (in elastic), sedangkan titik tengah dari kurva permintaan mempunyai elastisitas sama dengan satu atau unity (unitari),
    Disamping tiga bentuk elastisitas harga permintaan diatas, ada dua lagi elastisitas harga permintaan, yaitu :
    • Permintaan yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan tingkat yang paling tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana respon yang paling besar dari jumlah barang yang diminta terhadap harga, bentuk kurva permintaannya merupakan garis horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu garis horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu datar, besar elastisitasnya tidak berhingga (Eh = ~) pada kondisi ini berapapun jumlah permintaan, harga tidak berubah atau pada tingkat harga yang jumlah permintaan dapat lebih banyak.

    • Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan tingkat paling rendah dari elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga adalah sangat kecil, bentuk kurva permintaannya vertikal dengan sempurna sejajar dengan sumbu tegak, besar koefisien elastisitasnya adalah nol (Eh = 0), artinya bagaimanapun harga tinggi, konsumen tidak akan mengurangi jumlah permintaannya.


    Sumber :
    http://id.wikipedia.org/wiki/Penawaran_dan_permintaan

    Regards,
    Putu Eka Suarjaya

    BalasHapus
  5. Menambahkan tentang estimasi dan peramalan permintaan

    Estimasi permintaan berbeda dengan peramalan permintaan. Estimasi permintaan dipergunakan dalam proses mencari nilai permintaan dimasa sekarang, sedangkan peramalan untuk masa mendatang.

    ESTIMASI PERMINTAAN

    Estimasi adalah upaya untuk mengetahui pengaruh dari perubahan satu atau lebih variabel yang mempengaruhi permintaan atau jumlah permintaan suatu produk. Estimasi permintaan dapat diketahui dengan dua cara, yaitu :

    1. Pendekatan Langsung
    Pendekatan langsung adalah estimasi permintaan dengan melibatkan konsumen secara langsung misalnya dengan interview, survei konsumen, simulasi situasi pasar dan eksperimen pasar terkendali.

    - Interview dan Survei
    Metode yang sangat umum digunakan dalam estimasi permintaan adalah menanyai secara langsung konsumen ataupun konsumen potensial tentang kemungkinan perubahan keputusan mereka untuk membeli suatu produk karena perubahan-perubahan harga produk tersebut maupun faktor-faktor lain.
    - Simulasi Situasi Pasar
    Pendekatan dengan membuat simulasi kondisi pasar disebut juga sebagai klinik konsumen. Sejumlah konsumen yang dipilih sebagai responden diberi sejumlah uang dan diminta untuk membelanjakan uang tersebut pada pasar yang disimulasi. Kelompok responden yang berbeda memperoleh perlakuan pemasaran yang berbeda pula. Reaksi dari masing-masing kelompok kemudian dicatat dan dianalisis. Klinik konsumen memerlukan biaya yang besar untuk mewujudkannya, dan memakan waktu lama. Untuk menekan biaya dapat dilakukan dengan membantasi jumlah responden, tetapi responden tersebut harus mewakili pasar secara keseluruhan.
    - Eksperimen Pasar Langsung
    Eksperimen pasar secara langsung dengan melibatkan konsumen langsung dipasar yang sebenarnya. Konsumen diminta untuk membelanjakan sejumlah uang untuk produk yang ditelaah. Konsumen yang diambil sebagai responden untuk eksperimen dapat ditentukan atas dasar berbagai kriteria seperti wilayah pemasaran, domisili atau propinsi. Untuk mendapatkan hasil yang sahih, mungkin harus dilakukan dalam jangka waktu yang agak panjang. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa reaksi konsumen benar-benar disebabkan oleh perubahan strategi pemasaran suatu produk. Sebab bisa saja terjadi ketika eksperimen pasar dilakukan, pada saat bersamaan terjadi pula perubahan pada variabel-variabel lain yang berada diluar kontrol perusahaan. Dalam hal ini bisa saja reaksi konsumen berada diluar kontrol perusahaan tersebut.

    2. Pendekatan Tak Langsung
    Estimasi permintaan dengan pendekatan tak langsung dilakukan untuk mencari hubungan di antara data-data permintaan produk dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya secara statistik dengan menggunakan data yang sudah terkumpul dan tersedia. Data yang lengkap dan akurat yang dimiliki oleh suatu perusahaan, akan memungkinkan perusahaan untuk melakukan estimasi permintaan konsumen yang dihadapi dengan lebih baik. Salah satu cara yang digunakan untuk mengestimasi permintaan adalah dengan cara analisis regresi.


    PERAMALAN PERMINTAAN (FORECASTING)

    Peramalan permintaan adalah upaya untuk mengetahui kemungkinan perubahan permintaan atau jumlah produk yang diminta, oleh konsumen dimasa yang akan datang. Peramalan hanyalah merupakan alat bantu bagi perusahaan dalam situasi yang penuh ketidakpastian. Peramalan biasanya dimulai dari hal-hal makro yaitu kondisi perekonomian negara secara keseluruhan kemudian secara bertahap dilakukan juga peramalan pada tingkat mikro yaitu pada tingkat industri atau perusahaan.

    Ada 2 metode dalam peramalan permintaan :
    1. Metode Kualitatif
    Berdasarkan atas judgements (pendapat) dari seseorang atau sekelompok orang. Metode yang digunakan bisa Juri Opini eksekutif (manajer/eksekutif), metode Delphi (kelompok ahli), gabungan tenaga penjualan (sales), survei pasar (masukan dari konsumen).
    2. Metode Kuantitatif
    Menggunakan data historis sebagai dasar pijakannya. Metode ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
    a. Metode deret waktu
    b. Metode kausal (sebab akibat)

    BalasHapus
  6. Ikut menambahkan...

    Terkait manajemen strategis dengan topik permintaan dan penawaran, pasti akan berpengaruh terhadap harga. Harga adalah satuan nilai yang diberikan pada suatu komoditi sebagai informasi kontraprestasi dari produsen atau pemilik komoditi. Oleh karena itu saya melihat perlu strategi dalam penentuan harga, dan ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk memasuki dunia pemasaran global maka harus dapat membangun sebuah system dan kebijakan tertentu penetapan harga.

    Ada hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini, yaitu tingkat persaingan nasional yang terwujud pada factor biaya, perizinan,dan keunikan yang ditawarkan sesuai dengan keadaan nasional sebuah negara. Selain itu ada hal penting lain yang perlu diperhatikan dari pihak internal perusahaan. Tergantung jenis perusahaannya, maka ada berbagai kepentingan kelompok di dalamnya yang terkadang menimbulkan masalah.

    Di dalam proses penetapan harga jual suatu produk, perusa¬haan hendaknya mengikuti prosedur yang terdiri dari enam langkah pokok, yaitu memilih sasaran harga, menentukan permintaan, memperkirakan biaya, menganalisis pesaing, memilih metode harga dan memilih harga akhir. (HIRDINIS M, SE, MM/FE Mercu Buana)

    BalasHapus
  7. Q-1/2014
    Jika teori biasa digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena secara general dalam kondisi ideal, fenomena apa yang ingin dijelaskan oleh teori demand and supply disini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya mencoba menangkap fenomena yang ingin dijelaskan dari teori ini adalah mengenai kondisi ekonomi mikro dimana penawaran dan permintaan ( supply and demand ) adalah model penentuan harga di pasar.
      Pada pasar yang competitif harga satuan untuk barang akan bervariasi yang juga dipengaruhi oleh faktor - faktor seperti ketersedian barang subtitusi, distribusi, kebijakan pemerintah dll hinga akhirnya berada pada satu titik, dimana kuantitas yang diminta oleh konsumen akan sama dengan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen

      Gakuh Arum ME 2013

      Hapus
    2. Teori demand and supply menjelaskan tentang bagaimana harga suatu barang/jasa mempengaruhi jumlah/kuantitas permintaan dan penawaran. Ukuran kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh tersebut disebut elastisitas. Barang / jasa yang berbeda bisa jadi memiliki elastisitas, baik elastisitas permintaan maupun penawaran, yang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang telah dijelaskan pada artikel di atas. Kemudian permintaan dan penawaran akan berinteraksi di pasar hingga tercipta keseimbangan harga dan kuantitas.

      Chairy, ME'13

      Hapus
    3. Sepakat dengan mbak Arum, serta beberapa comment sebelumnya dari mbak Renni Ekaputri dan Vince Nova, teori ini menunjukkan bagaimana preferensi konsumen menentukan permintaan (demand) untuk suatu komoditi sedangkan biaya usaha merupakan basis dari suplai komoditi.

      Contoh di sektor energi misalnya kenaikan harga BBM di suatu negara atau daerah dapat diakibatkan oleh peningkatan demand di daerah tersebut atau diakibatkan oleh turunnya suplai minyak.

      Atau apabila dilihat dari sisi suplai, contoh riil adalah pada saat harga minyak melambung tinggi pada tahun 2007-2008 hingga puncaknya di atas $100 per barrel, perusahaan minyak di bagian hulu (upstream) menggenjot produksinya. Dan pada saat harga minyak jatuh satu tahun kemudian di tahun 2009, banyak perusahaan minyak yang menurunkan produksi, menunda ekspansi dan pengeboran.

      Salah satu sumber untuk hal ini adalah statistik dari WTRG Economics yang memperlihatkan trend kurva aktivitas rig (untuk pengeboran dan ekstraksi minyak) mengikuti trend kurva harga minyak dunia.

      Begitu pula dengan fenomena shale gas di Amerika Serikat baru-baru ini yang membuat harga gas jatuh karena ketersediaan suplai yang cukup tinggi. Sedangkan contoh riil dari sisi demand adalah tingginya harga LNG di Jepang. Hal ini karena bencana PLTN di Fukushima pada tahun 2011 lalu membuat Jepang menurunkan nuklir (PLTN) dan sebagai gantinya menaikkan gas (LNG) pada bauran energi primernya. Sehingga hal ini meningkatkan permintaan sehingga berujung pada naiknya harga LNG.

      Salah satu sumber Referensi EIA menjelaskan teori demand dan supply mengenai gas alam ini.

      Sumber:
      1. WTRG Economics, http://www.wtrg.com/rigs_graphs/world/short/rigwld.gif
      2. EIA Natural Gas, http://www.eia.gov/energyexplained/index.cfm?page=natural_gas_factors_affecting_prices

      Bagus, ME’13

      Hapus
    4. Fenomena pada teori permintaan dan penawaran bahwa teori ini tidak berlaku bagi barang inferior. Misalnya, bagi masyarakat Indonesia yang makanan pokoknya adalah beras, maka meski harga singkong diturunkan, belum tentu menaikkan permintaan.
      Contoh barang inferior lain adalah sandal jepit. Ketika tingkat pendapatan masyarakat rendah, tingkat permintaan terhadap barang tersebut akan tinggi. Namun ketika tingkat pendapat masyarakat meningkat, permintaan atas barang tersebut akan turun karena masyarakat meninggalkannya dan memilih untuk membeli sandal lain yang lebih berkualitas meskipun dengan harga yang lebih mahal.
      Dengan demikian, teori permintaan dan penawaran tidak mutlak berlaku bagi seluruh barang. Artinya, kalau pebisnis bisa membuat barangnya menyimpang dari teori itu, ia bisa terlepas dari kungkungan merosotnya permintaan yang harus di atasi dengan menurunkan tingkat harga

      Sumber: klik.

      Ilham Budi, ME '13

      Hapus
    5. Penentuan Harga, Penawaran serta Permintaan sangat diperlukan dalam perkembangan sistem ekonomi.Penentuan Harga bersumber pada penawaran dan permintaan.Penawaran bersumber pada kuantitas barang yang akan diproduksi dan ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,sedangkan Permintaan bersumber pada kuantitas permintaan barang berdasarkan harga yang ditawarkan.

      Ilmu ekonomi ini tidak selalu bisa diterapkan disetiap Negara,banyak faktor-faktor yang mempengaruhi baik dalam penawaran maupun permintaan,diataranya harga,mutu barang,kebutuhan,gaya hidup, dsb. Pelajaran dari teori ini menjelaskan bagaimana seharusnya menentukan harga,agar hukum penawaran dan permintaan dapat berjalan seimbang,sehingga terciptanya masyarakat yang paham ekonomi dan berkualitas

      indrawan nugrahanto ME13

      Hapus
    6. Pada kondisi ideal maka teori demand dan supply akan berlaku, tetapi pada kenyataannya tidak ada kondisi yang benar-benar ideal. Saya pernah berdiskusi dengan teman pedagang tentang harga bahan pokok saat lebaran mengapa naik sangat besar dan tidak sebanding dengan kenaikan permintaan, ternyata harga naik karena pembeli tidak dapat menolak kenaikan tersebut demi momen lebaran. Artinya, hargapun dapat dipaksakan oleh salah satu pihak dalam hal ini penjual tanpa adanya keseimbangan antara permintaan dan penawaran.

      Irham, ME'13

      Hapus
    7. penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang
      dimana Permintaan yang dimaksud adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu.sementara Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu

      yang bisa di analogi kan kedalam
      “Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.”
      serta
      “Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat.”

      Hapus
    8. Setuju dengan pendapat mbak Arum dimana Teori demand dan supply bertujuan untuk menggambarkan fenomena atas hubungan-hubungan di pasar antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Bagi pembeli berlaku hukum permintaan dimana makin tinggi harga barang maka makin menurun permintaan, begitu juga sebaliknya. Sementara bagi penjual akan berlaku hukum penawaran dimana makin tinggi harga maka penjual akan mencoba untuk memperbanyak barang dengan maksud mendapat keuntungan sebesar-besarnya.
      Interaksi antara hukum permintaan dan penawaran akan menghasilkan titik kesetimbangan dimana akan tercipta keseimbangan harga dan kuantitas.

      Pondy Tjahjono - ME13

      Hapus
    9. Pendapat yang kemukakan Mas Ilham seperti disebutkan pada artikel ini, dimana ada faktor-faktor penentu penawaran, salah satunya adalah barang subsidi.
      Saat ini dimana komunikasi pertukaran data sangat mudah dilakukan maka harga menjadi sesuatu yang sangat dinamis, walaupun ada beberapa pihak yang berusaha mempertahankan harga pada level tertentu, tetap saja perubahan harga dapat terjadi sewaktu-waktu. Harga seperti sebuah "kesepakatan" yang terjadi di pasar.
      Peran negara dalam penentuan harga juga semakin kecil dengan semakin banyaknya diterapkan perjanjian perdangan bebas, bahkan negara kita juga akan menjalankan sistem perdagangan bebas dalam zona regional ASEAN, yaitu AFTA. Dengan demikian harga barang-barang di Indonesia akan semakin sensitif terhadap pengaruh dari luar.

      Irham, ME'13

      Hapus
    10. Menanggapi pernyataan mas ilham, bahwa teori ini berarti juga dipengaruhi oleh faktor budaya. Hal ini bisa dicontohkan dengan budaya dari masyarakat kita adalah memakan nasi sebagai makanan pokoknya, meskipun harga beras naik, tetapi masyarakat kita tetap membeli beras sebagai bahan makanan pokoknya. Meski ada singkong, yang sebenarnya bisa dipilih sebagai bahan makanan pengganti, yang harganya bisa dikatakan lebih murah dari beras, namun masyarakat tetap memlilih beras sebagai pilihan utama.

      Hapus
    11. Mencoba memahami fenomena yang terjadi pada teori demand dan supply, bahwa dalam pasar adanya permintaan dan penawaran dipengaruhi oleh adanya perubahan dalam harga. Namun, dalam perubahan harga tersebut memiliki perbedaan dan terdapat alasan yang menyebabkan harga tersebut naik ataupun turun. Permintaan dan penawaran yang terjadi pada intinya mempengaruhi jalannya mekanisme pasar, yaitu harga dan kuantitas barang (produk).
      Mekanisme pasar yang mempengaruhi permintaan dan penawaran menyebabkan adanya sikap yang harus ditentukan oleh konsumen maupun produsen (penjual). Konsumen merupakan individu yang memiliki pengaruh terhadap kebutuhan yang dibutuhkan. Kebutuhan yang dibutuhkan ini merupakan hal yang menjadi objek dan dibutuhkan atau diinginkan oleh konsumen. Hal ini merupakan permintaan yang diajukan oleh konsumen. Sedangkan, penawaran merupakan hal yang dilakukan oleh penjual dengan melihat adanya potensi kebutuhan.
      Referensi :
      Guell, C, Robert. 2008. “Chapter 2: Supply and Demand” dalam Issues in Economics Today. New York: McGraw Hill.

      Hapus
    12. Teman-teman sekalian,dalam kaitannya dengan demand dan supply adakah pengaruh brand image dan brand ambassador dalam proses ini? Jika ada berapa besar pengaruhnya ?

      Hapus
    13. menanggapi pertanyaan pak Arif,

      Dijelaskan oleh Kotler bahwa merek atau brand sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan keistimewaan, manfaat dan jasa tertentu pada pembeli. Selain itu merek dapat mencerminkan kualitas, mengkonsumsi barang atau jasa tersebut. Oleh karena itu merek merupakan salah satu keputusan strategi yang harus diperhatikan oleh perusahaan ( Kotler, 2004: 63 ).
      sumber

      Brand image dari suatu produk yang baik akan mendorong para calon pembeli untuk membeli produk tersebut daripada membeli produk yang sama dengan merek lain. Karena itu penting bagi perusahaan untuk memperhatikan perilaku pembeli mereka guna menentukan langkah yang tepat untuk mengantisipasinya.

      Hapus
  8. Q-2/2014
    Keputusan-keputusan apa yang dipengaruhi oleh teori ini dan dapatkah Anda memberi contoh untuk memperkuat penjelasan yang diberikan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keputusan-keputusan yang dipengaruhi oleh teori ini, antara lain:
      - Penentuan harga
      - Penentuan jumlah barang yang akan diproduksi
      - Perlu / tidaknya mencari barang substitusi
      - Penentuan kebijakan terkait demand dan supply yang mendukung terciptanya keseimbangan pasar

      Chairy, ME'13

      Hapus
    2. Salah satu contoh keputusan yang didasari oleh hukum supply-demand adalah kebijakan pelarangan ekspor bahan mineral mentah. Dalam beberapa tahun terakhir , harga komoditas mineral logam, antara lain nikel terus melemah klik disini.
      Selain untuk meningkatkan nilai tambah bagi industri dalam negeri, keputusan Pemerintah melarang penjualan nikel dalam bentuk mentah juga diharapkan dapat meningkatkan harga nikel seiring dengan menurunnya pasokan, klik disini.

      Hapus
    3. menambahkan apa yang sudah di contohkan oleh pak felix saya sangat setuju dimana pemerintah sangat berperan sekali menentukan kebijakan-kebijakan terkait dengan supply and demand khususnya di sektor riil sehingga keseimbangan pasar dapat di terjaga dengan baik

      Indrawan nugrahanto ME13

      Hapus
    4. Keputusan yang dipengaruhi oleh hukum supply dan demand adalah keputusan penyesuaian harga. Sebagai contoh perihal keputusan untuk kenaikan harga BBM bersubsidi tahun 2013 lalu. Berdasar APBN 2013, kuota BBM bersubsidi adalah 46 juta KL. Pada perjalanannya, 46 juta KL tidaklah mencukupi, untuk itu pada APBNP 2013, kuota BBM bersubsidi direvisi Menjadi 48 juta KL. Untuk menekan pembengkaan subsidi BBM maka pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Walaupun penyebabnya tidak hanya melebihi kuota saja, tetapi juga karena pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar dan kenaikan harga minyak dunia. Hal ini seperti disampaikan oleh Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan pada saat itu, Boediarso Teguh Wibowo.
      (sumber Republika on-line 14 Nopember 2013).

      Pondy Tjahjono-ME13

      Hapus
    5. Pak Felix menunjukkan peran pemerintah dalam perekonomian, tapi bagaimana menurut Pak Felix dan rekan-rekan yang lain untuk masa yang akan datang setelah pemberlakukan AFTA secara penuh pada tahun 2015 nanti? Dengan sistem perdagangan bebas maka peran pemerintah akan semakin besar dan pengaruh pasar akan semakin berasa.

      Hapus
    6. => Sepakat dengan Pak Pondy, Keputusan Penentuan Harga Produk dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan penawaran. Sebagai contoh, harga suatu produk akan relatif tinggi apabila kuantitas yang ditawarkan perusahaan lebih tinggi daripada yang diminta oleh konsumen. Namun ketika kuantitas yang ditawarkan perusahaan lebih sedikit dibandingkan dengan kuantitas yang diminta oleh konsumen, maka harga akan relatif rendah. Harga keseimbangan akan timbul ketika kuantitas produk yang ditawarkan oleh perusahaan sama dengan kuantitas produk yang diminta oleh pelanggan.

      => Keputusan untuk menaikkan/menurunkan produksi apabila terjadi peningkatan/penurunan dalam permintaan akan produk.

      => Keputusan penentuan berapa banyak bahan baku yang akan dipesan,dan apakah perusahaan akan mempekerjakan lebih banyak karyawan dengan menilik ramalan permintaan suatu perusahaan.

      Rahma - ME'13

      Hapus
    7. keputusan yang dipengaruhi oleh teori supply dan demand antara lain kebijakan dalam menetapkan DMO batubara dimana pemerintah menetapkan kewajiban pasar dalam negeri (DMO) batu bara minimal sebesar 95,55 juta ton atau meningkat 29 persen dibanding DMO tahun lalu yang mencapai 74,03 juta ton. Volume DMO tersebut setara dengan 25,9 persen dari perkiraan produksi batu bara pada 2014 sebesar 368,89 juta ton. Kebijakan tersebut berdampak positif selain meningkatkan keamanan supply dalam negeri, juga akan menguntungkan produsen batubara apabila terjadi pelemahan permintaan global.
      Sumber klik.
      Ilham B, ME '13

      Hapus
  9. Q-3/2014
    Identifikasi kondisi ideal yang digunakan teori ini, lalu apakah jika kondisi tersebut tidak terpenuhi maka teori ini tidak dapat digunakan dan apa argumentasinya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kondisi yang ideal dalam teori ini adalah tidak digunakannya konsep elastisitas yang bernilai nol (0) antara harga dan kuantitas barang sehingga selalu tercapai keseimbangan harga dan kuantitas. Padahal pada kondisi aktual, bisa saja terdapat barang yang permintaan dan penawarannya bersifat elastis tidak sempurna (bernilai 0).

      Chairy, ME'13

      Hapus
    2. ibu chairy saya mau menanyakan apakah bisa terjadi apabila konsep elastisitas benar-benar bernilai 0,kira2 bisa di berikan contohnya misal di bidang energi baik di indonesia maupun di negara lain?

      indrawan nugrahanto ME13

      Hapus
    3. Saya tidak yakin pada saat ini ada elastisitas nol antara harga dan kuantitas, artinya berapapun jumlah stok barangnya, harga tidak akan terpengaruh. Misalnya harga impor garam yang lebih murah daripada produk lokal karena kuantitas garam di negara asal sudah banyak, sehingga harga jual dapat lebih murah daripada produk lokal.
      Elastisitas nol mungkin terjadi jika perdagangan yang terjadi adalah monopoli sempurna namun bagaimana mungkin terjadi di era global saat ini?

      Sumber : http://finance.detik.com/read/2011/08/05/161602/1697625/1036/2/ini-dia-alasan-harga-garam-impor-lebih-murah

      Irham, ME'13

      Hapus
    4. Saya mencoba menangkap yang dimaksud dengan kondisi ideal disini adalah keadaan yang menunjukkan baik Konsumen maupun Produsen telah menyetujui harga suatu barang, yaitu harga yang Konsumen bersedia membeli untuk sejumlah barang sama dengan harga yang Produsen bersedia menjual untuk sejumlah barang tersebut (kondisi Ekuilibrium atau keseimbangan pasar)

      Harga keseimbangan ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Penjual dan pembeli biasanya akan selalu mengambil tindakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara pemintaan dan penawaran. Situasi dimana jumlah penawaran lebih besar dari permintaan disebut dengan surplus. Sebaliknya, situasi dimana jumlah permintaan lebih besar dari pernawaran disebut dengan kekurangan (shortage).

      Setelah pasar sampai ke titik ekuilibrium, penjual dan pembeli sama – sama puas dan harga pun tidak akan berubah lagi. Biasanya situasi surplus maupun kekurangan sifatnya sementara, karena pasar akan selalu bergerak kearah titik keseimbangan.

      Kita tahu bahwa permintaan dan penawaran tidak selalu tetap, namun selalu berubah – ubah sesuai dengan perubahan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Apabila terjadi perubahan pada faktor – faktor tersebut, maka permintaan dan penawaran juga ikut berubah dan otomatis akan merubah posisi titik ekuilibrium. Jika terjadi peningkatan jumlah permintaan namun jumlah penawaran tetap, maka harga akan naik, sehingga titik ekuilibrium juga bergeser naik. Sementara jika penawaran naik namun permintaan tetap, maka harga akan turun dan mengakibatkan titik ekuilibrium juga turun.

      Hapus
  10. Kondisi ideal dari demand dan supply terlihat pada gambar pengertian pasar diatas dimana terjadi titik potong antara demand dan supply disini. Pada titik ini alokasi dari pemakaian sumberdaya untuk menghasilkan barang adalah optimum effisien karena seluruh jumlah barang/jasa yang diproduksi pas sekali dengan jumlah permintaan barang oleh pasar.

    BalasHapus

Membuat Link Pada Komentar Anda
Agar pembaca bisa langsung klik link address, ketik:
<a href="link address">keyword </a>
Contoh:
Info terkini klik <a href="www.manajemenenergi.org"> disini. </a>
Hasilnya:
Info terkini klik disini.

Menambahkan Gambar Pada Komentar
Anda bisa menambahkan gambar pada komentar, dengan menggunakan NCode berikut:

[ i m ] URL gambar [ / i m ]

Gambar disarankan memiliki lebar tidak lebih dari 500 pixels, agar tidak melebihi kolom komentar.