Seri Ekonomi Teknik (Engineering Economy )
oleh: Kelompok 5
April Rustianto, Galuh Arum Prabandari, Liberty Binsar Siagian, Enov Tikupasang
Sebelum memulai sebuah proyek, management perlu mempertimbangkan beberapa hal sebelum mengambil keputusan bahwa proyek tersebut layak atau tidak untuk dilaksanakan, sehingga sangatlah penting untuk dilakukan evaluasi nilai ekonomi dari proyek tersebut. Sebab dari investasi modal dan biaya yang dikeluarkan, diharapkan mendapat tingkat pengembalian yang menguntungkan dalam kurun waktu yang ditentukan agar proyek tersebut bisa berkelanjutan (sustainable).
Karena pola biaya yang muncul tidak pernah sama dalam sebuah proyek, maka tidak ada satu metode khusus yang ideal dipakai dalam menganalisa keuntungan ekonomis sebuah investasi. Dengan demikian ada beberapa metode digunakan untuk analisa tersebut.
Metode evaluasi yang menggunakan konsep hubungan nilai uang terhadap waktu menjadi salah satu metode yang penting digunakan untuk menjawab pertanyaan di atas.
Selain mengevaluasi tingkat keuntungan secara finansial dari sebuah project atau investasi, metode ini memberikan petunjuk kepada management tentng “Go-No Go”-nyasebuah project atau investasi.
April Rustianto, Galuh Arum Prabandari, Liberty Binsar Siagian, Enov Tikupasang
Seperti
kita ketahui bahwa nilai uang mengalami perubahan terhadap waktu, yang dapat disebabkan
karena adanya faktor-faktor luar seperti tingkat inflasi, perubahan tingkat suku bunga, perubahan kebijakan pemerintahan,
kondisi politik, dan lain-lain.
Konsep hubungan nilai waktu dan uang ini, dijadikan sebagai salah satu bahan evaluasi untuk menentukan jumlah dana yang akan diinvestasikan,
jumlah proyek yang bisa dijalankan, serta tingkat pengembalian atas modal yang dikeluarkan.
Evaluasi Kelayakan Investasi
Dalam mengevaluasi suatu investasi berdasarkan ekonomi teknik, pertanyaan paling mendasar adalah apakah investasi beserta seluruh biaya yang dikeluarkan untuk sebuah proyek akan memberikan keuntungan yang diharapkan dan seberapa cepatkah investasi bisa kembali.Karena pola biaya yang muncul tidak pernah sama dalam sebuah proyek, maka tidak ada satu metode khusus yang ideal dipakai dalam menganalisa keuntungan ekonomis sebuah investasi. Dengan demikian ada beberapa metode digunakan untuk analisa tersebut.
Metode evaluasi yang menggunakan konsep hubungan nilai uang terhadap waktu menjadi salah satu metode yang penting digunakan untuk menjawab pertanyaan di atas.
Metode Evaluasi
Diantaranya adalah:
- Analisis nilai sekarang / Present Worth (PW)
- Analisis nilai masa depan / Future Worth (FW)
- Analisis nilai tahunan / Anual Worth (AW)
- Analisis tingkat pengembalian internal / Internal Rate of Return (IRR)
- Analisis tingkat pengembalian eksternal / External Rate of Return (ERR)
- Pengembalian minimum yang diinginkan / Minimum Attractive Rate of Return (MARR)
- Periode pengembalian / Payback Period
Selain mengevaluasi tingkat keuntungan secara finansial dari sebuah project atau investasi, metode ini memberikan petunjuk kepada management tentng “Go-No Go”-nyasebuah project atau investasi.
Study Case,
Sebuah daerah sepakat untuk menjalankan program Clean Skies, salah satu program real yang akan diwujudkan adalah mengalihkan supply listrik yang berbahan bakar fosil dengan energi terbarukan dari sel surya (PV). Berdasarkan teknology PV yang ada saat ini Annual Electricity Production di daerah tersebut rata-rata sebesar 1200 kWh/kWP.
Berikut beberapa cost component berikut datanya :
- Installed capacity 100 kwp
- Total Investment Cost : 555.000 USD
- PV Investment Cost : 415.000 USD
- Operation & Maintenance : 8.800 USD / Tahun
- Inverter Replacement Cost : 12.000 USD /5 Tahun
- Dengan harapan mendapatkan fixed IRR rated sebesar 12.46 % tiap tahunnya apakah project ini masih layak untuk dilakukan ?
- Metode apa yang paling tepat digunakan untuk menganilsa investasi di atas, dan kenapa metode tersebut dianggap paling tepat?
- Metoda apa yang dipakai berkaitan dengan hubungan nilai waktu dan uang untuk menetukan keputusan suatu project diterima atau direject ?Berikan contoh aplikasinya.
- Pengertian dari tiap metoda“internal, external dan minimum attractive rate of return” dalam hubungan nilai waktu dan uang tersebut disertai contoh aplikasinya.
+++
Untuk kelompok 5, mohon diklasrifikasi mengenai total investment dan PV investment cost, apakah yang dimaksud dengan total investment adalah pembagunan facilities 100 kWP termasuk didalamnya harga solar cell dan kontruksinya ?
BalasHapusUntuk pertanyaan 1, kok jawawaban saya menjadi minus ya sebelum dipotong pajak jika IRR nya 12.5%? Untuk sementara project tersebut tidak layak.
Perhitungannya:
Total Nilai Yang dikeluarkan termasuk maintenance sampai tahun ke-20 adalah $1.3 Jt. Harga jual/income $124 K/years dengan IRR 12.46%. Setelah dihitung NPV pada tahun ke-20 adalah -$40 K.
Selain itu hutang tidak dapat terbayakan dalam jangka waktu 15 tahun.
Apakah dengan menggunakan dua atau lebih metode evaluasi yang dapat menggambarkan aplikasi hubungan nilai uang terhadap waktu, perencanaan terhadap suatu aktivitas kerja di semua titik pertimbangan akan lebih optimal?
BalasHapusYang biasa digunakan untuk menyatakan suatu proyek GO or NO GO, biasanya cukup dgn melihat indikator keekonomian yaitu :
HapusNPV > 0 dan IRR > interest bank.
Menurut saya iya karena pada dasarnya semua metode tersebut konsisten satu sama yang lain artinya jika dievaluasi dengan metode NPV dan metode yang lain akan menghasilkan rekomendasi yang sama, tetapi informasi spesifik yang dihasilkan tentu akan berbeda. Oleh karena itu dalam prakteknya masing-masing metode sering dipergunakan bersamaan untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif terhadap perilaku investasi tersebut.
BalasHapusPengertian fixed IRR 12.46% per tahun apa ya? Apa yang dimaksud MARR? Karena interest rate yang 7% hanya untuk bunga pinjaman selama 15 tahun, maka perlu adanya acuan revenue (misal $/kWh). Atau maksudnya 12.46% itu dihitung dari total keseluruhan nilai project?
BalasHapusDi kuliah, ada metode Fixed-Charge rate, dimana dapat ditentukan minimum revenue yang harus diperoleh apabila ditentukan return yg diinginkan, beaya-beaya dan tax, semuanya dalam persentase per tahun terhadap investasi. Kalau menggunakan metode tersebut, kok dapetnya FCR (dalam persentase) tinggi sekali ya? (di atas 20%)
Bagus W. Wahyuntoro, ME'13
Pak Bagus, pengertian saya berdasarkan IRR dan data-data yang ada, kita sendiri menentukan minimum revenue yang diinginkan berdasarkan as lower price as posible dan tetap memperhatikan hal2 sebagai berikut:
Hapus1. Pembayaran loan tepat waktu
2. PDB yang rasional
3. NPV >0
untuk pertanyaan no 1, saya mencoba menghitung dengan asumsi:
BalasHapus1. Harga jual tertinggi dari PLTS 30 sen USD/kWh (Permen ESDM No.17/2013)
2. Penjualan energi listrik 120.000 kWh/th
setelah dipotong penyusutan, pajak dan pinjaman+bunga, maka selama project life time 20 tahun diperoleh PV sebesar USD 31.933, sehingga NPV minus (-) USD 301.067
untuk sementara menurut saya proyek belum layak.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus2. Metode apa yang paling tepat digunakan untuk menganilsa investasi di atas, dan kenapa metode tersebut dianggap paling tepat?
BalasHapusNPV > 0
IRR > interest Bank
POT lebih cepat lebih baik
Samuel LB. Parura # ME_2013
3. Metoda apa yang dipakai berkaitan dengan hubungan nilai waktu dan uang untuk menetukan keputusan suatu project diterima atau direject ?Berikan contoh aplikasinya.
BalasHapusNPV = Net Present Value
Contoh lihat pada No. 1
Samuel LB. Parura # ME_2013
1. Dengan harapan mendapatkan fixed IRR rated sebesar 12.46 % tiap tahunnya apakah project ini masih layak untuk dilakukan ?
BalasHapusMohon maaf saya posting ulang, posting pertama terdelete.
Hasil perhitungan saya Hitungannya :
1. Equity (25% x TIC) = USD138,750
2. Loan (35% x TIC) = USD 194,250
3. Subsidi (40% x TIC) = USD 222,000
4. EOY proyek 20 tahun
5. Interest = 7 %
6. Annuity Equity mulai tahun ke-1 sd tahun ke-15 sebesar USD 15,234
7. Annuity Loan mulai tahun ke-1 sd tahun ke-15 sebesar USD 21,328
8. Annuity Subsidi mulai tahun ke-1 sd tahun ke-15 sebesar USD 14,800
(tanpa interest)
9. Annuity Operation & Maintenance mulai tahun ke-1 sd tahun ke-20
Sebesar USD 8.800
10. Inverter Replacement Cost : USD 12.000 USD / 5 Tahun
11. Revenue mulai tahun ke-1 sd tahun ke-20 sebesar USD 103,680
(100 kWp 1200 kWh/kWp x 24 h x 360 / 10.000)
asumsi 1 USD = Rp. 10.000
Kemudian dengan menggunakan formula :
P = A (P/A, i , N) dan P = F (P/F, i , N)
Didapatkan :
P (point 6) = (138,750)
P (point 7) = (194,250)
P (point 8 = (222,000)
P (point 9) = (93,227)
P (point 10) = (22,106)
P (point 11) = 1,098,387
Sehingga didapatkan
NPV = (138,750) + (194,250) + (222,000) + (93,227) + (22,106) + 1,098,387
= USD 428,054
IRR = 36.53% (menggunakan formula di Excel)
NPV > 0 (positif)
IRR 36,53 % > interest Bank (7 %)
Dengan harapan mendapatkan fixed IRR rated sebesar 12.46 % tiap tahunnya sementara fixed IRR hasil perhitungan 36,53 % kesimpulannya PROJECT LAYAK DIJALANKAN
Samuel LB. Parura # ME_2013
Ruang Diskusi Semester I /2014
BalasHapusKelompok 2 ME-2015
BalasHapusApakah yang dimaksud dengan IRR on Equity dan IRR on Project?
Dan bagaimana cara menghitungnya di dalam cashflow?
Lalu apa yang dimaksud dengan debt reserve account dan operational reserve account yang biasa digunakan dalam perhitungan investasi dan bagaimana cara menghitungnya?
IRR on equity pada dasarnya adalah "leveraged" dari IRR on project.
HapusIRR on project terdiri dari arus kas masuk menggambarkan internal rate dari arus kas dengan mengasumsikan bahwa tidak ada debt/pinjaman yang digunakan untuk proyek tersebut.
Sementara IRR on equity memasukkan faktor debt/pinjaman dalam perhitungan arus kas, sehingga arus kas masuk adalah arus kas yang diperlukan dikurangi pinjaman dan arus kas keluar adalah arus kas dari proyek dikurangi bunga dan pembayaran utang.
Dalam rangka memastikan kelancaran pembayaran rutin bunga ditambah angsuran, debt reserve account setara dengan angsuran ditambah bunga dari beberapa periode tertentu dipertahankan sebagai dana cadangan. biasanya berasal dari surplus arus kas yang tersisa setelah pembayaran utang dan biaya operasi & pemeliharaan.
Operating reserve account menunjukkan sejumlah cadangan kas untuk pemeliharaan besar/overhaul, di mana di dalam pembukuan diperlakukan sebagai arus kas keluar sebagaimana biaya operasi.
Sumber:
Blank, Leland.Anthony Tarquin. Engineering Economy 7th Edition.2012.McGraw-Hill
Luky (ME 2015)
Proyek IRR adalah seluruh arus masuk dari uang yang dibutuhkan dalam proyek. Arus keluar adalah kas yang dihasilkan oleh proyek . IRR adalah tingkat pengembalian internal arus kas tersebut . Perhitungan ini mengasumsikan bahwa tidak ada utang yang digunakan untuk proyek tersebut. IRR ekuitas mengasumsikan bahwa kita menggunakan utang untuk proyek tersebut, sehingga arus masuk adalah arus kas yang diperlukan dikurangi utang untuk proyek tersebut . Arus keluar adalah arus kas dari proyek dikurangi bunga dan utang pembayaran . Oleh karena itu , IRR ekuitas pada dasarnya adalah versi " leverage " proyek IRR.
HapusPerhitungan IRR mempertimbangkan arus kas bersih dari pembiayaan menghasilkan IRR ekuitas. Artinya proyek ini didanai oleh campuran hutang dan ekuitas . Jika proyek ini sepenuhnya didanai oleh ekuitas , IRR proyek dan IRR ekuitas akan sama . Jika proyek ini sepenuhnya didanai oleh utang, IRR ekuitas tidak ada .
Debt Reserve Account adalah komponen kunci dalam hampir setiap masa pembiayaan proyek dan model keuangan. Tujuan utama dari DSRA adalah untuk melindungi pemberi pinjaman terhadap volatilitas yang tak terduga, atau gangguan, dalam arus kas yang tersedia untuk layanan utang ( CFADS ) . Dana ini , pada dasarnya disisihkan untuk situasi darurat (rainy day), biasanya di-establish pada akhir masa konstruksi, setelah pinjaman dibayarkan.
Debt Reserve Account bekerja sebagai langkah keamanan tambahan untuk pemberi pinjaman. Umumnya yaitu deposit yang sama dengan jumlah bulan yang diproyeksikan untuk membayar kewajiban utang. “Keseimbangannya” meliputi bunga dan jumlah pembayaran pokok. Bisa ditetapkan pada 3, 6, 9 atau 12 bulan , atau bahkan mungkin dengan jumlah yang tetap
Metode pendanaan untuk pembentukannya biasanya :
1. Didanai penuh pada hari terakhir dari konstruksi
2. Sebagian didanai pada hari terakhir dari konstruksi , maka built- up dari arus kas proyek
3. Seluruhnya dari arus kas proyek .
Posisinya pada arus kas, kas yang tersedia untuk mendanainya berada di peringkat setelah layanan utang, tapi lebih diutamakan daripada pembayaran ke ekuitas, sehingga memberikan keamanan tambahan untuk pemberi pinjaman.
Pengoperasiannya ada 2 :
1. Biasa
untuk menjaga keseimbangan sasaran yang sedang berlangsung
(Debt Service Coverage Ratio ≥ 1x)
2. Distressed
untuk mendanai kekurangan untuk menjaga seluruh utang.
(Debt Service Coverage Ratio ≤ 1x)
Sumber :
feasibility.pro/project-irr-and-equity-irr-a-curious-connection/
http://www.corality.com/tutorials/dsra-debt-service-reserve-account
-Hizkia Sandhi Raharjo- (ME 2015)
Berdasarkan pembelajaran pada Bab IV, yaitu Time Money Relationship maka kita mengenal ada 2 jenis pembiayaan pada proyek, yaitu Equity Capital, dalam hal ini modal didapatkan dari dana sendiri (modal sendiri), dan Debt Capital, yaitu modal pembiayaan proyek didapatkan dari dana pinjaman. Kemungkinan pembiayaan proyek bergerak berdasarkan dua alternatif yang ada ini. Pembiayaan proyek bisa full dari Equity Capital, full dari Debt Capital, atau campuran dari keduanya (Debt Capital + Equity Capital = 100%).
HapusKemudian menjadi pemahaman bersama bahwa apabila pembiayaan proyek didapat dari Debt Capital maka ada suku bunga pengembalian disana. Maka IRR on Project adalah tingkat pengembalian dari modal proyek dalam Project Cash Flow tanpa memperhitungkan Interest+Principal Payment. Sedangkan IRR on Equity adalah tingkat pengembalian dari modal proyek dalam Finacing Cash Flow dengan memisahkan antara Debt Capital dan Equity Capital dan juga mengurangi Income dengan Interest+Principal Payment yang harus dibayarkan, Sehingga Net Cash Flow pada Financing Cash Flow adalah Net Cash Flow setelah Interest+Principal Payment.
Selanjutnya dapat kita tarik kesimpulan bahwa apabila suatu proyek didanai 100% oleh Equity Capital (modal sendiri), maka IRR on Project dan IRR on Equity nilainya akan sama. Sedangkan tidak akan ada IRR on Equity apabila proyek tersebut full didanai dari pinjaman (Debt Capital).
Debt Reserve Account adalah cadangan dana untuk periode tertentu yang disiapkan untuk membayar pokok angsuran dan bunga dari dana yang kita pinjam. Ini diperlukan karena akan mempengaruhi kelancaran suatu perusahaan dalam membayar cicilan+bunga hutangnya walaupun saat perusahaan tersebut arus kas nya impas atau bahkan minus. Cadangan dana ini disisihkan dari keuntungan perusahaan dan banyaknya periode yang disiapkan untuk tetap dapat membayar pokok angsuran+bunga hutangnya berbeda-beda antara perusahaan satu dan lainnya.
Sedangkan Operational Reserve Account adalah cadangan dana yang disisihkan perusahaan untuk minimal terus dapat menjalankan operational perusahaan walaupun perusahaan tersebut arus kas nya sedang impas atau bahkan minus.
Andres Pramana Edward
ME 2015
Menambahkan mengenai perhitungan hubungan antara IRR on Project dan IRR on Equity, dimana secara umum: “IRR on Project = IRR on Equity + IRR on Debt”. Sebagai tambahan, dengan adanya perubahan Debt to Equity Ratio, maka dapat merubah IRR on Equity, jika kedua nilai “IRR on Project” dan “IRR on Debt” telah diketahui.
HapusContoh:
Debt to Equity Ratio = $60:$40, diasumsikan IRR on Project = 10% dan IRR on Debt = 5%. Maka nilai IRR on Equity:
IRR on Project = 0,6 x (IRR on Debt) + 0,4 x (IRR on Equity)
10% = 0,6 x 5% + 0,4 x (IRR on Equity), maka IRR on Equity = (10% - 3%)/0,4 = 17,5%.
Jika Debt to Equity Ratio = $80:$20, menjadi 10% = 0,8 x 5% + 0,2 x (IRR on Equity), maka IRR on Equity = (10% - 4%)/0,2 = 30%.
Dari contoh perhitungan di atas, maka implikasi dari perubahan Debt to Equity Ratio adalah:
Jika investor dapat meminjam hutang dengan persyaratan lunak, maka “bad project” dapat terlihat menjadi “good project”. Namun jika meminjam dengan persyaratan yang tidak menguntungkan, “bad project” mungkin dapat terlihat menjadi “good project”.
Sumber:
Ch. 4: Harry Campbell & Richard Brown, Project and Private Benefit-Cost Analysis, School of Economics – The University of Queensland atau dapat juga dilihat disini.
Novan Akhiriyanto, ME’15