.

Rabu, 11 September 2013

01. UTILITY Organization

Seri Ekonomi Pembangkitan

oleh: Fajardhani

Perusahaan pembangkit tenaga listrik termasuk dalam kategori utilitas publik. In its operation the objective is to produce electricity at the lowest possible cost to the user. Apakah objektif ini dapat diterapkan oleh perusahaan pembangkitan tenaga listrik? Tuntutan saat ini adalah: to provide good quality of energy at the lowest possible cost to the user (public). Bagaimana ini?
We light up the cities (koleksi pribadi)

Utility organization merupakan istilah yang digunakan di dalam mata kuliah Keekonomian Perusahaan Pembangkitan Tenaga Listrik berdasarkan diktat kuliah Electric Utility Power Generation Economics.

Pada intinya adalah public utility company.

Public utility atau utilitas publik (biasa juga disebut utilitas umum) merupakan sebuah organisasi atau perusahaan yang yang memelihara infrastruktur untuk penyelenggaraan layanan publik. 

Kepemilikan perusahaan dapat berupa milik pemerintah atau milik swasta dimana keduanya aturan publik dan regulasi yang berlaku.

Argumentasi yang umum didengar untuk mendukung pembentukan perusahaan ini antara lain adalah keinginan untuk 
  • mengontrol kekuatan pasar, 
  • memfasilitasi kompetisi, 
  • mempromosikan investasi atau perluasan sistem, atau 
  • menstabilkan pasar. 
Argumentasi lain adalah jika tidak diatur perusahaan akan berperilaku dengan cara yang bertentangan dengan kepentingan terbaik masyarakat (publik).

Utilitas publik sering dikaitkan dengan hak monopoli dalam bentuk natural monopoly karena nilai investasi (CAPEX), operasi dan pemeliharaan (OPEX) untuk infrastruktur tersebut sangat tinggi dengan waktu pengembalian investasi yang panjang.

Contoh industri yang dikategorikan ke dalam utilitas publik adalah: tenaga listrik, telekomunikasi, pendidikan, kesehatan, gas, dan lain sebagainya.

Sumber: Electric Utility Power Generation Econmics, Wikipedia
+++

Artikel Terkait

84 komentar:

  1. 1. To produce electricity at the lowest possible cost to the user. Apakah ini realistis? Apa syarat untuk merealisasikannya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. "To produce electricity at the lowest possible cost to the user"

      kalo boleh saya memberi komentar kata-kata ini mirip sekali dengan visi dari departemen di mana saya bekerja waalaupun secara tersirat saja

      "To be the best provider of product support with high availability, best performance & the lowest possible reliable cost"

      menurut hemat saya cukup realistis karena pada akhirnya makna dari "lowest possible cost" adalah suatu tujuan yang di dasari dari suatu pekerjaan awal yang terencana,efektif dan effisien sehingga harga yang sampai dan di dinikmati konsumen adalah harga terendah yang masuk akal.perusahaan pun dapat terus berkembang dengan demand yang cukup banyak dan kemampuan bayar dari konsumen yang semakin baik.

      Indrawan nugrahanto ME 2013

      Hapus
    2. Iya ini realistis dengan mengacu kepada UU no.30 tahun 2009 tentang ketenaga listrikkan pada pasal 6 ayat 2 dimana Pemanfaatan sumber energi primer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilaksanakan dengan mengutamakan sumber energi baru dan energi terbarukan. syarat
      1.memilih sumberdaya alam yang digunakan
      2.memilih teknologiyang akan kita gunakan
      Sebagai contoh Di Indonesia terdapat banyak sekali potensi air yang masih belum dimanfaatkan. Seperti sungai-sungai besar maupun kecil yang terdapat di berbagai daerah. Hal ini merupakan peluang yang bagus untuk pengembangan energi listrik di daerah khususnya daerah yang belum terjangkau energi listrik. Pengembangan dapat dilakukan dalam bentuk mikrohidro ataupun pikohidro yang biayanya relatif kecil. Proyek ini dapat dilakukan secara mandiri, seperti yang telah dilakukan di kampung Cilutung dan Awilega, desa Jayamukti kabupaten Garut, Jawa Barat.
      Argianto ME 2013

      Hapus
    3. Tenaga listrik mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat dan pembangunan suatu negara. Disamping itu penyediaan tenaga listrik bersifat padat modal dan teknologi artinya untuk membangun suatu pembangkit listrik dan fasilitas distribusinya membutuhkan biaya investasi, biaya operasi dan pemeliharaan serta biaya bahan bakar sangat besar, sehingga mayoritas usaha penyediaan tenaga listrik dikuasai oleh negara.

      Di Indonesia pengelolannya diberikan kepada perusahaan BUMN yaitu PLN (public utility company). Walaupun PLN adalah BUMN yang harga jual per kWh tarif tenaga listriknya ditetapkan oleh pemerintah (subsidi), PLN didalam pengelolaan tenaga listrik tetap sebagai suatu entitas bisnis yang dibentuk untuk mendapatkan keuntungan guna meningkatkan kekayaan pemilik dan mengembangkan bisnis itu sendiri. Dengan demikian untuk menghasilkan listrik dengan biaya serendah mungkin untuk pengguna, menurut saya tidak realistis.

      Untuk dapat merealisasikan tarif tenaga listrik yang wajar dalam arti terjangkau oleh rakyat dan perusahaan pembangkit listrik tetap mendapatkan keuntungan untuk pengembangan bisnis listrik tersebut, maka upaya yang perlu dilakukan :
      1. Keputusan Investasi dan keputusan pendanaan harus didasarkan pada kaidah engineering economics.
      2. Pemilihan teknologi yang tepat.
      3. Pola operasi pembangkit listrik yang efisien dan optimal sehingga komsumsi bahan bakar dapat dihemat.
      4. Menstabilkan daya listrik dan menurunkan losses pada jaringan listrik.
      5. Penghematan listrik pada sisi kosumen.

      Samuel LB. Parura – ME 2003

      Hapus
    4. Menurut saya hal ini realistis. Dan syarat untuk merealisasikannya adalah melakukan efisiensi (penghematan) dan optimisasi di area produksinya, seperti fuel usage, labor utilization, material, well-planned maintenance, dsb. Apabila hal ini dapat dilakukan, maka biaya yang berkaitan dapat ditekan dan harga yang dibebankan ke pelanggan tidak perlu tinggi untuk menjaga cash-flow positif.

      Kalaupun public utility menggunakan konsep regulated price, pemerintah atau regulator akan melihat biaya-biaya yang timbul untuk setiap kWh yang di-deliver kepada pelanggan juga sebelum menentukan harga yang harus dibayar oleh pelanggan. Sehingga efisiensi dan optimalisasi yang berakibat pada timbulnya biaya-biaya tersebut menjadi sangat penting, tidak saja dampaknya kepada harga yang harus dibayarkan oleh pelanggan, namun juga selisih yang dihasilkan dari efisiensi dan optimisasi tersebut akan menjadi earning opportunity.

      Bagus W. Wahyuntoro, ME '13

      Hapus
    5. "To produce electricity at the lowest possible cost to the user" menurut saya merupakan suatu cara untuk membuat energi listrik menjadi dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat karena dengan hadirnya listrik dalam suatu masyarakat diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat tersebut. Kemudian apakah realistis hal tersebut diwujudkan, menurut saya akan menjadi realistis bagi bangsa kita apabila seluruh potensi sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik. Pemanfaatan sumber daya demi kepentingan umum tentu saja membutuhkan investasi yang cukup besar yang mana tidaklah mungkin hanya bersumber dari pemerintah sendiri, sehingga memang harus menggandeng pihak swasta dalam proses pembangunan. Kemudian saat telah banyak pembangkit-pembangkit swasta tentu saja akan ada suatu kompetisi baik harga maupun kualitas energi listrik sehingga energi listrik yang dihasilkan menjadi lebih bermutu. Hal ini sudah mulai terjadi di Grid koneksi Jawa-Madura-Bali yang telah banyak muncul pembangkit-pembangkit swasta bukan hanya dari PT. PLN (Persero) saja.

      Hapus
    6. tarif keekonomian tenaga listrik akan realistis apabila adanya persaingan di antara penyedia utilitas publik dalam menyediakan energi listrik dalam jumlah cukup, kualitas tinggi dan andal, dengan tetap memperhatikan daya beli pasar. namun, khususnya energi listrik merupakan bentuk energi yang dibangkitkan dari sumber daya energi, sehingga perlu dikelola secara baik dan diatur penggunannya.

      Hapus
    7. Kuncinya ada pada seberapa baik kita mengartikan "at the lowest possible cost tersebut.

      Ayo kita lanjutkan diskusinya .....

      Hapus
    8. Realistis untuk segmen pasar tertentu. Sebagai contoh saat ini adalah perusahaan listrik negara dimana PLN menerapkan tarif yang berbeda untuk segmen pasar tertentu. Tarif rumah tangga 450VA tentu berbeda dengan tarif rumah tangga 6600VA, dimana tarif rumah tangga berkisar antara Rp.415 – Rp.1.347 perkWh (sumber : www.pln.co.id). Dikarenakan listrik adalah kebutuhan hajat hidup orang banyak, maka dengan pembedaan tarif tersebut sudah bisa dikatakan adil dimana rakyat kecil membeli kebutuhannya dengan harga terjangkau dan pihak yang mampu juga membeli kebutuhannya dengan harga yang wajar, tetapi keduanya tetap memiliki kualitas yang sama.
      Kondisi ini bisa berlangsung bilamana ada campur tangan penyelenggara negara untuk membuat kebijakan subsidi kepada rakyat melalui perusahaan yang ditunjuk untuk menyelenggarakan bisnis tersebut. PLN sebagai perusahaan penyedia energi listrik, saat ini membeli listrik dari IPP yang jauh lebih mahal dari harga jual PLN ke rakyat. Kalau tidak ada kebijakan subsidi, tentunya harga listrik akan sangat tinggi dan tidak akan terjangkau oleh rakyat kecil. Sebagai contoh, PLN membeli listrik IPP US$9,1792 cent/kWH dari Lombok Energi (sumber : Tempo Bisnis 19 juli 2013). Coba kita bandingkan dengan harga jual listrik PLN, apakah ini bisnis yang menguntungkan bila tidak ada regulasi atau kebijakan khusus dari Pemerintah?

      Hapus
    9. To produce electricity at the lowest possible cost to the user.
      Hal ini menurut saya realistis untuk direalisasikan di indonesia, mengingat Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, ini merupakan salah satu keuntungan negara kita. Mengacu pada UU No. 30 Tahun 2009, untuk pemenuhan tenaga listrik nasional pasokan listrik di indonesia tidak hanya dilakukan oleh PT.PLN, tetapi juga dilakukan oleh sektor swasta maupun perusahaan lokal. Mengingat kondisi ekonomi dan politik Indonesia yang relatif stabil serta kekayaan sumber daya alam yang melimpah merupakan alasan kuat bagi swasta untuk mnginvestasikan di sektor hulu dan hilir ketenagalistrikan. Dengan semakin banyaknya investasi pihak lokal maupun asing, diharapkan pasokan listrik di indonesia dapat terpenuhi, karena pasokan listrik yang memadai merupakan salah satu syarat bagi pengembangan semua sektor ekonomi. Saat ini pihak IPP juga sudah mulai banyak yang memberikan pasokan tenaga listrik di Indonesia selain PT.PLN, hal ini akan mendorong perkembangan bisnis ketenagalistrikan semakin berkembang dan diharapkan dapat terus memuaskan pengguna dari energi listrik itu sendiri.

      Tyas Kartika ME'13

      Hapus
    10. Efisiensi produksi, regulasi yang baik, mengurangi losses dan kerugian yang ada adalah syarat yang menurut saya dapat membantu sebuah utility company untuk bisa mengurangi pengeluaran seminimal mungkin, seperti yang kita tahu satu-satunya utility company di negeri ini masih terus merugi, banyak faktor yang mendasarinya Segi faktor teknis juga cukup berperan secara signifikan dalam kerugian. Kita tahu bahwa sebagian besar listrik dihasilkan menggunakan batu bara, BBM dan gas yang harganya merujuk kepada harga pasar dunia sementara masyarakat negeri ini memang banyak yang belum mampu membeli energi dengan harga internasional, Di sisi lain dari regulasi pemerintah utility company tersebut diharuskan menjual listrik di bawah dari harga yang seharusnya, hal ini berimbas pada kenaikkan tarif dasar listrik (TDL) yang hampir berkala setiap tahun. Investasi jangka panjang pada sumber energi yang lebih bersih dan murah sejatinya harus terus dilakukan. yang cukup membingungkan adalah bagaimana perusahaan dapat berinvestasi sementara kondisi terus merugi? dalam hal ini regulasi pemerintah harus berperan.

      Hapus
    11. Sangat Realistis, Namun ada banyak hal yang harus dirubah untuk mewujudkan hal tersebut, harga yang telah ditetapkan ke konsumen merupakan harga yang diberikan produsen sesuai dengan biaya produksi listrik tersebut, oleh sebab itu untuk merealisasikan hal itu ada beberapa hal yang menjadi poin penting seperti :
      1. Efisiensi harus ditingkatkan, sehingga hasil yang dedapatkan lebih banyak dan lebih bermutu
      2. losses (susut Jaringan) harus ditekan, sehingga listrik yang diterima konsumen lebih memadai
      3. Bauran teknologi harus diperbesar, energi yang paling besar untuk menghasilkan listrik terbesar ialah dengan menggunakan energi fosil, padahal energi tersebut memiliki harga tersendiri dan harga listrik ditentukan oleh harga energi fosil tersebut.oleh karena itu harus memiliki keanekaragaman dalam kita menghasilkan listrik
      4.BBM harus turun, karena menghasilkan listrik tergantung dari harga minyak dunia, sehingga jika bila kita dapat menekan harga minyak maka harga listrikpun akan dapat ditekan pula.

      Difi Nuary,ME

      Hapus
    12. Jika diartikan secara kasar, Public utility diharapkan untuk dapat menghasilkan listrik dengan harga minimum namun dengan kualitas yang optimum. Hal ini sejalan dengan prinsip ekonomi. Mencermati pernyataan tersebut hal ini tentunya menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi PLN untuk dapat mengaplikasikan UU no.30 tahun 2009 yang telah disebutkan pada komentar sebelumnya oleh Argianto. Realistis atau tidaknya bergantung pada bagaimana PLN menyikapi dan menerapkan rencana-rencana yang rinci dan matang demi tercapainya hal tersebut. Hal ini menjadi realistis apabila public utility dapat dengan cermat memanfaatkan peluang, cermat berinovasi, cermat dalam penggunaan sumber daya, cermat berinvestasi dan bekerjasama dalam penyuplaian listrik, serta cermat melihat kebutuhan permintaan. Penggunaan teknologi dan ilmu pengetahuan diharapkan dapat mengoptimalkan kinerja public utility dalam mencapai "the lowest possible cost, with the good quality".

      Rahmawati Agustin
      ME13

      Hapus
    13. Sesuai dengan tujuan dari suatu perusahaan adalah mendapatkan lab atau profit. Sedangkan laba baru dapat dinikmati jika rata-rata biaya lebih kecil dari harga jual.
      Sedangkan harga jual akan tergantung dari marjinal keuntungan yang dinginkan.
      Untuk mendapatkan harga yang paling rendah diperlukan analisa keseimbangan perusahan jangka panjang. Hal ini hanya bisa dalam kondisi monopoli alamiah, di mana hampir setiap perusahaan yang melakukan monopoli alamiah mencapai skala ekonominya karena dua faktor, yaitu penguasaan tertentu atas sebuah sumber daya inti atau perlindungan langsung dari pemerintah atau biasa dikenal dengan sebutan State Monopoly

      Kembali ke topik, untuk lowest price saya asumsikan dikususkan harga yang terjangkau oleh mayoritas masyarakat. Terlepas dari sumber energi yang digunakan, agar tarif listrik yang paling rendah tanpa membuat perusahaan tersebut kolaps diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
      1. Perusahaan tersebut bersifat Long Time Investment atau melakukan perencanaan jangka panjang.
      2. Perlu monopoli yang diberikan oleh pemerintah atau regulasi yang jelas untuk menjamin Investment perusahaan tersebut.
      3. Memerlukan regulasi atau kebijakan pemerintah untuk deskriminasi harga derajat untuk tiap-tiap golongan kostumer.

      Perlindungan dan pengawasan pemerintah adalah satu faktor yang penting berkaca pada kejadian diamreika yang saya kutip dari link http://dgsidik.blogspot.com/2006/08/kegagalan-deregulasi-listrik-di.html

      Ketika penyebab awal padamnya listrik di New York dan pantai timur secara pasti belum ditemukan, namun pihak Kanada dan Amerika Serikat yang sebelumnya saling melemparkan tuduhan, kini kemudian sama-sama menyadari penyebab utama sebenarnya adalah rapuhnya infrastruktur kelistrikan di amerika Serikat yang seharusnya sudah diremajakan.
      Masalahnya kenapa negara sebesar itu tidak mendeteksi dini kebutuhan untuk peremajaan sistim kelistrikannya. Jawabannya terletak dari kelemahan deregulasi kelistrikan yang telah menyebabkan tidak ada satu pun pihak yang berkepentingan membuat rencana jangka panjang pengadaan lsitrik, karena bisnis listrik telah terpecah-pecah menjadi bisnis retail yang mengutamakan keuntungan jangka pendek, dengan Enron sebagai pelopornya.

      Catur Janhari
      ManajemenEnergi


      Catur Janhari
      Manajemen Energi

      Hapus
    14. To produce electricity at the lowest possible cost itu tergantung dari jenis pembangkit apa yang kita harapkan. Untuk pembangkit dari sumber daya terbarukan memang investasi awalnya terhitung besar tetapi operasional cost nya terhitung kecil dibandingkan dengan pembangkit dari sumber daya tidak terbarukan yang biaya operasionalnya hampir sama besarnya dengan investasi awalnya. Pembangkit sumber daya terbarukan sendiri juga merupakan prioritas utama bagi negara-negara maju. Walaupun kapasitas dan efisiensinya kecil tetapi dampak yang ditimbulkan juga kecil. Sebaiknya untuk mencapai "the lowest possible cost" lihatlah dari dampak yang ditimbulkan bukan dari seberapa besar modal yang kita keluarkan

      Hapus
    15. To produce electricity at the lowest possible cost to the user. Apakah ini realistis? Apa syarat untuk merealisasikannya?

      meurut saya hal tersebt masih realisis, karena PLN sebagai perusahaan berbentuk utilitas publik harusnya mengedepankan kepentingan nasional terlepas dari profit perusahaan itu sendiri. hal itu masih dapat dimungkinkan dengan efisiensi produksi peilihan teknologi tepat guna mengingat SDA kita melimpah, misalnya alternatif bahan baku yang lebih murah untuk penghasil energi.
      Peran serta pemerintah juga dianggap penting dalam mengatur harga kedepannya supaya kepentingan masyarakat dan industri dapat berjaan dengan baik, serta menjaga dari potensi penyimpangan yang ada.

      Hapus
    16. Kunci jawabannya ada pada pengertian tentang "the lowest possible cost" itu sendiri.

      Pertama, disini kita bukan bicara tentang harga jual atau pendapatan tapi biaya. Walaupun harga jual sudah dipatok (regulated) pertumbuhan laba usaha tetap dapat dicapai melalui berbagai upaya penghematan biaya.

      Kedua, penghematan biaya merupakan sebuah proses yang berkelanjutan dan bukan "a single shoot". Prinsip-prinsip ekonomi teknik harus dijalankan secara berkelanjutan untuk menemukan cara-cara baru guna mendapatkan biaya terendah dari waktu ke waktu (the lowest possible cost).

      Ketiga, termasuk di dalamnya penggunaan sumber-sumber pendanaan, struktur modal, penggantian faktor-faktor produksi dan teknologi, dsb.

      Jadi, ini realistis jika hal-hal tersebut bisa dijalankan.

      Hapus
  2. 2. Apa yang dimaksud dengan natural monopoly?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Natural monopoly adalah monopoli dalam industri dimana biaya produksi akan efisiensi bila dipegang oleh satu perusahaan saja. Monopoli ini disebabkan biaya investasi, operasi, dan pemeliharaan sangat besar sehingga bila dijalankan oleh banyak perusahaan maka akan banyak mengeluarkan biaya. Dengan hanya diproduksi oleh satu perusahaan saja maka biaya produksi akan menjadi lebih kecil dibandingkan bila diproduksi oleh banyak perusahaan. Seperti jenis monopoli yang lain, perusahaan dalam posisi natural monopoly dapat menyalahgunakan posisinya dalam pasar, oleh karena itu regulasi dari pemerintah diperlukan untuk melindungi konsumen.

      Hapus
    2. Monopoli alamiah (natural monopoly) adalah monopoli yang muncul karena satu perusahaan tunggal dapat memasok suatu barang atau jasa untuk seluruh pasar dengan biaya lebih murah dari pada jika barang atau jasa itu disediakan oleh dua atau lebih perusahaan.

      Hapus
    3. Natural monopoly adalah sebuah monopoly yang merupakan kondisi paling efisien (melibatkan biaya jangka panjang terendah ) untuk produksi terkonsentrasi pada satu perusahaan. Biasanya kondisi seperti ini terjadi ketika supplier terbesar adalah supplier pertama yang ada di industri tersebut. Hal ini disebabkan kompetitor yang baru akan masuk terbatasi dengan tingginya nilai initial cost.

      Hapus
    4. monopoli ialah suatu kondisi dimana suatu perusahaan menjadi satu satunya penjual suatu barang dan barang tersebut tidak ada penggantinya, terdapat macam macam monopoli, salah satunya monopoli alamiah, monopoli alamiah ini merupakan suatu kondisi dalam suatu industri dimana suatu perusahaan dapat menyediakan barang atau jasa pada seluruh pasar yang membutuhkan dengan biaya yang lebih rendah daripada dua atau tiga perusahaan sekaligus

      Hapus
    5. monopoli alamiah adalah tipe monopoli yang mungkin timbul ketika ada biaya tetap sangat tinggi untuk menyiapakan infrastruktur skala besar serta distribusi yang diperlukan untuk menjamin pasokan barang/jasa tertentu dengan harga yang lebih murah, namun harga akan menjadi mahal ketika ada lebih dari satu penyedia.

      Hapus
    6. Sebagai tambahan dari tanggapan rekan-rekan yang berpartisipasi, secara definisi monopoli alamiah terlahir dari mekanisme murni dalam pasa. Dimana suatu perusahaan dapat menyediakan barang atau jasa pada seluruh pasar yang membutuhkannya dengan biaya yang lebih rendah yang tidak dapat disaingi perusahaan lainnya. Ketika suatu perusahaan melakukan monopoli alamiah, perusahaan tersebut tidak akan terlalu peduli dengan perusahaan-perusahaan baru yang masuk sebagai kompetitor dan mengurangi kemampuan monopolinya. Hal ini berkenaan dengan kondisi di mana hampir setiap perusahaan yang melakukan monopoli alamiah mencapai skala ekonominya karena dua faktor, yaitu penguasaan tertentu atas sebuah sumber daya inti atau perlindungan langsung dari pemerintah atau biasa dikenal dengan sebutan State Monopoly (Sokol,2009: 121).

      Pada umumnya hal ini terjadi pada perusahaan utilita publik karena biaya infrastruktur yang besar dan harga jual yang rendah.Peranan pemerintah diperlukan sebagai badan pengontrol dan memberikan batasan tertentu untuk menjaga azas kepentingan mayoritas masyarakat seperti harga jual yang terjangkau dan kualitas dari produk atau jasa yang diproduksi.

      Dari artikel yang saya baca, saya tertarik dengan pengelompokan empat jenis barang dalam ekonomi .Dimana salah satunya adalah barang dalam situasi monopoli alamiah bersifat eksludabel (masyarakat diminta untuk tidak memakai atau memanfaatkan barang tersebut), namun tidak memiliki rival/persaingan (yang artinya apakah jika seseorang memakai barang ini, maka peluang orang lain untuk memakainya berkurang?)

      Sebagai contoh monopoli yang dilakukan PLN. Usaha PT. PLN termasuk kedalam jenis monopoli alamiah Hal ini ditunjukkan karena PT. PLN merupakan penjual atau produsen tunggal, produk yang unik dan tanpa barang pengganti yang dekat, serta kemampuannya untuk menerapkan harga berapapun yang mereka kehendaki walaupun swasta diijinkan berpartisipasi dalam upaya pembangkitan tenaga listrik.Hal ini yang menyebabkan investor tidak

      Kasus ini menjadi menarik karena disatu sisi kegiatan monopoli mereka dimaksudkan untuk kepentingan mayoritas masyarakat dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sesuai UUD 1945 Pasal 33, namun disisi lain tindakan PT. PLN justru belum atau bahkan tidak menunjukkan kinerja yang baik dalam pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat. Sementara UU Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Undang-undang ini menerjemahkan monopoli sebagai suatu tindakan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau atas penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha. Sedangkan praktik monopoli pada UU tersebut dijelaskan sebagai suatu pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.

      UU no.5 memberikan peluang kepada pihak swasta untuk berpartisipasi dalam usah utilita public tetapi disatu sisi sesuai dengan UUD pasal 33, Penafsiran dari kalimat “dikuasai oleh negara” dalam ayat (2) dan (3) tidak selalu dalam bentuk kepemilikan tetapi utamanya dalam bentuk kemampuan untuk melakukan kontrol dan pengaturan serta memberikan pengaruh agar perusahaan tetap berpegang pada azas kepentingan mayoritas masyarakat dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dengan kata lain Pemerintah harus tetap mengontrol dan memberikan batasan bagi investor tersebut, sehingga tidak terjadi penyimpangan yang merugikan masyarakat. Atau Pemerintah dapat memperbaiki kinerja PT. PLN saat ini, sehingga menjadi lebih baik demi tercapainya kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat banyak sesuai amanat UUD 1945 Pasal 33


      Catur janhari

      Hapus
    7. Mohon pencerahan terkait tanggapan saya yang dahulu sebagai berikut:
      1. Seberapa jauh batasan pemerintah dapat mengontrol investor utilita publik sehingga tidak mematikan pasar bebas atau dengan kata lain menciptakan monopoli dengan baju baru.
      2. Apakah nonregulate utilita publik memerlukan kontrol pemerintah?
      2. Apa bedanya antara deboundling yang kontrol pemerintah dengan sistem non regulated untuk utilita publik

      Hapus
    8. Monopoli alamiah merupakan suatu keadaan dimana perusahaan mencapai biaya produksi minimum dengan jumlah produksi yang hampir menyamai jumlah permintaan pasar. Dampaknya perusahaan dapat menurunkan harga barangnya apabila produksi semakin tinggi dan pada tingkat produksi yang sangat tinggi, harga akan menjadi rendah sehingga perusahaan-perusahaan baru tidak akan sanggup bersaing dengan perusahaan yang lebih dahulu berkembang.

      Rahmawati Agustin
      ME13

      Hapus
    9. Yang menarik bagi saya disini, PLN yang merupakan Public Utility Company adalah salah satu contoh perusahaan Natural Monopoly mengapa selalu mengalami kerugian?

      Hapus
    10. saya lebih condong kalau natural monopoly itu merupakan kemampuan suatu negara untuk menguasai sumber daya alam dan market dari negaranya sendiri agar tidak semua yang dimiliki dikuasai oleh asing. Dengan begitu akan terlihat seberapa maju suatu negara jika bisa memanfaatkan sumber daya alamnya sendiri bila perlu memanfaatkan SDA dan pasar asing dengan kemampuan sendiri

      Hapus
    11. Monopoli alami (natural monopoly) adalah suatu jenis khusus dari monopoli yang diperoleh dari kemampuan menurunkan harga karena memproduksi dan menjual dalam jumlah besar.

      Monopoli alami muncul karena ada skala ekonomis (economies of scale) dan lingkup ekonomis (economies of scope) dan biasanya terdapat pada beberapa industri seperti listrik, kereta api, gas alam, dan telekomunikasi.

      dedy.r ME13

      Hapus
    12. Yang menyebabkan kerugian PLN pada tahun 2012 adalah nilai tukar rupiah yang turun sehingga biaya untuk membayar kewajiban hutang menjadi besar. Selain itu masih banyak pembangkit PLN yang menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai dengan kebutuhannya yang menyebabkan efisiennya menurun sedangkan bahan bakar dibeli menggunakan acuan mata uang dollar. Mungkin kita perlu meniru Pemerintah Afrika Selatan yang menetapkan harga jual batu bara dengan mata uang Afrika Selatan sendiri. Sebenarnya monopoli PLN saat ini ada di sisi distribusi (TM dan TR) dan sisi inilah yang losses paling besar sehingga para investor lebih suka menanamkan modal di sisi pembangkit.

      Hapus
    13. menurut saya natural monopoly adalah suatu kemampuan dari perusahaan yang umumnya bebasis utilitas publik yang memiliki kemampuan dalam mengatur harga jual produksi mereka kepada pasar, hal itu berdasarkan kepada kapasitas mereka yang memproduksi hal yang sifatnya strategis dan untuk kepentingan nasional dan sebagian besar status kepemilikannya masih dimiliki oleh negara.

      Adam Rahmadan ME 2013

      Hapus
    14. Bentuk monopoli yang diberi toleransi di beberapa negara adalah monopoli alamiah. Monopoli alamiah ini konsekuensi dari tuntutan skala produksi yang besar untuk mencapai biaya produksi rata-rata yang serendah-rendahnya. Dalam artikel (Sumber : http://tempo.co.id/ang/min/03/04/kolom1.htm) sangat menarik untuk dicermati karena biasanya pemerintah harus menegakkan aturan main yang tegas untuk pemain monopoli agar pemain monopoli tidak melakukan tindakan yang semena-mena untuk mendapatkan profit yang tinggi. Namun, di dalam artikel tersebut menjelaskan bahwa kondisi PLN selaku pemain monopoli berbeda kondisi pada umumnya. Justru, pemerintah Indonesia yang membelenggu PLN dengan mengundang swasta dalam usaha kelistrikan tanpa tata cara yang sehat. Hal ini mengakibatkan banyak perusahaan pembangkitan listrik swasta menjadi semena-mena dalam menentukan harga jual listrik kepada PLN sehingga PLN mengalami kondisi yang sangat sulit.

      Mungkin jika teman-teman ada waktu, teman teman bisa membuka http://tempo.co.id/ang/min/03/04/kolom1.htm. (Judul : "Monopoli demi Rakyat"). Artikel ini sangat memberikan kita pandangan yang baru mengenai apa yang sesungguhnya terjadi di Indonesia.

      William Maha Putra ME 14


      Hapus
  3. 3. Apa risiko investor dan apa yang menarik mereka berinvestasi di perusahaan utilitas pada suatu negara?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Investor tertarik untuk menginvestasikan uang mereka di perusahaan utilitas suatu negara karena Return of Investment (ROI) mereka aman untuk jangka waktu yang panjang dan resikonya kecil.

      Chairy, ME13

      Hapus
    2. Resiko investor pada perusahaan utilitas pada suatu negara adalah revenue yang dihasilkan hanya bergantung pada kehandalan perusaan tersebut mengatur efisiensi dan mengelola investasi karena price do pasar diatur dengan regulasi.
      Hal yang masih mampu menarik investor berinvestasi di perusahaan utility adalah tingkat keamanan investasi untuk jangja panjang terjamin.

      Hapus
    3. Ketertarikan investor adalah karena keamanan dari sisi Return On Investment (ROI), dan keamanan ROI ini dalam jangka waktu yang panjang.

      Hapus
    4. Resiko yang paling besar adalah long term payback period. Pembangkit listrik misalnya, harga pengadaannya (termasuk biaya desain, biaya instalasi, dsb.) relatif tinggi dan life-cycle berkisar 10-30 tahun. Kesalahan memperdiksi demand, bisa menyebabkan investasi tersebut tidak kembali.

      Namun demikian ada beberapa hal yang menarik untuk berinvestasi di perusahaan utilitas, misalnya bisa menawarkan harga yang relatif tinggi dengan kualitas dan kehandalan yang sangat tinggi. Terutama untuk industri, kehandalan yang sangat tinggi sudah merupakan kebutuhan tidak sekedar ekspektasi. Hal lainnya, energi menduduki nomor satu untuk kebutuhan manusia yang paling penting di dunia pada 10-20 tahun mendatang. Sehingga demand sudah pasti ada. Hanya tinggal menyesuaikan pelanggan yang mampu membayar untuk jenis tertentu dan melakukan pemilihan investasi.

      Bagus W. Wahyuntoro, ME ' 13

      Hapus
    5. Menurut saya setiap investasi tentu akan memiliki resiko, saat investasi yang berkenaan dengan kepentingan publik yang merupakan hajat hidup orang banyak, tentu saja akan memiliki keuntungan yang sangat menarik karena produk yang dihasilkan akan selalu digunakan secara terus menerus tanpa kuatir kehilangan pelanggan, tetapi juga akan memiliki resiko yang sangat besar karena harus selalu menyesuaikan dengan daya beli dari masyarakat yang ditetapkan melalui kebijakan pemerintah sehingga profitnya yang dihasilkan tidak dapat dimaksimalkan.

      Hapus
    6. Mari kita telaah lebih lanjut. Apa saja sumber dan jenis risikonya....

      Hapus
    7. menurut saya jenis risiko dalam investasi di bidang utilitas publik yaitu kepastian hukum, fungsi regulasi dan birokrasi, perpajakan, kestabilan makro-ekonomi, perkembangan politis, dan faktor keamanan.
      Atas pertimbangan tersebut, investor akan cenderung tertarik pada bidang maupun negara yang memilih risiko lebih rendah, dan berpeluang memperoleh return yang tinggi dalam jangka panjang.

      Hapus
    8. yang menarik bagi investor untuk berinvestasi di perusahaan utilitas pada suatu negara adalah yang jelas ROI (return of investment)untuk jangka waktu yang panjang karena ada regulasi dari pemerintah soal price yang ada di pasar, sehingga meski kembali modalnya lama, namun mereka ambil amannya.

      Hapus
    9. Risiko yg mungkin timbul adalah
      1. Berubahnya kebijakan dari pemerintah /regulator ditengah perjalanan masa investasi yang mungkin saja disebabkan berubahnya prioritas pendapatan atau belanja negara, atau disebabkan adanya penemuan teknologi yang setelah silakukan perhitungan investasi lebih menguntungkan atau lebih efisien.
      2. Sumber daya dinyatakan tidak mencukupi setelah terlaksananya investasi (kesalahan perencanaan atau kondisi yg tidak terdeteksi swbelumnya).

      Hapus
    10. Menurut saya regulasi atau kebijakan pemerintah pada suatu negara menjadi salah satu sumber resiko. contoh di negeri ini Menurut Badan Pengkajian Ekonomi, Keuangan, dan Kerjasama Internasional minat investor swasta untuk menanamkan dananya dalam proyek pengembangan ketenagalistrikan masih rendah. Hal ini dikarenakan rendahnya keuntungan yang diharapkan (expected rate of return) dari kegiatan tersebut, yang antara lain disebabkan oleh tarif dasar listrik (TDL) yang belum kompetitif dan biaya usaha yang kurang kompetitif dibanding usaha lain di dalam negeri atau usaha yang sama di negara lain, dalam hal ini termasuk kebijakan fiskal yang dibebankan oleh pemerintah kepada pengusaha. satu lagi alasan mengapa kebijakan di sektor ketenagalistrikan perlu segera dibenahi, termasuk di dalamnya insentif fiskal yang diperlukan mendorong investasi guna memacu peningkatan pasokan tenaga listrik.

      Hapus
    11. Kebetulan saya sedang berada di PLTU Cirebon (1x660MW) milik PT. Cirebon Electric Power yang merupakan investasi dari perusahaan Korea di Indonesia. Kemudian apa yang menjadi ketertarikan mereka berani menanamkan investasi mereka di Indonesia adalah karena mereka melihat bahwa Indonesia masih akan memiliki pertumbuhan penggunaan energi listrik yang cukup besar sehingga mereka berasumsi PLTU mereka akan dapat beroperasi dalam jangka waktu yang lama sehingga pengembalian investasi mereka, mereka anggap adalah suatu kepastian. Tetapi memang mereka memikirkan akan semua resiko terlebih dahulu sebelum berinvestasi di Indonesia antara lain adalah:
      1. Permasalahan regulasi dan kebijakan yang tidak dapat kita sangkal merupakan suatu produk politik. Regulasi memang mengijinkan untuk pengoperasian pembangkit dan jual beli pembangkit antara PT.PLN (Persero) dengan pihak swasta. Selain itu juga pemenuhan izin-izin lainnya seperti dari pemerintahan daerah dan instansi terkait lainnya.
      2. Permasalahan tarif, jika untuk batu bara mereka anggap masih masuk dalam perhitungan profit.
      3. Permasalahan Sosial, pembebasan lahan dan lain-lain. Memang pada saat pembangunan dari tahun 2010 PT. CEP mengalami tuntutan dari masyaraat terutama dari peternak kerang hijau disekitar laut Cirebon, mereka menggugat hingga pengadilan untuk mendapatkan ganti rugi akan tetapi dengan bergulirnya waktu hal tersebut telah terselesaikan dengan negosiasi dan dialog dengan masyarakat.

      Mereka menganggap kondisi Indonesia cukup stabil sehingga berkeyakinan untuk berinvestasi dan saat ini semuanya telah selesai dan mereka tinggal menunggu pengembalian investasi mereka melalui profit dari operasional PLTU yang telah diresmikan oleh Menteri ESDM pada tahun 2012.
      Mereka berhadap stabilitas politik dan ekonomi Indonesia sehingga tidak ada timbulnya gejolak-gejolak sosial yang dapat berpotensi untuk merusak investasi mereka.

      Hapus
    12. Resiko yg paling dikuatirkan kalangan bisnis dan industri terhadap
      1. Diskontinuitas dalam lingkungan bisnisnya.
      2. Kesulitan dalam mengambil langkah-langkah antisipatif.
      3. Perubahan politik.

      Trend pertumbuhan ekonomi di suatu negara terus meningkat, dengan demikian kebutuhan energi juga akan meningkat. Sehingga investor tertarik untun investasi membangun perusahaan utilitas pada negara tsb.

      Hapus
    13. Resiko yang akan dihadapi oleh investor yaitu diantaranya karena sifat kestabilan bisnis serta pendapatannya, perusahaan penyedia utilitas umumnya mendanai pengeluaran modalnya dengan persentase modal pinjaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan nonuitilitas, serta Jika perusahaan penyedia utilitas akan melakukan ekspansi, mereka juga harus menyediakan modal baru yang lebih besar dibandingkan dengan yang harus disediakan oleh perusahaan nonutilitas.

      Beberapa hal yang menarik untuk berinvestasi, perusahaan penyedia utilitas memiliki stabilitas pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Batas maksimum pendapatan setelah pajak penghasilan, tidak selalu diijinkan melebihi 12% sampai 16% dari ekuitas modal. Konsep dasar dalam menentukan tarif utilitas adalah bahwa perusahaan harus dapat menghasilkan keuntungan yang cukup untuk membayar dividen sedemikian rupa sehingga dapat menarik modal yang diperlukan.

      Hapus
    14. Apa risiko investor dan apa yang menarik mereka berinvestasi di perusahaan utilitas pada suatu negara?

      Hal yang menarik bagi para investor adalah Return of investment mereka aman untuk jangka waktu yang panjang, produk yang dihasilkan akan digunakan terus menerus karena berkenaan dengan hajat hidup orang banyak.

      Resiko bagi para investor adalah long term payback period, keuntungan tidak dapat dimaksimalkan karena tergantung regulasi dari pemerintah.


      Adam Rahmadan ME 2013

      Hapus
    15. Sdr. Adam Rahmadan,

      Tidak juga. Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi ROI.

      Hapus
  4. 4. Apa yang diharapkan dari pemberian hak monopoli pada perusahaan utilitas publik? Apa manfaatnya bagi publik dan perusahaan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti yang telah dijelaskan oleh Mas Irham dan Mbak Tyas pada jawaban soal no2, terkait dengan monopoli alamiah, pemberian hak monopoli terhadap satu perusahaan diharapkan dapat mengoptimalkan biaya produksi sehingga harga barang yang diproduksi menjadi lebih murah.

      Beberapa manfaat pemberian hak monopoli bagi publik, antara lain:
      1. Pasar menjadi stabil
      2. Harga menjadi lebih murah (dibandingkan dengan keadaan tanpa hak monopoli terhadap satu perusahaan tertunjuk)
      Manfaat-manfaat tersebut akan dapat dirasakan jika ada peran serta pemerintah dalam penentuan regulasi terkait hal ini.

      Sedangkan bagi perusahaan, manfaatnya antara lain:
      1. Biaya produksi menjadi lebih murah
      2. Tidak memiliki kompetitor bisnis sehingga revenue cenderung stabil

      Chairy, ME13

      Hapus
    2. Seperti halnya yang sudah dijelaskan di item nomer 2 di atas, pemberian hak monopoli pada perusahaan public utility dapat mendatangkan manfaat baik bagi publik maupun perusahaan public utility.

      Untuk perusahaan, pertama, earning cenderung stabil / fix. Hal ini bisa dipandang dari sisi positif, karena earning yang fluktuatif pada saat harga pasar turun terkadang menyulitkan perusahaan, karena ROI pembangkit lama sekali. Kedua, hal tersebut menyebabkan revenue menjadi predictable. Ketiga, masih kaitannya dengan stabilnya earning, maka dalam perjalanannya dengan effisiensi, akan timbul selisih dengan biaya-biaya, dan dapat dilakukan pengembangan. Manfaat lainnya adalah tidak adanya kompetitor, sehingga perusahaan tidak terlalu dituntut untuk selalu menaikkan kinerja dan berkompetisi di pasar. Meskipun hal ini terkadang disalah artikan dan disalah gunakan oleh perusahaan public utility.

      Sedangkan untuk publik, manfaatnya adalah harga yang harus dibayarkan tidak fluktuatif mengikuti pasar. Hal ini karena daya beli masyarakat terkadang rendah dan tidak mampu untuk membayar harga yang terlalu tinggi. Keuntungan kedua adalah, masyarakat memiliki arah yang jelas untuk menyuarakan feedback atau complaint kepada satu-satunya perusahaan penyedia.

      Bagus W. Wahyuntoro, ME '13

      Hapus
    3. 4. Yang diharapkan atas pemberian monopoli adalah harga jual dari produk/jasa bisa terkendali, mengingat monopoli disini memiliki misi untuk mengatur harga yang layak sesuai dengan kemampuan konsumen mengingat produk/jasa yang dihasilkan untuk kebutuhan hidup orang banyak. Adapun manfaat bagi publik adalah mendapatkan harga yang layak sementara bagi perusahaan adalah adanya kepastian pengembalian Investasi karena konsumen pasi ada.

      Hapus
    4. Ada yang bisa membantu memberi jawaban yang lebih makro?

      Hapus
    5. Prusahaan akan lebih mudah dalam menghitung demand karena hak monopoli yang diberikan sehingga dalam perencanaan investasi akan lebih mudah diperhitungkan...sedangkan bagi public akan diuntungkan dari kepastian pasokan listrik yang wajib dipenuhi perusahaan sebagai bentuk pengembalian hak monopoli yg diberikan pemerintah kepada perusahaan teraebut.

      Hapus
    6. tujuannya adalah untuk mencegah monopoli pasar atas barang dan jasa publik oleh perusahaan swasta yang kuat. Karena, apabila terjadi monopoli pasar atas barang dan jasa yang memenuhi hajat hidup orang banyak, maka dapat dipastikan bahwa rakyat kecil yang akan menjadi korban sebagai akibat dari tingkat harga yang cenderung meningkat.
      - keuntungan bagi publik adalah :
      1. Memberi kemudahan kepada masyarakat luas dalam memperoleh berbagai alat pemenuhan kebutuhan hidup yang berupa barang atau jasa.
      2. Mencegah monopoli pasar atas barang dan jasa yang merupakan kebutuhan masyarakat banyak oleh sekelompok pengusaha swasta yang bermodal kuat.
      3. Menghimpun dana untuk mengisi kas negara ,yang selanjutnya dipergunakan untuk memajukan dan mengembangkan perekonomian negara.
      4. Memberikan pelayanan kepada masyarakat.

      - keuntungan bagi perusahaan adalah perusahaan relatif stabil dan ROI yang aman.


      Hapus
    7. menurut saya negara memberikan hak monopoli pada satu perusahaan utilitas publik agar Harga dari produk yang dihasilkan perusahaan tersebut dapat diatur pemerintah, karena menyangkut kepentingan orang banyak.

      Bagi publik ini berarti Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan, Harga, jumlah dan kualitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan utilitas tersebut dengan regulasi pemerintah di dalamnya.

      Bagi perusahaan ini berarti Tidak butuh strategi dan promosi besar-besaran agar produk sukses terjual, pendapatan cenderung stabil tidak fluktuatif, persaingan tidak ada sehingga pengeluaran cenderung minim untuk investasi teknologi baru.

      Hapus
    8. Dalam pemberian hak monopoli kepada suatu perusahaan maka akan memiliki dampak bagi kedua belah pihak baik dampak negatif dan dampak positif,
      dampak positif dari sisi konsumen ialah konsumen seharusnya mendapatkan harga yang lebih murah dan kualitas yang lebih baik
      dampak negatif, menimbulkan eksploitasi terhadap konsumen karena hanya perusahaan tersebut yang memiliki jasa/barang itu

      sementara itu dari sisi produsen ialah :
      seharusnya dengan monopoli mendorong perusahaan untuk melakukan inovasi guna meningkatkan efisiensi sehingga keuntungan dapat ditingkatkan

      Hapus
    9. Dengan adanya monopoli, maka harga-harga kebutuhan pokok masyarakat akan lebih terjangkau, dikarenakan hak penentuan pengelolaan yang sepenuhnya ditangan pemerintah.
      Melalui monopoli, maka pemerintah akan lebih mudah mengontrol persediaan. Dengan demikian, distribusi kebutuhan pokok masyarakat akan lebih mampu ditangani dengan baik secara merata dan adil.

      Bagi perusahaan, monopoli menguntungkan oleh tidak adanya kompetitor dan pendapatan yang stabil.

      Rahmawati Agustin
      ME13

      Hapus
    10. Terjaminnya pasokan energi listrik ke seluruh pelosok tanah air.
      Rakyat mendapatkan energi listrik dengan harga yang terjangkau (tentunya dgn subsidi dari pemerintah).

      Hapus
    11. Harapan :
      Perusahaan penyedia utilitas harus memberikan pelayanan apa pun yang diminta oleh konsumen dalam rentang tarif yang telah ditetapkan.
      Sebuah perusahaan penyedia utilitas diharuskan untuk terus mengikuti perkembangan teknologi dalam bidangnya yang akan memungkinkan penurunan biaya pelayanan serta memperbaiki kualitasnya.

      Manfaat :
      Perusahaan penyedia utilitas tidak begitu terbatas dalam hal ketersediaan modal dibandingkan dengan perusahaan nonutilitas karena stabilitas pendapatan mereka yang lebih besar.
      Secara rata-rata aset perusahaan penyedia utilitas melibatkan periode penghapusan jangka lebih panjang dibandingkan dengan yang dilakukan oleh perusahaan nonutilitas.

      Hapus
    12. Pemberian hak monopoli diharapkan harga jual dari produk / jasa bisa terkendali, mengingat monopoli disini memiliki misi untuk mengatur harga yang layak sesuai dengan kemampuan konsumen.
      Manfaat dari Monopoli bagi publik adalah mendapatkan harga yang layak sementara bagi perusahaan adalah adanya kepastian pengembalian investasi.

      Adam Rahmadan ME 2013

      Hapus
    13. Hak monopoli jelas memberikan kepastian terhadap harga jual yang terkendali, dan kepastian return of investment bagi investor lebih pasti
      Akan tetapi dari sisi konsumen, jelas terlihat apabila konsumen tidak memiliki pilihan. Contohnya seperti BBM, bagi pengguna BBM non-subsidi mereka memiliki pilihan apabila ada perusahaan penyuplai BBM yang kualitasnya rendah untuk pindah keperusahaan lain. Hal ini tidak terlihat pada energi listrik di Indonesia

      Hapus
  5. 5. Apakah keberadaan utilitas publik masih relevan dengan tujuannya saat ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya masih. Hal ini selain karena amanat konstitusi, juga dengan kondisi masyarakat pada masa ini. Kebutuhan akan energi primer pada masyarakat masih tinggi, sedangkan daya beli untuk harga listrik yang tinggi masih belum ada di sebagian besar masyarakat.

      Menurut opini saya, dengan menganalogikan dengan perusahaan air minum, di masa lalu, hanya dikuasai oleh satu perusahaan negara. Namun seiring perjalanannya, ada sumber yang lain, daya beli yang mulai menguat dan kebutuhan akan kehandalan air, menjadikan monopoli tersebut hilang. Demikian halnya dengan listrik. Tidak tertutup kemungkinan di masa mendatang apabila setiap rumah memiliki solar-cell untuk kebutuhan tiap rumah misalnya, maka monopoli di bidang tenaga listrik menjadi tidak terlalu populer.

      Bagus W. Wahyuntoro, ME '13

      Hapus
    2. 5. Dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hajat hidup orang banyak/rakyat, maka keberadaan utilitas publik masih relevan. Tetapi harus ada clusterisasi konsumen dimana walaupun ada perusahaan utilitas publik yang mendapat monopoli tetapi harga jual produk/jasa ke konsumen tidak harus sama, tergantung pada cluster mana konsumen berada.

      Hapus
    3. keberadaan utilitas publik saya rasa masih kurang relevan dengan tujuannya. mungkin dari visi/misi nya yang cukup bagus yaitu ingin menjangkau ke tingkat global tepati kenyataannya untuk negara sendiri aja masih banyak yang belum merasakan atau fasilitas yang didapat mungkin hanya bisa dirasakan dengan bantuan subsidi dari pemerintah

      Hapus
    4. Saya kira sudah tidak relevan lagi semakin tingginya harga TDL listrik dan dinaikkannya harga BBM dari perusahaan penyedia utilitas, ini sangat membebani konsumen dikarenakan dampak kenaikan tersebut berimbas pada harga-harga kebutuhkan pokok. Serta dimana seperti yang saya kemukakan pada pertanyaan no.4 Harapan sudah tidak sesuai lagi dengan tujuan semula, tidak adanya pemerataan harga pada konsumen ditambah lagi dengan buruknya kualitas pelayanan yang akhir-akhir terjadi menunjukkan kurang baiknya dalam pengelolaan.

      Hapus
    5. Jawaban untuk pertanyaan ini bisa sangat subjektif :)

      Kalau kita melihat dari sudut pandang yang sama mungkin bisa objektif.

      Sarannya: mari kita melihatnya dari tujuan bersama yang ingin dicapai dengan pembentukan entitas utilitas tersebut.

      Jadi pertama-tama kita perlu mengenali tujuan bersama yang ingin dicapai terlebih dahulu (bisa juga disebutkan sebagai asumsi) sebelum menjawab pertanyaan ini.

      Hapus
  6. Realiatis untuk segmen pasar tertentu. Sebagai contoh saat ini adalah perusahaan listrik negara dimana PLN menerapkan tarrif yang berbeda untuk segmen pasar tertentu. Tari rumah tangga 450VA tentu berbeda dengan tarrif rumah tangga 6600VA, dimana tarrif rumah tangga berkisar antara Rp.415 - Rp.1.347 perkWh (sumber: www.pln.co.id). Dikarenakan listrik adalah kebutuhan hajat hidup orang banyak, maka dengan pembedaan tarrif tersebut sudah bisa dikatakan adli dimana rakyat kecil membeli kebutuhannya dengan harga terjangkau dan pihak yang mampu juga membeli kebutuhannya dengan harga yang wajar, tetapi keduanya tetap memiliki kualitas yang sama.
    Kondisi seperti ini bisa berlangsung bilamana ada campur tangan penyelenggara negara untuk mebuat kebijakan subsidi kepada rakyat melalui perusahaan yang ditunjuk untuk menyelenggarakan bisnis tersebut. PLN sebagai perusahaan penyedia energi listrik, saat ini membeli listrik dari IPP yang jauh lebih mahal dari harga jual PLN ke rakyat. Kalau tidak ada kebijakan subsidi, tentunya harga listrik akan sangat tinggi dan tidak akan terjangkau oleh rakyat kecil. Sebagai contoh, PLN membeli listrik IPP US$ 9,1792 cent/kWh dari Lombok Energi (sumber : Tempo Bisnis 19 juli 2013). Coba kita bandingkan dengan harga jual listrik PLN, apakah ini bisnis yang menguntungkan bila tidak ada regulasi atau kebijakan khusus dari Pemerintah?

    BalasHapus
  7. 2. Pengertian Natural Monopoli adalah Monopoli dalam penyediaan barang/jasa dimana nilai Investasi untuk ini cukup mahal yang membuat persaingan pada bisnis ini tidak besar bahkan tidak ada kareana investasi pada sektor ini kurang effisien dipandang dari sudut ekonomi.

    BalasHapus
  8. 3. Resiko dari Investor adalah pengembalian nilai investasi yang cukup lama karena biaya investasi cukup tinggi yang tidak sebanding dengan harga jual ke konsumen. Yang menarik untuk investasi di perusahaan utilitas adalah keterjaminan pengembalian nilai investasi yang pasti, dikarenakan produk/jasa yang dihasilkan pasti akan terserap karena untuk keperluan hajat hidup orang banyak, contoh : listrik.

    BalasHapus
  9. saya rasa keberadaan utility public saat ini masih relevan, mengingat definisi dari Public utility atau utilitas publik (biasa juga disebut utilitas umum) merupakan sebuah organisasi atau perusahaan yang yang memelihara infrastruktur untuk penyelenggaraan layanan publik, contohnya bidang telekomunikasi, tenaga listrik, pendidikan, kesehatan, gas dll merupakan salah satu barang / jasa yang memenuhi hajat hidup orang banyak, maka hal ini masih perlu adanya regulasi dari pemerintah.

    BalasHapus
  10. Kerelevan utilitas public dengan tujuannya sangat tergantung dengan kontrol dan kebijakan dari pemerintah.

    Sesuai dengan UUD pasal 33, Penafsiran dari kalimat “dikuasai oleh negara” dalam ayat (2) dan (3) tidak selalu dalam bentuk kepemilikan tetapi utamanya dalam bentuk kemampuan untuk melakukan kontrol dan pengaturan serta memberikan pengaruh agar perusahaan tetap berpegang pada azas kepentingan mayoritas masyarakat dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dengan kata lain Pemerintah harus tetap mengontrol dan memberikan batasan bagi investor tersebut, sehingga tidak terjadi penyimpangan yang merugikan masyarakat.

    Catur Janhari

    BalasHapus
  11. keberadaan utility public saat ini menurut saya sudah tidak relevan, karena Monopoli pada suatu produk menimbulkan persaingan menjadi terbatas sehingga perkembangannya pun tidak maksimal, mencontoh pada telekomunikasi ketika dibuka kesempatannya dan banyak operator yang bermain inovasi teknologi baru banyak berkembang dan tentunya konsumen yang yang diuntungkan sedangkan persahaan yang tidak mampu bersaing tersingkir dari pasar.resiko campur tangan asing dapat dikendalikan dengan peraturan pemerintah yang lebih memberikan kesempatan pada perusahaan nasional untuk lebih bisa berkarya dan mengejar ketertinggalan dari tren teknologi global.

    Adam Rahmadan ME 2013

    BalasHapus
  12. Kelompok 1 ME-2015

    Bagaimana pendapat Anda tentang struktur perusahaan utility di Indonesia saat ini dikaitkan dengan fungsi pembangkitan, penyaluran, dan pelayanan pelanggan dalam rangka to provide good quality energy at lowest possible cost?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Struktur perusahaan utility yang ada di Indonesia saat ini terlalu besar dan gemuk dan terkesan tidak fokus, karena terlalu banyak yang diurusin, sehingga hasilnya kurang optimal. Perusahaan yang efektif dan efisien adalah perusahaan yang fokusnya kuat pada bidang keahlian, sehingga bisa menhoptimalkan output pada titik yang paling optimum, baik dari segi kualitas dan harga: at lowest possible cost with good quality output.
      Menurut pendapat saya, perusahan utility di indonesia harus fokus pada fungsinya masing-masing, sehingga bisa meningkatkan expertise nya dan mengembangkan terobosan baru agar bisa memberikan good quality product at lowest possible cost. Jadi pembangkitan, penyaluran dan pelayanan pelanggan harus merupakan entitas tersendiri yang independen, sehingga KPI nya bisa jelas, dan masing2 berlomba meng -efisienkan diri. Perusahaan utility ini /masing2 entitas diharapkan bukan hanya sekedar pembeli produk/sistem dan bersifat administratif saja, namun harus benar benar menguasai teknologinya dengan dengan bekerjasama secara intensif dan dekat dengan vendor, sehingga bisa bersama-sama menghasilkan produk dan jasa terbaik. Jadi suatu saat akan banyak perusahaan pembangkit independen, perusahaan transmisi independen, perusahaan distribusi independen, perusahaan jasa atau service independen, yang mereka akan bersaing memberikan produk dan jasa terbaik at lowest possible cost. Semua pihak akan mendapatkan efek positif jika hal ini bisa tejadi.

      Hapus
    2. Melanjutkan pembahasan sebelumnya, Struktur organisasi saat ini, terlalu besar dan tidak memenuhi prinsip “to provide good quality energy at lowest possible cost”. Saat ini struktur organisasi terlihat hanya terfokus pad pembagian tanggung jawab per area yang menyebabkan operation cost meningkat karena membutuhkan sumber daya manusia yang banyak. Salah satu kriteria untuk menilai terpenuhinya prinsip “to provide good quality energy at lowest possible cost” adalah dengan metode LCOE dengan salah satu komponennya adalah OpEx. Ketika operation cost meningkat, maka LCOE meningkat sehingga prinsip tersebut di atas menjadi semakin jauh untuk dicapai. Tentunya bila memang struktur organisasi yang ada saat ini dipandang perlu, maka harus dicari alternative guna mengkompensasi kenaikan operation cost tersebut.
      Tertarik mengenai perusahaan yang menjadi independen seperti pendapat Pak Agus, sangat baik memang bila dengan persaingan yang sehat akan memberikan produk dan jasa terbaik at lowest possible cost. Namun kita perlu mengingat pasal 33 UUD 1945, ayat 2 “Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara”. Dan ayat 3 “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Sehingga menurut saya pemerintah harus tetap menguasai secara penuh paling tidak salah satu dari fungsi pembangkitan, penyaluran, atau pelayanan pelanggan. misalkan, saat ini untuk fungsi pembangkitan pemerintah menggandeng sebagian besar IPP namun untuk fungsi penyaluran/transmisi jangan sampai diganggu gugat untuk dikuasai negara.
      (sumber: Struktur organisasi PLN, http://www.pln.co.id)
      Arief Murnandityo ME 2015 (kelompok 4)

      Hapus
    3. Menambahkan yang disampaikan oleh Pak Agus dan Asril, perusahaan utility dalam hal ini PLN memang terlalu kompleks dan terlalu luas lingkupnya, dan hal ini diamini sendiri oleh salah satu direksinya yang selalu menyampaikan bahwa tidak ada perusahaan lain di dunia ini yang sebesar PLN dalam hal cakupan bisnis dan pelanggan dimana mengcover luas yang hampir setara dengan jarak dari London - Moskow dan termasuk cakupan bisnis dari perencanaan infrastruktur penyediaan tenaga listrik, pembangunan pembangkit, jaringan transmisi dan distribusi, hingga pelayanan kepada pelanggan dengan kondisi negara berbentuk kepulauan, density penduduk yang terpusat di Jawa-Bali dan daerah-daerah isolated, pulau besar dengan penduduk yang terpencar-pencar dalam jumlah sedikit dengan medan yang sulit (seperti Pulau Papua, Kepulauan Maluku dan Maluku Utara). Hal ini menjadi tantangan sendiri bagi PLN dalam menyediakan listrik yang andal dengan BPP yang ekonomis dikaitkan dengan kemampuan finansial PLN sendiri.

      Sejak tahun 2005 sebagian besar dana pembangunan infrastruktur oleh PLN bersumber dari hutang, baik yang berasal dari hutang Pemerintah maupun hutang korporasi. Kedua jenis hutang tersebut memiliki kewajiban yang harus dijaga oleh PLN untuk menjamin kemampuan pengembalian hutangnya. Kewajiban tersebut adalah covenant pinjaman.

      Dari beberapa covenant yang ada, covenant yang perlu dijaga oleh PLN terdiri dari 2 (dua) buah indikator: (i) Consolidated Interest Coverage Ratio (CICR) dan (ii) Debt Service Coverage Ratio (DSCR). CICR merupakan rasio antara Consolidated Cash Flow dengan Consolidated Interest Expense, yang merupakan persyaratan bond holder dari pendanaan Global Bond dengan angka mínimum 2 kali. DSCR adalah persyaratan pinjaman dari multilateral bank (2 lender utama PLN yaitu IBRD dan ADB) dengan angka minimum sebesar 1,5 kali.

      Dalam kurun waktu 2002–2012, PLN masih mampu memenuhi covenant pinjaman (DSCR dan CICR) dalam posisi batas aman. Namun pada tahun-tahun selanjutnya PLN akan kesulitan untuk memenuhi covenant pinjamannya mengingat makin besarnya beban hutang. Dengan semakin besarnya beban hutang, maka diperlukan kepastian pendapatan yang semakin besar agar beban bunga dan cicilan tetap dapat dipenuhi melalui pendapatan.

      Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah mengarahkan PLN untuk fokus pada aspek penyaluran dan pelayanan pelanggan, sementara untuk pembangkitan diberikan porsi yang lebih besar kepada perusahaan swasta, dengan harapan timbul persaingan yang kompetitif diantara para pengembang swasta sehingga menjadikan BPP yang ekonomis. Tentunya skema dan aturan bisnisnya perlu diatur lebih lanjut dengan regulasi agar tidak terjadi kartel maupun dominasi oleh pihak pengembang tertentu.

      Saya berpendapat mungkin ada baiknya PLN dibagi menjadi beberapa PLN misalkan PT PLN (Persero) Sumatera, PT PLN (Persero) Jawa-Bali, Perum LN Indonesia Timur dengan maksud agar subsidi listrik lebih tepat sasaran. Untuk Sumatera dan Jawa-Bali yang BPP nya sudah rendah karena pembangkitnya sudah tidak menggunakan PLTD maka tarifnya dapat dilepas secara keekonomian sementara untuk Indonesia Timur perusahaan utility sebaiknya berupa Perum bukan Perseroan sehingga bukan berorientasi pada profit. BPP yang masih tinggi saat ini akan diturunkan secara bertahap dengan pembangunan pembangkit yang lebih ekonomis dibandingkan dengan PLTD existing saat ini. Untuk menutupi gap antara BPP dan tarif tenaga listrik maka subsidi Pemerintah yang akan mengcover nya. Dengan demikian subsidi listrik menjadi lebih tepat sasaran.

      Mungkin diantara rekan-rekan yang memiliki pendapat maupun gagasan lain, mohon masukannya juga.

      Luky (ME 2015)

      Hapus
    4. Mengambil dasar dari beberapa argumentasi yang umum dari pembentukan public utility company, yaitu :
      1. mengontrol kekuatan pasar,
      2. memfasilitasi kompetisi,
      3. mempromosikan investasi atau perluasan sistem, atau
      4. menstabilkan pasar.
      Dan dikaitkan dengan tujuannya yaitu “To Provide Good Quality Energy At The Lowest Possible Cost” maka perlu disadarkan lagi bahwa perusahaan utilitas publik tersebut hendaknya adalah memfasilitasi kompetisi seperti pada poin nomor 2, bukan membatasi kompetisi, atau ikut berkompetisi namun kemudian membunuh kompetitor lainnya lewat kebijakan-kebijakan yang dapat dikeluarkannya. Saya sendiri tidak bermasalah dengan apakah struktur perusahaannya terlalu gemuk, entitasnya terlalu besar, dan atau struktur yang terlalu gemuknya menyebabkan ketidakefisienan dalam sistem nya. Fokus saya pada ketersediaan kompetisi yang seharusnya ada, dengan adanya kompetisi maka perusahaan-perusahaan independen lainnya dapat hadir bersaing di pasar, apabila ada persaingan, maka dengan sendirinya akan ada lomba efisiensi biaya dan ataupun struktur dari setiap perusahan tersebut yang kemudian akan berakibat munculnya perang harga termurah di pasar dengan diawal telah ditetapkan kualitas minimal energinya.

      Dalam beberapa kasus, hal ini tidak muncul, atau sengaja tidak dimunculkan karena perusahaan utilitas publik tersebut memiliki kekuatan untuk mengeluarkan peraturan yang kadang memberatkan pemain-pemain lain untuk masuk ke pasar. Seharusnya peraturan yang dikeluarkan adalah peraturan seperti standar minimal energi yang dapat dijual, dan sebagainya. Bukan peraturan-peraturan yang sengaja dibuat untuk membatasi atau menghalangi pemain tertentu agar tidak masuk ke pasar karena perusahaan utilitas publik tersebut tidak mampu provide hal yang sama.

      Andres Pramana Edward
      ME 2015

      Hapus
    5. Muhammad Ridwan - ME 2015

      Menurut pendapat saya, struktur perusahaan utility di Indonesia dijalankan sesuai dengan bentuk negara Indonesia, yaitu kesatuan, dimana seluruh sistem di Indonesia tergabung dalam satu wadah koordinasi. Struktur ini sangat berbeda dengan negara Jepang, dimana distribusi energi listrik dilakukan oleh perusahaan yang berbeda. Maka dari itu timbulah persaingan pasar dan peningkatan kualitas, sehingga tersedia tenaga listrik dengan biaya efisien dan kualitas baik.

      Memang dengan struktur yang ada di Indonesia sangatlah besar, namun hal ini tidak menjadikan alasan tingginya biaya produksi dan kualitas yang buruk. Karena dari konsep yang ada, daerah dengan kondisi kelistrikan lebih baik (contoh: pulau jawa) turut serta memberikan dampak positif bagi daerah dengan kualitas kelistrikan yang buruk sehingga dihasilkan biaya yang lebih efisien di daerah tertinggal, jika dibandingkan daerah tersebut harus memproduksi tenaga listriknya sendiri.

      Hapus
  13. Menurut saya sistem pembangkitan di Indonesia yang ada saat ini masih jauh dari slogan to provide good quality energy at lowest possible cost. Sebagai contoh suatu PLTU yang memerlukan bahan bakar berupa batu bara yang mana batu bara tersebut diambil dari pulau lain. Hal ini menunjukkan adanya biaya tambahan yang diperlukan untuk pengankutan batu bara tersebut hingga ke PLTU. Indonesia kaya akan sumber daya alam yang berlimpah di masing - masing pulaunya. Akan lebih baik jika suatu pembangkit untuk disesuaikan jenis bahan bakarnya seperti PLTU dibangun pada suatu daerah yang sekitarnya memang kaya akan batu bara sehingga tidak memerlukan biaya yang cukup besar untuk pengangkutannya dari pertambangan ke pembangkitnya.
    Sumber : https://indone5ia.wordpress.com/2011/12/20/potensi-sumber-energi-lokal-di-setiap-propinsi-di-indonesia/

    Asril Irsadi, ME 2015

    BalasHapus
  14. Menurut saya, struktur perusahaan utility di Indonesia saat ini masih jauh dari harapan penyediaan tenaga listrik yang dapat memenuhi prinsip "to provide good quality energy at lowest possible cost", hal ini dikarenakan saat ini sebagian besar proses bisnis kelistrikan di Indonesia masih dikuasai oleh satu perusahaan utlity yaitu PLN. Memang pada umumnya di negara yang berkembang, campur tangan pemerintah masih terlalu kuat dalam mensejahterakan masyarakatnya dengan menempatkan perusahaan milik negara dalam mengurusi masalah kelistrikan. PLN dapat dikatakan sebagai provider utama listrik di Indonesia dimana usaha kelistrikan PLN meliputi seluruh bidang pembangkitan, trasnmisi, distribusi dan penjualan listrik ke konsumen. Hal ini menyebabkan tidak adanya persaingan usaha yang dapat meningkatkan kualitas penyediaan listrik atau pelayanan.
    ditambah lagi kondisi PLN yang saat ini menjadi ujung tombak negara dalam menyediakan listrik sampai ke seluruh wilayah di Indonesia dengan kehandalan yang baik dan harga yang wajar yang mana menyebabkan PLN harus siap dengan kondisi dimana biaya pokok penyediaan tenaga listrik yang lebih mahal daripada tarif listrik (regulated tariff) yang dijual kepada masyarakat dan membutuhkan bantuan pemerintah untuk memberikan subsidi atas kerugian tersebut. PLN tidak memiliki kewajiban mengejar efisiensi agar cost semakin rendah karena seluruh bentuk kerugian PLN langsung dapat dikompensasikan dalam bentuk subsidi listrik.
    Sebagai perbandingan di negara lain, contohnya jepang dimana struktur usaha kelistrikan dan perusahaan utility sudah berubah dari monopoli negara menjadi partial liberalization sejak tahun 2000 dimana pemerintah jepang telah membuka kesempatan bagi sektor swasta untuk ikut dalam usaha menyediakan listrik baik di bidang pembangkitan, transmisi dan distribusi namun seluruh regulasi masih dikuasai oleh pemerintah. Sebelum regulasi partial liberalization ini, tarif listrik di jepang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara industri lainnya sehingga dengan adanya keberadaan swasta meningkatkan iklim kompetisi dan membuat penyedia listrik di jepang akan berusaha untuk melakukan efisiensi sehingga didapatkan lowest possible cost dengan kualitas listrik yang baik sesuai dengan peraturan pemerintah.

    Fadoly Ardin, ME 2015

    Sumber :
    Prayitno, Joko , “Analisa Komparasi Struktur Pasar Industri Listrik”, Skripsi 2008

    BalasHapus
  15. Struktur perusahaan utility di Indonesia jika dikaitkan dengan fungsi pembangkit, penyaluran dan pelayanan masih belum optimal. PLN sebagai satu-satunya Perusahaan yang memiliki fungsi itu semua, belum memberikan “customer satisfaction”. Menurut saya, sebaiknya pemerintah memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk ikut berperan serta dan aktif untuk fungsi pembangkitan, penyaluran dan pelayanan.
    A. Untuk bidang pembangkitan sudah banyak swasta ( IPP ) yang bermain didalamnya. Yang kemudian listriknya disalurkan ke PLN dengan sistem yang sudah diatur oleh Pemerintah.
    B. Untuk bidang penyaluran hanya 1 perusahaan ( PLN ) yang melayani di seluruh Indonesia. PLN hampir diseluruh Indonesia menguasai transmisi dan distribusi. Sistem peralatan PLN yang sudah lama/sudah usang belum dilakukan penggantian, merupakan penyebab trip/ pemadaman bergilir diberbagai daerah. Sebaiknya untuk bidang ini pemerintah memberikan kesempatan pihak swasta dengan sistem tender terbuka untuk berperan serta. Para stakeholder swasta akan membuat sistem penyaluran baru, peralatan baru yang dapat menjaga keandalan sistem keseluruhan dalam memerikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
    ATAU Pemerintah dapat membentuk BUMD. Sehingga mampu membantu PLN dalam bidang penyaluran. Untuk teknis pelaksanaan mengharuskan sinergi yang baik antara pemerintah, BUMD dan PLN dalam pembagian penyalurannya di daerah tersebut.

    Diharapkan kedepannya Perusahaan Utility di Indonesia dapat memberikan kesempatan kepada swasta ikut berperan serta dalam fungsi pembangkitan, penyaluran dan pelayanan. Dengan sistem itu maka akan terjadi kompetisi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan harga beli listrik yang dapat dijangkau masyarakat, dengan mempertahankan kehandalan dan keekonomian didalamnya dalam rangka provide good quality energy at the lowest possible cost.
    Agar listrik dapat dirasakan oleh masyarakat hingga ke pedalaman dan perbatasan di Indonesia. Oleh karena itu, kedepannya Pemerintah harus mengatur kebijakan yang saling menguntungkan bagi semua pihak. Keuntungan itu tetap menjadi milik negara dan bermanfaat bagi Negara ( Keuntungannya tidak dibawa oleh swasta ke luar negri ). Pemerintah tetap menjaga asset negara tidak boleh dibeli (semua tanah dan infrastruktur ) di Negara ini agar tetap menjadi milik Indonesia, tidak dijual dan disalah gunakan oleh swasta Indonesia maupun pihak swasta asing. Agar listrik di Indonesia tetap menjadi milik Indonesia, tidak seperti asset telekomunikasi yang dijual.

    Thanks & Regards
    R Hermawan Wibowo

    BalasHapus
  16. PLN, a power utility company in Indonesia : the only state-owned and the only fully-intergrated.. Melayani kegiatan pembangkitan, transmisi dan distribusi kelistrikan di Indonesia. Masih terkesan memonopoli usaha kelistrikan di negeri ini.
    Sebenarnya secara regulasi, mengacu pada UU No.30 Tahun 2009, tanggung jawab melistriki tanah air sebenarnya tidak lagi bertumpu pada PLN, tetapi juga dilakukan oleh sektor swasta.
    Sehingga menurut saya, untuk memenuhi “To produce electricity at the lowest possible cost” semua pihak harus terlibat (PLN dan swasta). Kemudian harus ada regulasi yang jelas yang mengatur tentang kemitraan pemerintah dan swasta (public-private partnership). Karena tanpa peran pihak swasta, sepertinya sulit untuk memenuhi kebutuhan listrik di negeri ini.

    http://industri.bisnis.com/read/20140608/44/234214/listrik-sering-padam-ternyata-begini-kondisi-pln-yang-tak-berdaya

    Eliesa Sandra Yuliani
    ME2015

    BalasHapus

Membuat Link Pada Komentar Anda
Agar pembaca bisa langsung klik link address, ketik:
<a href="link address">keyword </a>
Contoh:
Info terkini klik <a href="www.manajemenenergi.org"> disini. </a>
Hasilnya:
Info terkini klik disini.

Menambahkan Gambar Pada Komentar
Anda bisa menambahkan gambar pada komentar, dengan menggunakan NCode berikut:

[ i m ] URL gambar [ / i m ]

Gambar disarankan memiliki lebar tidak lebih dari 500 pixels, agar tidak melebihi kolom komentar.